Grobogan - Percepatan serapan gabah petani kembali dilakukan pemerintah untuk menjaga harga di tingkat produsen tidak jatuh sehinga petani dapat menikmati hasil panennya.
Kementerian Pertanian minta stakeholder terkait untuk mengamankan stabilitas pasokan dan harga gabah saat panen raya. Hal ini juga dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan pangan aman dan terkendali, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Untuk itu perlu didorong kerja sama dengan stakeholder terkait termasuk seperti Perum Bulog, Perpadi, Kostraling/penggilingan padi dalam rangka penyerapan gabah petani.
Tim Serap Gabah Petani Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan di Provinsi Jawa Tengah yang diwakili Warjito selaku Kepala Balai Besar PPMBTPH mengutarakan pada rapat koordinasi terpadu adalah sebagai upaya agar instansi/pihak rerkait dapat menyerap hasil panen petani untuk membantu menstabilkan harga gabah saat panen.
Untuk merumuskan komitmen penyerapan gabah dimaksud dilakukan rapat terpadu yang dihadiri dari Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi JawaTengah, DPRD, Kepala Dinas Pertanian, Disperidag Kodim, Polres, Perum Cabang Bulog, Perpadi, Kostraling, Penyuluh Koordinator Kecamatan dan Gapoktan/Poktan.
Anggota DPRD Musafak dan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan Sunanto, menyambut baik dan merasa lega hasil komitmen tersebut dengan disepakatinya penyerapan GKG sebesar 100.000 ton dengan harga sesuai yang ditetapkan pada Permendag 24/2020.
Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi, berkomitmen mendukung dan mengoptimalkan serapan gabah petani, untik itu kami selalu memberikan bantuan saprodi dan alsintan p.sca panen bagi petani. “Kegiatan serapan gabah petani akan dilanjutkan dan diperluas ke daerah - daerah lain terutama yang mengalami penurunan harga dibawah HPP “ kata Suwandi.
Suwandi optimistis Kostraling bersama Bulog dan mitra lainnya dapat menyerap gabah petani dengan harga wajar sesuai standar mutu yang ditetapkan. "Sesuai arahan Mentan SYL bahwa harus segera dibentuk tim terpadu sebagai wujud respon keluhan petani saat ini," ujarnya. Oleh karena itu, kata Suwandi, kelompok tani yang telah mendapat bantuan alsintan pascapanen dapat memanfaatkan peralatan itu secara maksimal. "Seperti dryer, combine harvester dan RMU (rice milling unit) untuk meningkatkan kadar mutu gabah nantinya," ucap Suwandi.