trustnews.id

Perumda Tirtayasa Kota Pekalongan UBAH MINDSET MASYARAKAT TENTANG AIR SIAP MINUM
M. Iqbal, Direktur Utama Perumda Tirtayasa Kota Pekalongan

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Kota Pekalongan mempunyai peran yang sangat penting sebagai salah satu Perusahaan Daerah yang menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakatnya. PDAM Kota Pekalongan memiliki 2 instalasi pengolahan air bersih yang berada ddi Kabupaten Batang (IPA), Kabupaten Pekalongan (mata air), dan air bawah tanah se-kota Pekalongan (41 titik).

PDAM Kota Pekalongan sebagai pemilik Instalasi pengolahan air sungai menjadi air bersih mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada masyarakat atau pengunjung bagaimana proses instalasi pengolahan air sungai menjadi air bersih sehingga masyarakat benar-benar percaya bahwa air tersebut layak dan aman digunakan dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Menyakinkan masyarakat untuk air yang diterimanya benar-benar bersih dan bisa dikonsumsi, ternyata bukan perkara mudah. Hal itu dirasakan betul oleh Direktur Utama Perumda Tirtayasa Kota Pekalongan, M. Iqbal dan jajarannya.

“Tantangan PDAM adalah bagaimana memberi pelayanan dari air bersih ke air minum,” ungkap M. Iqbal kepada Trustnews belum lama ini.

Namun demikian, dengan adanya bantuan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) Regional, semakin meningkatkan optimisme M. Iqbal dan jajaran Perumda Tirtayasa Kota Pekalongan untuk lebih meningkatkan kualitas air bersih menjadi air minum. Peningkatan kualitas tersebut dilakukan dengan cara kualitas air minum ini dicek secara periodik melalui laboratorium independen yang PDAM punya.

“Nah kita harapkan air PDAM ini bisa (minum) oleh langsung di konsumsi masyarakat, meskipun memang mengubah mindset masyarakat agak sulit, karena 70% masyarakat masih tergantung air sumur dalam,” tambah M. Iqbal.

Selesainya pembangunan SPAM Regional Petanglong Tahap I, diyakini akan meningkatkan akses air minum bagi 32.000 sambungan rumah di sekitar Pekalongan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan akses air minum aman bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui peningkatan jaringan layanan air bersih perpipaan SPAM.

Di Provinsi Jawa Tengah, dukungan infrastruktur dilakukan dengan telah dise-lesaikan pembangunan SPAM Regional Petanglong di Desa Krompeng, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan berkapasitas 200 liter/detik.

Prasarana dan sarana air minum merupakan infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan. Dalam hal ini, pembangunan SPAM Regional Petanglong menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan akses air minum aman bagi 32.000 Sambungan Rumah (SR) yang tersebar di Kabupaten Pekalongan 16.000 SR, Kabupaten Batang 4.000 SR, dan Kota Pekalongan 12.000 SR.

Menurut M. Iqbal, mengubah mindset tentang air siap minum bisa saja dimungkinkan apabila konsep PDAM seluruh Indonesia diubah. Selama ini bisnis model PDAM ini sama. Ironinya, ada daerah yang mensuplai air bersih berlebih, dan di sisi lain ada daerah yang kesulitan air. Situasi ini terjadi karena ada peraturan yang tidak memungkinkan untuk seluruh PDAM di Indonesia menyatu. Ke depan apabila tata Kelola bisnis PDAM se-Indonesia tidak dimerger, maka akan selalu terkotak-kotakan.

“Kini bisnis PDAM sudah tidak bisa dikotak-kotakkan terutama di daerah perbatasan dua wilayah pemerintahan seperti Kabupaten-Kota Pekalongan-Kabupaten Batang. Contoh saja Kajen, nah itu ada daerah yang menempel di kita, sementara layanan PDAM disana tidak sampai. Kita mau mensuplai air disana, tidak bisa. Karena terbatasi wilayah. Saran saya pemerintah pusat harus mengkaji ulang terkait bisnis PDAM,” tambahnya.

“Tren merger perusahaan ini sudah terpakai dimana-mana. Jadi seluruh provinsi dan daerah di seluruh Indonsia tetap punya saham di PDAM. Sehingga Jadi kebutuhan air masyarakat bisa selalu terpenuhi,” pungkas M. Iqbal. (TN)