trustnews.id

Strategi PT PP (Persero) RAIH LABA DI TENGAH PANDEMI
Novel Arsyad Direktur Utama PT PP (Persero)

Perusahaan sudah mencatatkan pertumbuhan laba bersih dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan hingga September 2021. Laba bersih BUMN Karya ini tumbuh 207,46% secara tahunan (yoy). PTPP berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 129,41 miliar.

Novel Arsyad, Direktur Utama PTPP, mengatakan, perusahaan melakukan berbagai inisiatif strategis untuk dapat bertahan dan menjaga kelangsungan usaha selama masa pandemi Covid-19 ini.

"PTPP berupaya untuk terus bergerak lincah agar dapat mengikuti dinamika yang terjadi di sepanjang tahun 2021 ini," ujar Novel Arsyad kepada TrustNews.

"Hal tersebut dapat terlihat dari kinerja perusahaan yang tercatat pada laporan keuangan PTPP triwulan III-2021. Perusahaan sudah mencatatkan pertumbuhan laba bersih dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy)," tambahnya

Guna menjalankan visi perusahaan yang unggul, bersinergi dan berkelanjutan, diuraikannya, PT PP menyusun berbagai strategi jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. Strategi ini telah dituangkan dalam buku Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021. Strategi jangka pendek berorientasi kepada lima prioritas Kementerian BUMN, yaitu nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta.

"Di tengah situasi pandemic Covid-19 ini, PTPP akan tetap menjalankan strategi yang telah disusun sebelumnya dimana untuk strategi jangka pendek, PTPP akan terus mempertahankan peningkatan kapabilitas perusahaan di sektor infrastruktur, gedung, jalan dan jembatan, serta infrastruktur air, seaport, dan airport. Begitu pula pada sektor EPC, Perusahaan akan terus melakukan ekspansi pada sektor renewable energy," paparnya.

Adapun strategi jangka menengah dan jangka panjang, lanjutnya, bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan perseroan. Menurut dia, strateginya terdiri atas memperluas kepemimpinan, investasi (perputaran nilai), penyelarasan lini bisnis, dan memperkuat kapabilitas perusahaan.

"Saat ini, sektor konstruksi sudah memasuki era revolusi industri 4.0 bahkan perkembangannya akan menuju kepada era society 5.0 yang membutuhkan kesiapan secara value, teknologi, dan manusia agar tetap mampu bersaing di era disruptif," ungkapnya.

Menurut Novel, kunci keberhasilan PTPP di masa depan, terletak pada upaya untuk terus berinovasi, continuous improvement dan adaptif terhadap perubahan. Ini selaras dengan trend global bahwa kunci sukses dari industri konstruksi dipengaruhi beberapa faktor.

Pertama, melakukan transisi bisnis berbasis solusi end to end. Ini berkaitan dengan anggaran negara yang terbatas untuk meningkatkan konsesi dari skema BOT.

Kedua, rasionalisasi model operasi untuk meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat meningkatkan margin keuntungan.

Ketiga, melakukan divesifikasi portofolio untuk menjaga profitabilitas dengan pengelolaan risiko.

Keempat, menggunakan praktik konstruksi dan proses teknologi yang ramping (lean construction) untuk manajamen biaya yang lebih baik (efisiensi) seperti BIM, 3D Printing dan VR.

"PTPP juga senantiasa memiliki komitmen yang tinggi dalam mengimplementasikan dan meningkatkan Manajemen Risiko yang dijalankan oleh perusahaan. Selain manajemen resiko juga pengelolaan keuangan yg berbasis pada kapasitas balancesheet, rasio-rasio keuangan serta cash flow leadership pada setiap langkah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Ini dilakukan untuk memastikan hasil usaha perusahaan dengan kondisi kinerja keuangan yang sehat dan berkelanjutan,' ujarnya.

"Manajemen Risiko perusahaan telah diterapkan di berbagai level strategis maupun level operasional. PTPP memiliki roadmap Manajemen Risiko yang dijadikan rencana kerja Divisi Manajemen Risiko sebagai unit pengelola risiko di lingkup perusahaan," paparnya.

Tidak berhenti sampai disitu saja, PT PP, lanjutnya, pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (“K3L”) atau QHSE menjadi prioritas bagi perusahaan untuk melindungi segenap karyawan, asset, data, properti perusahaan, serta lingkungan.

"PT PP sangat menyadari, untuk menghasilkan proyek-proyek konstruksi dengan kualitas terbaik dan berstandar internasional, tuntutan implementasi K3 akan semakin tinggi," tegasnya.

"Rekam jejak perusahaan pada proyekproyek sebelumnya telah menjadi referensi bagi para klien untuk menilai tingkat kemampuan perusahaan menangani sebuah proyek dalam segi keamanan kerja dan mengakomodir kebutuhan dan permintaan para pelanggan," paparnya.

Komitmen PTPP terhadap penerapan K3, dijelaskannya, tertuang di dalam Kebijakan perusahaan yang dibakukan berupa Work Instruction dan Prosedur di dalam ‘Prosedur Company Manual’.

"Keselamatan Kerja karyawan menempati prioritas urutan teratas dalam lingkungan kerja PTPP. Oleh karena itu, PTPP mengupayakan yang terbaik bagi seluruh karyawan," pungkasnya. (TN)