
TRUSTNEWS.ID - Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menunjukkan kemajuan signifikan dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan pemulihan ekonomi nasional melalui ekspansi kredit dan transformasi digital.
Portofolio kredit UMKM BNI mencatat pertumbuhan signifikan, mencapai Rp.1,36 T per Desember 2024, menurut data internal. BNI juga memainkan peran kunci dalam mendukung program pemerintah, dengan menyalurkan Rp398,9 miliar dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR)—program pinjaman yang didukung negara—kepada 1.611 UMKM sepanjang tahun 2024.
Yang patut dicatat, BNI melaporkan tingkat kelancaran pembayaran 100% untuk pinjaman ini, mencerminkan kualitas kredit yang solid dan manajemen risiko yang efektif di segmen yang sering dianggap berisiko tinggi.
Rustianto, Regional CEO BNI Wilayah 01, mengatakan, fokus BNI pada UMKM sejalan dengan dorongan lebih luas pemerintah Indonesia untuk inklusi keuangan, yang menjadi prioritas bagi pembuat kebijakan dalam upaya mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan.
“Dengan memanfaatkan jaringan luas dan kemitraan dengan pemerintah, BNI memposisikan diri sebagai tulang punggung pemulihan ekonomi nasional, terutama bagi usaha kecil yang terdampak pandemi dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Rustianto kepada TrustNews.Dijelaskannya, BNI menggencarkan inovasi untuk meningkatkan layanan pelanggan dan menyederhanakan transaksi.
BNI telah meluncurkan Banking Super App untuk berbagai transaksi dalam satu aplikasi bernama wondr by BNI yang akan memudahkan seluruh nasabah BNI untuk bertransaksi 1 hari dalam 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Khusus untuk corporate online banking kami menyediakan BNI Direct super app yang merupakan solusi perbankan korporasi, serta sarana digital lainnya yang bersifat self - service seperti BNI DigiCS dan BNI SPRINT. Bank juga memperluas ATM dan CRM, serta perluasan Agen46 Layanan Bank yang dekat dengan Masyarakat.
“Langkah ini tidak hanya mengoptimalkan efisiensi operasional, tetapi juga mendidik nasabah agar beralih ke layanan digital yang lebih canggih dan dapat diandalkan,” jelasnya.
Menurutnya, pilar utama transformasi ini adalah mendorong pelanggan beralih ke
kanal digital. BNI telah menggelontorkan investasi besar untuk edukasi pelanggan guna mendorong adopsi platform elektronik seperti SMS Banking dan Internet
Banking, mengurangi ketergantungan pada kunjungan ke cabang.
“Tujuan kami adalah menjadikan setiap interaksi pelanggan mulus dan andal,” ujar
Rustianto.
BNI telah meluncurkan inisiatif terobosan dengan Agen46, sebuah platform berbasis teknologi informasi yang mengintegrasikan Mobile Agen dan Web Agen.
Langkah strategis ini dirancang untuk menjawab tantangan akses keuangan bagi masyarakat yang selama ini kurang terlayani oleh sistem perbankan tradisional.
“Selain berfungsi sebagai titik transaksi pembayaran, Agen46 juga memfasilitasi proses pembelian dan penyetoran angsuran kredit bagi UMKM,” jelasnya.
Meski mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan, BNI harus menghadapi persaingan yang semakin ketat dari fintech—terutama yang didukung oleh bank digital.
Persaingan ini mendorong bank untuk terus berinovasi dan meningkatkan market share secara konsisten. ‘BNI menilai bahwa keberhasilan jangka panjang di pasar akan ditentukan oleh kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi canggih, menjaga kualitas layanan, dan memperluas inklusi keuangan,” paparnya.
Adapun alat ukur keberhasilan BNI Wilayah 01, menurutnya, dari peningkatan market share yang stabil dan peran aktif dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Indikator keberhasilan BNI dengan meningkatkan market share dari tahun-tahun sebelumnya dan menjadi bagian dari pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Dijelaskannya, di tahun 2025, BNI menunjukkan optimisme tinggi dalam membuka lembaran baru dengan menjaga pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan.
Di tengah ketatnya persaingan di pasar perbankan dan tekanan yang timbul dari ketidakpastian global—termasuk fluktuasi nilai tukar rupiah dan tantangan likuiditas— BNI menekankan pentingnya peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan transaksi dana murah sebagai pilar utama strategi likuiditasnya.
Fokus peningkatan dana murah dan penguatan ekosistem digital merupakan langkah penting untuk menjaga kestabilan likuiditas dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan bank. Kami yakin strategi ini akan membuka lembaran baru bagi BNI menjelang tahun 2025,” pungkasnya. (TN)