trustnews.id

Peningkatan Mutu dan Kualitas Produk Galeri Menuju Pasar Global
Foto: istimewa

Ekspansi bisnis Pegadaian Galeri 24 terbilang cepat. Hanya dalam waktu dua tahun telah memiliki 105 distro di seluruh Indonesia dan bersiap membangun pabrik perhiasan.

PT Pegadaian (Persero) tak henti memperbaiki dan merejuvenasi dirinya di tengah kepungan perusahaan gadai swasta. Apalagi secara lokasi, gadai swasta tersebut berdekatan dengan permukiman masyarakat, pasar tradisional dan tempat-tempat publik lainnya.

Beragam langkah dilakukan Pegadaian untuk tetap berdiri di barisan paling depan. Mulai dari Pegadaian Galeri 24, kafe The Gade Coffee & Gold hingga Pegadaian Digital Services (PDS). Keberadaan kafe tentu mudah ditebak, sebagai upaya Pegadaian mendekatkan diri pada kaum millenial, sekaligus mengangkat citra Pegadaian itu sendiri.

Dan terkini, Pegadaian mulai melebarkan sayapnya dengan rencana perusahaan mendirikan pabrik perhiasan sendiri pada tahun ini.

"Tahun ini kami mendirikan pabrik perhiasan sendiri," ujar Direktur Utama PT. Pegadaian Galeri 24, Arifmon kepada TrustNews.

Kami melihat ini sebuah bisnis yang akan sangat membantu, terutama tenaga kerja dan multiplayer effect yang ditimbulkannya," tambahnya.

Galeri 24 berdiri mulai pada Agustus 2018 dan hingga kini telah memiliki 105 Distro Galeri yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, distro juga bisa dijumpai di sejumlah mall dan ITC. Sebagai informasi, Galeri 24 merupakan anak perusahaan PT Pegadaian di bidang penjualan emas tunai.

"Kita mulai oprasional itu Agustus 2018, saat ini sudah punya jaringan 105 outlet. Ekspansinya sangat cepat karena sebagian outlet ada di kantor pegadaian. Lalu kita juga buka di sejumlah mall dan ITC, terbaru kita buka di Mall Ambassador Jakarta," urainya.

Begitu juga dengan emas dan perhiasan emas yang ditawarkan, menurutnya, sebelum dipasarkan sudah melalui satu tim quality control di Pegadaian Galeri 24 dengan tujuan memberi keamanan dan kenyamanan konsumen.

"Kami ingin hadir sebagai salah satu ritel perdagangan emas yang memang memberi keamanan dan kenyamanan. Kami menjual produk dari berbagai vendor, baik emas batangan maupun perhiasan wajib memberi jaminan quality ke publik dengan membentuk tim quality control yang ketat," ujarnya.

"Dengan keberadaan tim quality control yang memastikan untuk menjamin kualitasnya inilah sehingga kami berani membuat tagline 'beli emas tanpa was-was," tegasnya.

Arifmon juga mengatakan, kehadiran Pegadaian Galeri 24 disambut positif oleh masyarakat. Ini terlihat dari animo masyarakat yang membeli emas di masa pandemi. Tercatat penjualan emas di Pegadaian sepanjang 2020 mencapai 6,5 ton. Rinciannya yakni 1,89 ton atau 29% berasal dari penjualan cicilan emas batangan. Sisanya, 4,66 ton atau sekitar 71% dari keseluruhan penjualan itu berasal dari pembelian emas digital atau tabungan emas.

Galeri 24 sendiri merupakan anak perusahaan PT Pegadaian di bidang penjualan emas secara tunai. “Penjualan lewat Galeri 24 tahun lalu mencapai 1,15 ton emas batangan yang dibeli secara tunai, sedangkan 106 kilo dalam bentuk perhiasan,” ungkapnya.

“Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perluasan jaringan offline sebelum pandemi dan jaringan online semasa pandemi, meningkatnya kerja sama dengan korporasi, meningkatnya jumlah nasabah. Harga emas yang stabil cenderung meningkat di masa pandemi ini,” tambahnya.

Untuk tahun ini, 2021, PT Pegadaian menargetkan total penjualan emas di tahun ini mencapai 7,5 ton atau naik sekitar 15% dari pencapaian tahun lalu. Hal ini karena pihaknya optimis dengan prospek penjualan emas yang positif di 2021.

"Saat ini Galeri 24 sudah menjadi official store resmi di Tokopedia dan juga sudah memiliki e-commerce yaitu kataloggaleri24.com, jadi nasabah mempunyai banyak pilihan untuk berbelanja," pungkasnya. (TN)