Pembuatan e-KTP saat ini semudah membalikkan telapak tangan, pribahasa itulah yang pantas diungkapkan oleh Kementerian Dalam negeri (Kemendagri) dalam mewujudkan pelayanan masyarakat dalam pengurusan e-KTP.
Saat ini masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mempersoalkan pengurusan E-KTP dan kekosongan blangko. Pasalnya Kemendagri melalui Ditjen Kependu-dukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) melakukan inovasi teknologi dan layanan untuk mendukung berbagai sektor dalam pelayanan publik. Diantaranya adalah menghadirkan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat mencetak data kependudukan. Mulai dari Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA). Bahkan melalui ADM warga dapat mencetak dokumen kependudukan (KTP-el) dalam waktu kurang dari 2 menit.
Dalam berbagai kesempatan, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, ADM ini membuat warga mencetak berbagai kartu identitas yang dikeluarkan Dukcapil secara mandiri. “ADM bisa mencetak KTP, akta kelahiran, akta kematian, KK, dan lainnya dalam hitungan menit,” kata Tito Karnavian
Tito menyampaikan, mesin ADM mirip seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dapat mempermudah la-yanan publik di Dukcapil yang selama ini terbilang sulit. Karena itu pihaknya mendorong agar Dukcapil di setiap daerah bisa mengadakan ADM tersebut. “Saya coba tadi hanya 1,5 menit sudah bisa dilakukan, proses cepat sekali,” ucap Tito. Selain itu, Tito juga menjelaskan bahwa dengan ADM ini bias dilakukan pencegahan agar tidak terjadi korupsi, menghindarkan dari memberi amplop kepada petugas, karena sangat minim kontak langsung dengan petugas apabila pelayanan adminduknya sudah menggunakan ADM. Dengan ADM ini pelayanan adminduk khususnya pencetakan dokumen kependudukan bias dilakukan dalam waktu 24 jam. Karena tidak dibatasi oleh jam kantor. Masyarakat bias mencetak kapanpun. Tito meyakini bahwa dengan ADM yang merupakan terobosan inovatif dan brilian dari dukcapil ini maka pelayanan public pasti akan bertambah baik. Saya mengajak semua kepala daerah untuk bisa membeli ADM ini dan ditempatkan di mall, perkantoran, ditempat yang ramai. Bisa mencontoh kabupaten Magetan, ADM nya diletakkan di mall pelayanan publik, dan di bawah mall pelayanan public adalah pasar. Nah, ini menjadi menarik karena masyarakat bisa sekaligus datang ke mall pelayanan public dan belanja ke pasar. Saya mengajak seluruh kepala daerah untuk bisa meniru seperti inovasi dukcapil ini, memudahkan layanan publik dan bisa mencegah pungli, pungkas Tito Karnavian.
Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh saat dalam kesempatan wawancara dengan majalah TrustNews, mengatakan bahwa ATM Dukcapil atau ADM ini adalah inovasi yang dirancang khusus agar masyarakat bisa mencetak dokumen dengan cepat, mudah, gratis dan berstandar sama diseluruh Indonesia tanpa diskirimnasi.
Zudan mengungkapkan, peluncuran ADM ini merupakan wujud revolusi layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) yang mentransformasikan semua pemikiran, perangkat, dan SDM ke dalam mesin yang mirip dengan ATM untuk mengambil uang tunai. Pemerintah ingin layanan adminduk menjadi lebih mudah sehingga masyarakat antusias mengurus dokumen kependudukannya. Zudan menambahkan bahwa pembuatan ADM ini sepenuhnya dilakukan oleh putra putri Indonesia sendiri, tidak ada unsur dari luar. SDM kita sudah sangat mampu membuat itu. ADM ini dibuat sebagai satu rangkaian dengan proses digitalisasi dukcapil. Rangkaian tersebut diawali dengan penerapan tanda tangan elektronik (TTE), mengganti kertas security printing dengan kertas putih biasa HVS ukuran A4 dengan berat 80 gram. Ini memiliki implikasi penghematan yang sangat besar yaitu tidak perlu lagi pengadaan blanko KK dan akta, sehingga bisa dihemat anggaran lebih dari 400 Milyar rupiah.
Zudan menjelaskan ada beberapa model mesin yang disiapkan Dukcapil Kemendagri, namun fungsinya sama. Caranya masyarakat yang ingin mencetak dokumen kependudukan datang ke Dukcapil dulu untuk mendaftar atau meminta akses ADM. Selain itu, Zudan menyebutkan, sistem ADM bekerja dengan pengamanan NIK, PIN, dan QR code. Mesin ini ditargetkan dapat diaplikasikan di berbagai daerah mulai tahun ini dan akan dimasukkan ke dalam e-katalog pengadaan barang. "Sejauh ini daerah sudah banyak yang mau beli. Saya yakin kepala daerah yang ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat pasti butuh," kata Zudan kepada TrustNews beberapa waktu lalu.
Zudan menjelaskan, bahwa ADM sudah masuk dalam e-katalog sehingga sudah dapat dipesan oleh masing-masing pemerintah daerah.” Sudah kita letakan di e-katalog, jadi lelangnya melalui e-katalog, daerah silakan beli,” ucap Zudan.
Pria kelahiran Yogyakarta tahun 1969 silam ini menjelaskan bagaimana cara kerja mesin tersebut. "Caranya, Pertama, pemohon dokumen kependudukan melalui mesin ADM harus teregistrasi di kantor dukcapil setempat. Setelah itu, warga akan diberi nomor PIN atau QR Code lewat SMS atau email," ungkap Zudan.
Zudan memaparkan, bahwa PIN yang diberikan ada dua jenis. Pertama, untuk masuk ke dalam sistem yang ada di ADM. Kemudian, PIN untuk men-cetak data kependudukan. Tiap data kependudukan akan diberi masing-masing PIN dan bisa digunakan hanya sekali pencetakan. Selain PIN, akan diberikan QR (quick response) code atau kode dalam bentuk barcode lewat e-mail masing-masing. Setelah itu, warga akan menerima notifikasi yang berisi pin tersebut. Pin yang dikirimkan berupa kode QR untuk dimasukkan saat hendak mencetak kartu identitas. Setelah kartu identitas dicetak, QR code tersebut otomatis tidak bisa lagi digunakan. "Semua pencetakan itu hanya didesain satu kali, jadi penduduk mencetak KTP-nya satu kali, kartu keluarga satu kali, akta kematian satu kali, surat pindah satu kali," ujar Zudan.
Kurangi Potensi Pemalsuan e-KTP
Zudan menjelaskan, ADM akan mengurangi potensi pemalsuan kartu identitas karena tanda tangan yang ada di E-KTP merupakan tandatangan elektronik. Bahkan, dalam proses pen-cetakan dokumen, masyarakat tidak perlu datang ke kantor dukcapil lagi. Namun, bisa mendatangi mesin ADM.
"Cukup dari ADM, (mencetak dokumen) tidak perlu ke kantor dukcapil. Sistem ini bekerja dengan pengaman NIK, pin, dan QR code," ujar Zudan
Karena alat ini sangat dibutuhkan dan memudahkan masyarakat, Kemendagri tida mendorong tiap daerah punya alat ini. Kita himbau agar kepala daerah peduli untuk memberi layanan yang memudahkan masyarakatnya dengan masing-masing daerah bisa menggunakan ADM.
"Banyak yang sudah mau beli. Saya yakin kepala daerah yang ingin memberikan layanan terbaik bagi masyarakatnya pasti butuh alat ini. Kemdagri menghimbau daerah, tidak ada arahan untuk mewajibkan," terang Zudan.
Keunggulan ADM Dukcapil
Pria yang dikenal ramah dan juga pemegang sabuk hitam DAN 3 Karate ini menjelaskan keunggulan ADM Dukcapil saat ini adalah mesin ADM nantinya memiliki sejumlah fungsi yang digadang-gadang dapat mempersingkat proses pembu-atan. Tidak hanya mempersingkat waktu, namun mesin ADM juga dapat mencetak berbagai dokumen dukcapil, seperti KTP elektronik, akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), dan akta kematian.
Adapun proses cepat dalam proses permohonan pembuatan dokumen Dukcapil, Zudan menyampaikan, nantinya masyarakat dapat datang secara langsung ke Dukcapil atau melalui online. Kemudian, jika telah mengajukan permohonan, pemohon bisa langsung mencetak dokumen Dukcapil dengan cepat, mudah, gratis, dan berstandar sama. Tidak perlu pengantar rt rw untuk menggunakan ADM dan mencetak dokumen di ADM. Dengan demikian, rantai birokrasi yang Panjang bisa dipotong.
Zudan memaparkan, bahwa mesin ADM Dukcapil bisa menekan potensi terjadinya korupsi. Sebab, dengan hilangnya sentuhan antara petugas dengan masyarakat, otomatis potensi korupsi itu hampir bisa dikatakan hilang. Menurutnya, selama ini pengurusan dokumen Dukcapil terbilang menyulitkan masyarakat karena harus datang ke kantor-kantor pemerintahan dan perlu pengantar pengantar yang terlalu banyak mulai dari RT sampai di kecamatan.
Anjungan Dukcapil Mandiri merupakan kreativitas dari aparatur dukcapil yang terus berkarya tanpa batas dan brekreasi tanpa henti untuk memberikan layanan yang membahagiakan rakyatnya. Rancang bangun dan riset untuk membuat ADM ini tidak menggunakan dana APBN dan APBD, tapi menggunakan kerjasama, sharing pemikiran dan kreativitas dari dukcapil daerah, dukcapil pusat, kalangan kampus dan berbagai perusahaan yang berminat untuk mengembangkan anjungan dukcapil mandiri. Proses pengkajian dan ujicoba memakan waktu kurang lebih setahun sehingga diperoleh ADM Generasi 1. Kami terus memperbaiki system operasi ADM ini sehingga dimasa yang akan datang orang tidak perlu datang ke dukcapil untuk membuat akta, surat pindah dan mengupdate data kependudukan. Tinggal datang ke ADM dan urusan bisa selesai disana. dan dan
Di balik proses pelayanan yang mudah, bahkan dalam hitungan menit saja, mesin ADM juga membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit, terutama agar blangko KTP el selalu terisi di ADM. Dalam satu ADM bisa diisi kurang lebih 200 ADM yang bisa dipakai dalam 1 hari atau kurang tergantung volume pencetakannya. Untuk itu Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengajukan tambahan anggaran ke Menteri Keuangan untukmembeli dan menjamin ketersediaan blanko bagi masyarakat yang akan mengganti KTP elektronik. Misalnya, dalam kasus ada penduduk yang belum kawin, tetapi setelah itu telah berubah status menjadi kawin., yang ktp nya hilang, rusak, pindah penduduk dan lain-lain.
Salah satu kunci sukses perubahan layanan yang digagas oleh Dukcapil Kemdagri ini adalah peran serta masyarakat. Saya minta masyarakat berperan aktif mensukseskan transformasi layanan menuju era ADM ini. Diharapkan masyarakat dapat ikut menjaga, merawat dan mengamankan ADM. Juga dihimbau agar masyarakat peduli terhadap keberlangsungannya, misalnya bila ada ADM rusak segera lapor ke dukcapil. Kepada semua petugas dukcapil juga saya minta untuk peduli dan ikut menjaga ADM, bahkan tiap-tiap dukcapil wajib setiap hari minimal dua kali sehari mengecek ADMnya yaitu pagi dan sore hari, pungkas Zudan sembari menutup wawancara.