trustnews.id

Asei Transformasi Digital  Masa Depan Layanan Asuransi
Dok, istimewa

Di tengah gelombang digitalisasi dan tuntutan konsumen yang menginginkan layanan serba instan, perusahaan asuransi tak bisa lagi sekadar mengelola polis dan klaim.

Dunia asuransi dituntut untuk bertransformasi menjadi entitas berbasis data dan teknologi, yang mampu merespons risiko secara real-time dan menciptakan nilai tambah melalui inovasi digital.

PT Asuransi Asei Indonesia membaca tuntutan ini sebagai momentum strategis. Transformasi digital bukan hanya program internal, melainkan kerangka besar untuk membentuk ulang model bisnis.

"Asuransi masa kini tak bisa berjalan dengan pola lama. Teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan," ujar Achmad Sudiyar Dalimunthe, Direktur Utama Asuransi Asei, kepada TrustNews.

Teknologi informasi, menurutnya, dimanfaatkan bukan sekadar untuk efisiensi, tetapi untuk memperluas wawasan risiko, menyederhanakan proses klaim, serta memperkaya pengalaman nasabah secara menyeluruh. Dengan pendekatan berbasis data, Asei berupaya menavigasi kompleksitas pasar modern sekaligus memperkuat daya saing di level regional.

"Kami melihat teknologi sebagai fondasi strategis untuk tumbuh berkelanjutan dan kompetitif, bukan sekadar alat bantu operasional," jelasnya.

Dody Dalimunthe, sapaan akrabnya, mengungkapkan peta jalan digital Asei dirancang dengan presisi. Melalui pemanfaatan big data dan analitik prediktif, perusahaan menargetkan pemahaman perilaku nasabah yang lebih tajam dan segmentasi risiko yang lebih adaptif.

Inisiatif ini diperkuat dengan pengembangan aplikasi mobile, yang kelak menjadi titik sentuh utama antara nasabah dan layanan asuransi: dari akses informasi polis, pelaporan klaim, hingga komunikasi dua arah yang cepat dan intuitif.

"Aplikasi digital bukan hanya fitur, tapi jembatan utama antara kami dan kebutuhan nasabah yang terus berkembang," ungkapnya.

Ditegaskannya, transformasi teknologi tidak bisa berjalan dalam ruang hampa. Asei menyadari bahwa kapabilitas SDM, integrasi sistem, serta ketajaman dalam analisa risiko harus tumbuh seiring.

Oleh karena itu, setiap langkah digitalisasi dirancang bertahap, berlapis, dan memperhatikan kesinambungan antar unit bisnis.

"Kami tidak ingin digitalisasi yang instan. Kami membangun fondasi yang menyeluruh dari kompetensi internal hingga kesiapan infrastruktur," tegasnya.

Langkah berikutnya adalah memperluas cakupan ke segmen ritel. Di pasar Achmad Sudiyar Dalimunthe, Direktur Utama Asuransi Asei ini, kecepatan dan personalisasi menjadi kunci. Asei mulai merancang produk-produk gaya hidup yang relevan dengan konsumen urban, disalurkan melalui kanal digital langsung ke tangan nasabah.

Di sini, teknologi bukan hanya sarana distribusi, tetapi mesin penggerak pertumbuhan. "Kami sedang mengembangkan ekosistem produk yang lebih dekat dengan gaya hidup masyarakat, terutama generasi muda yang mobile dan digital-native," jelasnya.

Dody menekankan, dalam lanskap digital yang sarat risiko siber, Asei menetapkan standar tinggi untuk keamanan informasi. Seluruh data nasabah dienkripsi, baik saat disimpan maupun ditransmisikan.

"Kepercayaan dibangun dari konsistensi menjaga privasi dan keamanan. Kami tak berkompromi dalam hal ini," tegasnya

"Akses internal dikendalikan secara ketat melalui sistem otorisasi berlapis. Pemantauan aktivitas dilakukan secara real-time, dengan audit rutin untuk mendeteksi potensi pelanggaran sejak dini," urainya.

Menurutnya, kebijakan privasi disusun sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Indonesia dan diperkuat dengan standar internasional seperti ISO 27001. Edukasi internal pun tak diabaikan: karyawan dibekali pemahaman tentang ancaman digital dan protokol respons terhadap insiden seperti phishing. Dalam hal infrastruktur TI dan layanan cloud,

"Asei menggandeng mitra strategis yang telah tersertifikasi dan terbukti andal secara keamanan," ujarnya Kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi bagian dari transformasi. Asei secara progresif mengadopsi PSAK 117 untuk meningkatkan transparansi pelaporan keuangan sesuai standar terbaru di industri asuransi.

"PSAK 117 adalah tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat tata kelola dan mempercepat integrasi sistem pelaporan kami," pungkasnya.