Sukabumi (28/8) – Saat ini kebutuhan akan air bersih di masyarakat terus meningkat. Ditengah pandemi covid-19, kebutuhan atas air bersih meningkat sebagai efek dari penerapan protokol kesehatan untuk melindungi diri dari virus covid-19 serta jumlah penggunaan air domestik. Menurut data dari Indonesia Water Institut, total konsumsi air bersih sebelum pandemi covid-19 adalah 415-615 liter per hari per rumah, kemudian angka tersebut meningkat selama pandemi covid-19 yang mencapai 995-1415 liter per hari per rumah tangga.
Dalam rangka mendukung Suistainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicanangkan oleh pemerintah, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Indra Karya (Persero) dan 4 BUMN lainnya berkolaborasi untuk memberikan solusi bagi masyarakat atas kebutuhan dasar air bersih. Kolaborasi ini dilakukan melalui program penyediaan sarana dan prasarana air bersih Smart Water System. Bantuan ini diberikan kepada 5 dusun dengan jumlah total 6.500 Kepala Keluarga atau 15.464 jiwa yang berlokasi di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Sukabumi Jawa Barat. Pemberian bantuan air bersih melalui Smart Water System yang memanfaatkan sumber air sungai Cimandiri ini, juga dilakukan sebagai solusi mengatasi kekeringan air yang kerap terjadi pada musim kemarau, jauhnya akses sumber air bersih, serta untuk mendorong peningkatan perilaku hidup bersih sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Cidadap.
Teknologi Smart Water System tersebut diserahkan secara langsung oleh Asisten Deputi TJSL Kementerian BUMN yang merupakan Pembina dari program TSJL di lingkungan BUMN, serta diterima langsung oleh Kepala Desa Cidadap dan Camat Kecamatan Simpenan pada acara peresmian dan peluncuran program tersebut pada Sabtu (28/8).
Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Agus Suharyono menyampaikan bahwa ia sangat mengapresiasi BUMN-BUMN yang telah berkontribusi untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar air bersih melalui penyediaan sarana dan prasarana air bersih, sesuai dengan pelaksanaan SDGs dan TPB yang di dorong oleh Kementerian BUMN
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi TJSL yang dilakukan oleh 5 BUMN ini, dimana bantuan penyediaan sarana dan prasarana air bersih dengan teknologi Smart Water System ini untuk memenuhi kebutuhan dasar air bersih yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi ini dan pelaksanaan program ini tentunya sesuai dengan pelaksanaan atas SDGs atau TPB sesuai dengan semangat yang di dorong oleh Kementerian BUMN agar BUMN dapat terus membantu masyarakat dengan berbagai program yang dapat dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan oleh masyarakat,” Jelas Agus Suharyono.
Agus Suharyono menambahkan, "Program bantuan smart water di cidadap ini merupakan tapak awal yg perlu dijaga bersama kelanjutannya sehingga menjadi suatu bukti kontribusi program TJSL yang nantinya dapat dilakukan di daerah2 lainnya" Ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Dadang Rdani selaku Camat Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi menyampaikan bahwa pihaknya sangat bersyukur atas bantuan fasilitas air bersih sehingga dapat merubah situasi dan kondisi masyarakat di Kecamatan Simpenan.
“Alhamdulillah kami sangat berterima kasih kepada Kementerian BUMN dan BUMN yang telah membantu kami, sehingga kami mendapatkan program bantuan air bersih yang bisa sangat merubah situasi dan kondisi masyarakat kami, yang sebelumnya kami kesulitan air bersih namun berkat program bantuan smart water system dari BUMN dan ini memberikan manfaat yang sangat besar sekali untuk masyarakat di Desa Cidadap,” pungkas Dadang.
Program Smart Water System ini merupakan teknologi karya BUMN yang terintegrasi dengan Smart Card yang digunakan sebagai Tap Card untuk mengucurkan air bersih bagi masyarakat dengan kuota yang diberikan per orang sebesar 60-80 liter/hari sehingga masyarakat mendapatkan air bersih secara adil dan merata.
Program bantuan diinsiasi oleh Kementerian BUMN dan pelaksanaan program bantuan ini seluruhnya dijalankan melalui program TJSL dengan total anggaran sebesar 1,45 Miliar dengan konsep kolaborasi BUMN antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Jamkrindo, PT Indra Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero).