trustnews.id

Konsisten Dukung Program PSR & Santripreneur Berbasis Sawit, Asian Agri Raih Penghargaan dari Apkasindo
Istimewa

Rokan Hilir, Riau, 2 September 2021 – Asian Agri, perusahaan perkebunan yang merupakan bagian dari Royal Golden Eagle (RGE), mendapat penghargaan dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) atas dedikasi, komitmen dan kontribusi luar biasa dalam menyukseskan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Santripreneur Berbasis Sawit yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat M.E Manurung kepada Anthony T. Sinulingga, Nursery Advisory Asian Agri. 

Asian Agri mendukung program santripreneur berbasis sawit dengan menyediakan sekitar 400 benih Topaz, benih sawit unggul yang dikembangkan oleh Asian Agri, sebagai material tanam yang nantinya akan menjadi bibit sawit siap salur untuk dipasok ke koperasi dan kelompok tani yang tengah menjalani program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Rokan Hilir, Provinsi Riau, hari ini.

Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan bahwa program pengembangan potensi santripreneur berbasis sawit yang telah diresmikan sejak Desember 2020 ini merupakan upaya kolaborasi untuk pemberdayaan pesantren dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit di Indonesia, termasuk juga Asian Agi.  Program ini juga membantu para santri untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha di sektor kelapa sawit, khususnya pemberdayaan UMKM.

Ma’ruf menambahkan melalui program Santripreneur berbasis sawit ini, pesantren di daerah penghasil komoditas sawit, dalam hal ini pesantren Teknologi Riau berperan untuk menggerakkan ekonomi daerah, terutama dalam masa pemulihan ekonomi selama pandemi seperti saat ini. 

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan panen perdana yang disaksikan secara daring oleh Wakil Presiden RI, K.H Maruf Amin dan dihadiri secara langsung oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Gubernur Riau, Syamsuar, Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong, perwakilan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), perwakilan Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) beserta petani yang terlibat dalam PSR di Rokan Hilir.


Anthony T. Sinulingga, Nursery Advisory Asian Agri menyampaikan apresiasinya atas penghargaan yang diraih Asian Agri. “Kami berterima kasih kepada Apkasindo dan juga Pemerintah atas penghargaan ini. Semoga dengan adanya penghargaan ini, yang juga telah disaksikan oleh para petani sawit, mereka tidak ragu lagi dalam memilih benih maupun bibit sawit yang sudah teruji dan terbukti. Penggunaan bibit unggul seperti bibit Topaz sangat penting bagi program peremajaan sawit rakyat, karena dengan menggunakan bibit yang berkualitas, maka dapat meningkatkan produktivitas kebun sawit,” tambahnya.

Program PSR ini merupakan proyek nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tahun 2017. Program PSR tersebut diharapkan mencapai 500 ribu hektar hingga tahun 2024. Kegiatan panen perdana pada lahan PSR ini dilaksanakan di Desa Suka Maju, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau pada keluasan tanam 266 hektar. Adapun petani yang terlibat dalam Program PSR di lahan tersebut mencapai 105 keluarga petani sawit. Proses pengelolaan dari penanaman hingga panen dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) di desa setempat.

 Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.


Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.


Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.


Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).


Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.