trustnews.id

Mendikdasmen: Pemerintah Penuhi Janji  Kesejahteraan Guru
Dok, Istimewa

Di desa kecil Leuwibatu yang terletak di perbukitan hijau Bogor, Jawa Barat, suasana pagi pada 2 Mei 2025 terasa berbeda dari biasanya. Desa yang umumnya tenang, dikelilingi hamparan hutan dan sawah, mendadak ramai dan hangat. Aula sederhana SDN 3 Leuwibatu menjadi saksi lahirnya harapan baru, khususnya bagi para guru.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, hadir secara langsung untuk mengumumkan sebuah inisiatif besar dalam meningkatkan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer yang selama ini kerap terpinggirkan. Bantuan finansial langsung akan segera diluncurkan, disertai program beasiswa senilai Rp3 juta per semester bagi guru yang ingin melanjutkan studi sarjana.

“Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru dan proses belajar-mengajar. Ini adalah komitmen Presiden untuk memajukan pendidikan Indonesia,” tegas Mu’ti dengan nada lembut namun penuh keyakinan.

Data Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa dari sekitar 3 juta guru di Indonesia, hampir 40% merupakan guru honorer yang sering menerima penghasilan di bawah upah minimum regional. Pemerintah kini tengah mendorong peningkatan tunjangan bagi guru PNS, PPPK, maupun non-ASN, untuk menciptakan siklus positif: guru yang termotivasi akan menginspirasi siswa, yang pada gilirannya mendorong produktivitas nasional. Langkah ini merupakan bagian dari agenda reformasi pendidikan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.

Sejak Maret 2025, guru bersertifikasi telah menerima tunjangan profesi secara langsung—kebijakan yang dirancang untuk memberikan stabilitas finansial dan meningkatkan semangat mengajar.

Tak hanya soal kesejahteraan guru, SDN 3 Leuwibatu yang telah berdiri sejak 1970-an juga mendapat kabar menggembirakan. Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa sekolah ini akan direvitalisasi secara menyeluruh.

“Khusus untuk SDN 3 Leuwibatu, Kabupaten Bogor, selain gedung sekolahnya akan dibangun menjadi dua lantai, akan disediakan juga smart classroom, perpustakaan, toilet, dan berbagai sarana lainnya,” jelas Mu’ti.
“Inshaa Allah anggaran sudah tersedia dan mudah-mudahan bisa dikerjakan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” tambahnya.

Kepala Sekolah SDN 3 Leuwibatu, Sudrajat, menyambut baik program revitalisasi tersebut. Menurutnya, pembaruan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk membangkitkan semangat belajar di sekolah yang telah puluhan tahun berdiri itu.

“Program ini akan membuat pembelajaran lebih hidup dan memotivasi kami untuk memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas pihak dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan inklusif. “Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan media. Bersama, kita ciptakan ekosistem yang mendukung anak-anak meraih masa depan gemilang,” katanya.

Senada dengan itu, salah satu guru kelas 2, Nurul Komariyah, menyambut penuh antusias inisiatif ini.

“Alhamdulillah, sejak sekolah ini berdiri, baru kali ini direnovasi dan didatangi langsung oleh orang-orang besar,” ujarnya dengan bangga.
“Semoga pembangunan cepat terealisasi, sekolah makin nyaman, anak-anak makin semangat belajar karena punya tempat yang layak,” lanjutnya.

Menteri Mu’ti menegaskan bahwa transfer tunjangan sertifikasi guru sejak Maret lalu serta bantuan untuk guru honorer diharapkan dapat meningkatkan semangat para pendidik dalam mengajar.

“Sekolah, keluarga, masyarakat, dan media harus bersinergi untuk membangun ekosistem pendidikan yang mendukung anak-anak menjadi cerdas, terampil, mandiri, bertanggung jawab, bertakwa, dan berakhlak mulia,” tutupnya.

Dalam suasana penuh sukacita itu, hadir pula Rania, siswa kelas 3 SD yang turut larut dalam kebahagiaan.

“Saya senang, meskipun tinggal di kampung, tapi Pak Menteri mau datang ke sini. Semoga sekolah saya bisa dibangun lebih bagus,” ujarnya dengan mata berbinar.