Menghadapi kondisi pandemi yang sudah memasuki usia hampir dua tahun, Badan pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ciamis melakukan perubahan proses bisnis, terutama dalam metoda pengumpulan data di lapangan.
Langkah perubahan yang dilakukan itu di antaranya melalui pola wawancara, yang sebelumnya tatap muka sekarang diganti degan pola wawancara melalui telepon atau komunikasi via whatsapp, email dan penggunaan CAWI (Computer Assisted Web Interview) dimana responden dapat mengisi kuesionernya sendiri melalui aplikasi kapan saja dan dimana saja. Dengan perubahan ini menjadikan proses wawancara lebih fleksibel dan tentunya mampu menekan angka penularan Covid-19 .
Perubahan tersebut dilakukan sebagai langkah dalam menjawab salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh BPS di masa pandemi yaitu refocusing anggaran. Di satu sisi BPS harus menyediakan data sedangkan di sisi lain BPS juga dituntut untuk memberikan kontribusi mendukung pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 dan bantuan sosial masyarakat.
"Tentu refocusing anggaran ini berdampak pada dihentikannya beberapa kegiatan penyelenggaraan statistik," ungkap Kepala BPS Ciamis, Dadang Darmansyah kepada Trustnews.
Agar transformasi bisns yang dilakukan bisa berjalan maksimal, BPS Ciamis juga mengedepankan sejumlah inovasi terbaik. Langkah ini sesuai dengan visi organisasi yang berusaha menampilkan figur perusahaan sebagai “Penyedia Statistik Berkualitas Untuk Indonesia Maju.”
BPS Kabupaten Ciamis terus berupaya melakukan inovasi yang terkait dengan penyediaan data berkualitas dan peningkatan pelayanan data publik. “Terkait dengan penyediaan data berkualitas BPS berupaya untuk menjaga setiap proses penyelenggaran kegiatan statistik dari Hulu hingga ke Hilir dari rekrutmen petugas hingga penyajian data dengan menerapkan Quality Assurance Framework (QAF),” ujar Dadang Darmansyah.
BPS Ciamis juga mengedepankan inovasi dengan membuat manajemen risiko setiap tahapan untuk mengantisipasi berbagai kondisi di luar prediksi yang bisa terjdi kapan saja. “Untuk pelayanan data kita membuat inovasi Warung Statistik (Warstat) berupa podcast sebagai media sosialisasi dan deseminasi data dan buku publikasi BPS,” tambahya.
Selain itu juga ada Forum Konsultasi Statistik (FOKUS) yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Pelayanan Statistik Terpadu (PST) untuk memberikan konsultasi statistik kepada seluruh pengguna data. Juga Inovasi yang sedang dikonstruksikan yakni Panca Indra (Panduan Membaca Indikator Makro untuk memudahkan para pengambil kebijakan memahami dan menggunakan data.
Seiring dengan semangat untuk menghadirkan transparansi dan akuntabilitas keuangan BPS Kabupaten Ciamis sudah menerapkan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) sejak tahun 2019 dan Kartu Debit yang mengubah transaksi keuangan secara tunai menjadi non tunai.
Bahkan di Tahun 2022 Pengelolaan keuangan sudah melalui aplikasi SAKTI sehingga seluruh transaksi terpantau. Untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan juga dilakukan melalui Laporan rutin bulanan LPJ bendahara, Laporan keuangan satker triwulanan, semesteran dan tahunan. Pelaksanaan Rekon bulanan yang bertujuan untuk menyamakan data keuangan, BMN, persedian antara data satker dan data di kementrian keuangan melalui KPPN Tasikmalaya, kemudian menyusun LK dan diupload di app e-caleg. Selain itu juga dilengkapi dengan buku cetak BKU, Buku pembantu kas, Buku pembantu pajak, buku pengawasan anggaran, buku pembantu UP, buku pembantu bank, buku LF bendahara, buku pembantu lain-lain.
“Selain itu juga ada Laporan monitoring UPTUP, Laporan PNPB, register penutupan kas, laporan saldo rekening dan lainnya,” tambah mantan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Kabupaten Ciamis.
Semua langkah inovasi dan transformasi ini bisa berjalan maksimal apabila ditunjang dengan kompetensi sumber daya manusia yang kreatif, kuat dan berdaya saing tinggi. Lanngkah ini perlu dipersiapkan agar inovasi yang dikembangkan mampu berjalan maksimal, terutama dalam memberikan pelayanan maksimal kepada stakeholders setempat.
BPS Ciamis, belum bisa memaksimalkan perannya, karena masih terganjal dengan persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) di sejumlah bidang dalam mengoptimalkan perannya. Fungsi pengelolaan SDM di sejumlah bidang masih menghadapi kendala, terutama untuk mengoptimalkan kinerja dengan baik.
BPS Ciamis masih membutuhkan dukungan SDM seperti penata administrasi keuangan APBN, kearsipan, kepegawaian secara khusus (Jabatan Fungsional) sesuai dengan Analisis Beban Kerja (ABK) terbaru yang sampai saat ini belum terpenuhi secara maksimal.
“Semoga masalah ini bisa segera kami atasi dengan cepat, sehingga akan lebih banyak inovasi yang terlahir d BPS Ciamis untuk meningkatkan layanan dan pelaporan adminstrasi keuangan ssecara maksimal,” harapnya.(TN)