Preventif Sejak Dini, untuk Peserta dan Karyawan Menuju Sehat dan Sejahtera
Langkah cepat dilakukan begitu mengetahui Covid-19 masuk ke Indonesia. Melindungi karyawan dan peserta serta mencegah cluster pandemi.
Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel (Bapelkes KS) mengambil langkah preventif begitu mengetahui Covid-19 mulai masuk ke Indonesia. Ini diambil untuk meminimalisir penyebaran sehingga tidak melahirkan cluster baru Covid di antara peserta.
"Kita tidak ingin Bapelkes KS jadi cluster baru penyebaran Covid-19, karena peserta mayoritas berusia antara 60 -75 tahun yang sangat rentan terinfeksi covid," ujar Direktur Utama Bapelkes Krakatau Steel, Suriadi Arif kepada TrustNews.
Kebijakan cepat yang diambil itu, lanjutnya, berpedoman kepada ketetapan pemerintah pusat, pemerintah deerah dan gugus tugas Covid-19 dalam menyusun pedoman tata laksana protokol Covid-19, baik untuk internal Bapelkes KS sendiri maupun stakeholder Bapelkes KS yang mengunjungi Bapelkes KS.
"Kita juga mengubah bentuk pelayanan pengobatan di klinik Bapelkes KS dari konsultasi langsung tatap muka menjadi teleconsultation melalui video call. Hal ini cukup efektif untuk mencegah munculnya cluster covid 19 dari Klinik," tegasnya.
Bapelkes KS, dipaparkannya, bertugas untuk menjamin pelayanan kesehatan bagi para peserta mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan benefit yang diperjanjikan antara Bapelkes KS dengan PTKS dan dengan anak-anak perusahaan PTKS sebagai pemberi kerja.
"Pelayanan kesehatan selain dilakukan sendiri melalui penyelenggaraan klinik kesehatan dan apotik, kami juga bekerjasama dengan Rumah Sakit dan Klinik termasuk apotik di kota-kota seluruh Indonesia sebagai provider yang secara keseluruhan berjumlah 106 Provider," ujarnya.
Hal ini dilakukan, lanjutnya, mengingat pensiunan PTKS tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga akan memudahkan bagi mereka jika membutuhkan layanan kesehatan. Dengan kinerja yang selalu baik dan aset yang terus tumbuh, kami optimis bahwa going concern pelayanan kesehatan akan selalu terjaga.
Dalam kondisi pandemi, lanjutnya, Bapelkes KS terus memantau tenaga kerjanya untuk tetap sehat dengan tingkat imun yang tinggi. Pemberian multivitamin dan mineral sebutir setiap hari menjadi syarat wajib untuk dikonsumsi setiap karyawan. Syarat lain yang harus dipenuhi, yakni berjemur di bawah sinar matahari pagi di sela-sela jam kerja selama 20 - 30 menit serta menggiatkan olah raga bersama di udara terbuka satu minggu sekali.
"Dan tetap pada protokol kesehatan 4 M. Dengan cara itu, terbukti karyawan selalu sehat dan bugar sehingga dapat berfikir jernih, fokus, bergembira, kreatif dan produktif dalam menjalankan fungsi di bidang masing masing," tegasnya.
Bapelkes KS, dikatakannya, melihat keberadaan karyawan sebagai aset dan bukan sebatas sumber daya belaka. Sehingga setiap dana yang dikeluarkan dalam bentuk pelatihan maupun pendidikan, merupakan investasi jangka menengah dan panjang.
"Kita tidak menganggapnya sebagai beban, karena itu investasi masa depan. Tidak saja bagi perusahaan, tapi juga bagi karyawan itu sendiri," ujarnya.
Dijelaskannya, pelatihan, pendidikan dan sertifikasi eksternal terus diberikan sesuai kebutuhan. Ini sudah diatur dalam Training Need Analysis yang dibuat. Disamping itu, Bapelkes KS secara rutin mengadakan program Knowledge Sharing secara internal.
"Karyawan dengan latar belakang pendidikan, keahlian dan ilmu yang berbeda-beda saling membagi pengetahuannya satu sama lain. Dengan cara seperti itu kompetensi, wawasan dan pengalaman karyawan akan meningkat dan pada ujungnya kinerja Bapelkes KS akan semakin baik," pungkasnya. (TN)