trustnews.id

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul JAMU KEKINIAN KEBUTUHAN MASYARAKAT MODERN
David Hidayat Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Jamu sebagai obat modern dikalangan masyarakat dipercaya  dapat digunakan sebagai salah satu cara menjaga kesehatan serta menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ada empat aspek yang menjadi fokus dalam modernisasi jamu serta pemanfaatan fitofarmaka (obat tradisional dari bahan alami yang pembuatannya terstandarkan dan memenuhi kriteria ilmiah), yakni teknologi, ekonomi, kesehatan dan sosial budaya.

Keempat aspek inilah yang terus diupayakan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul dalam melahirkan produk-produk jamu atau herbal berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern. Inovasi produk menjadi kekuatan perusahaan yang sudah melampaui perjalanan panjangnya ini. Produk yang dikembangkan selalu ber- pijak pada penelitian yang baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan kualitas hidup perusa- haan dan karyawan.

“Kami telah memodernkan jamu untuk memenuhi gaya hidup masa kini konsumen Indonesia dengan tetap menggunakan rempah dan tanaman obat asli Indonesia yang telah teruji khasiatnya secara turun temurun. Jamu kekinian yang sesuai dengan masyarakat modern inilah yang dibutuhkan pasar. Dan Peluang bisnis kami masih terbuka lebar, ” ujar David Hidayat Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul kepada Trustnews.

Tolak Angin, salah satu produk andalan perusahaan yang akrab disapa Sido Muncul ini merupakan sejarah perjalanan sebuah jamu tradisional menjadi produk jamu modern yang sangat diandalkan. Tolak Angin dibuat dari ramuan jamu untuk meringankan gejala masuk angin dan menguatkan daya tahan tubuh. Tolak Angin adalah perintis jamu cair siap minum yang dapat dikonsumsi kapanpun, dimanapun.

“Semua produk yang kami develop pun merupakan produk kesehatan yang aman dan nyaman dikonsumsi. Dikatakan nyaman, karena sangat mudah dibawa serta dikonsumsi. Hal ini mencerminkan bahwa Sido Muncul memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang aman aman dan nyaman,” tambah David Hidayat menyakinkan.

Semua produk Sido Muncul tersebar di seluruh pelosok negeri, melalui 120 subdistributor dan ratusan ribu grosir serta jutaan reseller (retailer). Bahkan disaat Pandemi COVID 19 penyebaran produk dalam negeri melalui online stores dapat berjalan sesuai target yang diharapkan. Penyebaran produknya tetap merata.

Produk dari perusahaan yang berdiri sejak tahun 1930 ini juga dikenal variatif. Semuanya mengembangkan teknologi dan inovasi moderen yang disesuaikan dengan perkembangan jaman. Termasuk dalam hal penggunaan mesin produksi yang berbeda-beda. Sido Muncul mengandalkan mesin COD full otomatis dan dikendalikan secara computerized yang mampu menghasilkan 150 juta unit produk per bulan. Begitu juga dengan mesin untuk produk minuman serbuk, kapasitasnya juga mampu mencapai 150 juta unit per bulan. Sedangkan mesin untuk produk

ekstrak, hasilnya jauh lebih besar, mampu mencapai 400-500 ton per bulan. Menurut David Hidayat, saat ini utilisasi kapasitas produksi Sido Muncul rangenya berada pada posisi 50-70%. Ekspansi dilakukan dengan mengembangkan produk baru untuk meningkatkan utilisasi mesin-mesin yang ada.

Dari sisi ekspansi market, juga sedang digalakkan. Untuk saat ini target peningkatan market tengah diupayakan, satu di antaranya melalui peningkatan ekspor ke berbagai negara seperti Indochina, negara-negara semenanjung Arab, Nigeria dan negara-negara di Afrika Selatan. Dari sisi prosentase, sektor ekspor Sido muncul masih di bawah 5% dari total revenue.

“Selain itu ekspansi yang sedang dibangun adalah budidaya bahan baku (green house) dengan menggunakan teknologi modern yang memungkinkan tersedianya jenis-jenis bahan yang langka dengan biaya yang jauh lebih murah,” ungkapnya.

Dengan terus berkembang secara berkesinambungan dan diterimanya produk yang dikeluarkan Jamu Sido Muncul di hati masyarakat Indonesia, David Hidayat berharap perusahaan yang dipimpinnya dapat memberikan manfaat positif dari sisi membuka lebih luas lagi kesempatan kerja bagi masyarakat, terutama bagi para petani rempah, pengecer atau reseller, petani/penyuling minyak atsiri. (TN)