Pandemi menyebabkan bandara kebanggan masyarakatJawa Tengah hanya melayani ribuan penumpang. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Angka-angka yang disajikan Hardi Ariyanto, General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, terasamenyesakkan. Bisa jadi bukan hanya dialami Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, namun hampirsemua bandara di dunia merasakan yang sama. Bagaimanapandemi Covid-19 membuat trafik pergerakan pesawat, penumpang dan kargo menukik tajam.
Bayangkan, bandara internasional yang berlokasi di JawaTengah, ini di bulan Mei lalu mencatat jumlah penumpangterendah, yakni 2.329 penumpang, jika dibandingkan bulansebelumnya (April) sebanyak 44.204. Dengan kata lain terjadipenurunan sebesar -95%.
Padahal di Januari 2020 pergerakan di bandara ini tercatat309.312 penumpang, kemudian turun -4% menjadi 296.580 penumpang di bulan Februari.
Jumlah itu pun kembali mengalami penurunan sebesar -27%, di Maret menjadi 215.400 penumpang dari 296.580 penumpang. Dan, di April kembali anjlok sebesar -80% dari 215.400 menjadi44.204 penumpang.
“Hampir seluruh bandara pasti rugi, trennya menurun. Untuk di Bandara Ahmad Yani sendiri, tren menurun itu dikarenakan duafaktor, pertama pandemi dan kedua, keberadaan tol Joglo Semar(Jogja, Solo dan Semarang). Itu terasa berpengaruh bagi kami,” ujarnya kepada TrustNews.
Namun untuk faktor pandemi, lanjutnya, grafik menurun mulaibergerak naik di bulan Juni. ini sejalan dengan telahdiberlakukannya aturan baru, sehingga memudahkan para pengguna jasa yang ingin bepergian menggunakan pesawatudara.
Bagaikan rollercoaster. Terjadi peningkatan yang cukup tajam di Juni, yakni 990%. Dari 2.329 penumpang pada bulan Mei menjadi 25.390 penumpang di bulan Juni.
Selanjutnya pada bulan Juli peningkatan jumlah penumpangkembali terjadi sebesar 109% dari bulan sebelumnya, yaitusebanyak 53.155 penumpang.
Begitu pula pada bulan Agustus jumlah penumpang meningkatsebesar 40% dari bulan sebelumnya, yaitu sebanyak 74.485 penumpang. Secara total, pada bulan Januari sampai denganAgustus 2020 jumlah penumpang yang berangkat maupundatang ke Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mencapaiangka 1.020.855 penumpang.
Pada bulan Agustus tersebut, selain peningkatan pada jumlahpenumpang, juga terjadi peningkatan pada jumlah pergerakanpesawat sebesar 27%. Dari 834 pesawat pada bulan Juli menjadi1.064 pesawat di bulan Agustus. Peningkatan juga terjadi pada jumlah pergerakan kargo, yaitu sebesar 20% dari 553.564 kg pada bulan Juli menjadi 664.913 kg pada bulan Agustus.
“Kuncinya kita sebagai pengelola tetap memberikan pelayananyang terbaik bagi masyarakat sehingga masyarakat tahu bahwabandara itu tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagimereka, mulai dari chek in di ruang tunggu sampai berangkattermasuk sampai mereka kembali,” paparnya.
Ditambahkannya, “Kita buat prosedur protokol kesehatan, kitajalankan. Kemudian kita buat keyakinan bahwa bandara tetapbersih tetap sehat”.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Semarang, lanjutnya, PT Angkasa Pura I (Persero)menjalin kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan PariwisataKota Semarang dalam hal peningkatan layanan promosikebudayaan dan pariwisata serta kegiatan kesenian di Bandara Jenderal Ahmad Yani.
“Saya beserta jajaran mengucapkan banyak terima kasih kepadapara stakeholder atas kerja sama yang baik dalam mengawalpencegahan penyebaran Covid-19, serta mendukungpeningkatan trafik pesawat, penumpang dan kargo dengan tetapmemperhatikan protokol kesehatan,” paparnya.
Komitmen pengelola dalam memperhatikan protokol kesehatan, meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan, menjaga kebersihan, dan selalu memberikan pelayanan terbaik. Semuanya demi memberikan rasa nyaman kepada pengguna jasa, khususnya para penumpang.
Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarangmeraih Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat Tahun2020 dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
“Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat Tahun 2020 yang diraih ini adalah sebagai komitmen untuk terus menjagakebersihan dan kesehatan lingkungan bandar udara kebanggaanmilik masyarakat Jawa Tengah,” ujarnya
Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang memiliki penataan sarana dan fasilitas yang memadai. Antara lain, proses pemeriksaan suhu tubuh pengguna jasa bandaradengan thermal scanner di pintu masuk keberangkatan.
Seluruh sarana dan prasarana (fasilitas dan bangunan) tidakmenimbulkan faktor risiko kesehatan masyarakat yang berkaitandengan kualitas debu total, asbes bebas, dan timah hitam. Selainitu, penyediaan fasilitas untuk program-program promosikesehatan dalam rangka perubahan Pola Hidup Bersih dan Sehat(PHBS).
Selain itu, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap oleh seluruh petugas bandara, proses scan boarding pass mandirioleh penumpang, hingga penerapan protokol kesehatan dan physical distancing pada seluruh area dan fasilitas bandar udara. Termasuk penyediaan fasilitas mencuci tangan dan hand sanitizer di beberapa area bandar udara. Penyediaan ruangkhusus merokok di lantai paling atas.
“Area parkir kendaraan tidak memiliki risiko kesehatanmasyarakat karena tersedianya APAR, heat detector dan penempatan kendaraan. Juga tersedianya sarana rapid test di area gedung parkir lantai 1,” sebutnya.
Selain itu, Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad YaniSemarang juga memiliki penyelenggaraan kesehatanlingkungan. Seperti tersedianya air bersih, kawasan bandar udara yang bebas dari ceceran minyak ataupun limbah, penghijauan di beberapa area terbuka. Tersedianya saranapenampungan limbah B3, kapasitas sarana penyimpanan limbahB3 yang mencukupi kebutuhan, pengawasan jasa boga, restoran, dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), pengendalian vektordan binatang penular penyakit, dan lain sebagainya.
“Kita ingin jadikan Udara Internasional Jenderal Ahmad YaniSemarang terbaik di kelasnya. Dia nomor satu untuk bandaramenengah. Dia memiliki toilet kelas bintang 4. Dia bandarayang sehat. Dia juga berada diurutan pertama di jajaran AP1 sebagai bandara green bulding. Dan, tentunya menjadi bandarakebanggan bagi masyarakat Jawa Tengah,” pungkasnya. (TN)