Menjadikan perusahaan yang digeluti berprestasi, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada langkah-langkah konkrit yang harus dijalankan untuk bisa mencapai harapan tersebut. Seperti halnya yang dilakukan H. Sunoto – Direktur Utama PT BPR BKK Demak (Perseroda). Berkat tangan dingin dan dukungan penuh jajarannya, mampu mengantarkan perusahaan ‘plat merah’ ini meraih prestasi yang sangat gemilang.
Langkah yang diayunkannya tidak muluk-muluk. Kepada jajarannya Sunoto menekankan untuk memprioritaskan peningkatan teknologi dan inovasi perusahaan. Hal ini penting untuk dilaksanakan dalam meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan kepada nasabah ataupun masyarakat.
Di sisi lain yang tidak kalah penting untuk dilengkapi dan harus dijalankan dalam kegiatan BPR BKK Demak adalah menjalin kedekatan atau sinergi yang kuat dengan masyarakat. Kedekatan dengan masyarakat menjadi unsur penting dalam mengibarkan bendera eksistensi perusahan.
“Kalau bersaing dari suku bunga pasti hancur kita. Dan tantangannya, SDM (Sumber Daya Manusia) kita banyak kawula muda dan mereka tidak tahu BKK Demak yang dahulu. Temperamen mereka sangat tinggi. Namun demikian upaya untuk selalu dekat dengan masyarakat terus kita gaungkan dan sedikit demi sedikit mulai dipahami dengan baik oleh seluruh jajaran kami,” ungkap Sunoto kepada Trustnews meyakinkan.
Untuk menunjang program itu berjalan maksimal, terus mengasah kompetensi personilnya. Sunoto tidak pernah main-main. Pendidikan dan proses pembelajaran setiap personil menjadi perhatian khususnya. Tidak heran kalau sampai detik ini, banyak karyawan yang sudah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan, satu di antaranya terkait manajemen risiko tingkat dua. Bahkan sebanyak 40 pejabat struktural juga aktif mengikuti kegiatan ini.
Pendidikan dan pembelajaran ini merupakan kewajiban perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas seluruh karyawan.
“Kegiatan ini bersertifikasi direksi dan kita lakukan dengan menggunakan dana sendiri. Semua pejabat kami ikutkan. Jenjang karir juga akan di update pelaksanaannya. Kita main di target. Jadi kita target per individu, meskipun belum sempurna tapi arahnya sudah kita targetkan,” ungkapnya bangga.
Kerja keras yang dilakukan Sunoto dan jajarannya tidak sia-sia. Sebaliknya, justru melahirkan prestasi gemilang. Oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mereka disematkan sebagai peraih predikat terbaik ketiga se Jawa Tengah 2021, relevansinya berkait dengan kinerja pengelolaan keuangan yang dilaksanakan secara profesional sesuai standar OJK.
Meskipun tingkat kredit macet masih di atas 5%, namun angka tersebut masih tergolong rendah dan menunjukkan pengelolaan keuangan secara profesional yang dilakukan oleh PT BPR BKK Demak. Di samping itu, ditunjang oleh laba dan dividen yang terus meningkat setiap tahunnya. Sebut saja realisasi tahun 2020, yang disebut sebesar Rp 2,888 miliar untuk pemprov. Serta Rp 3,288 miliar untuk pemkab selaku pemilik saham.
Ini tentunya teladan yang baik bagi BKK lainnya di Jateng. Mengingat dengan aset senilai Rp 287,021 miliar, Sunoto selaku Dirut beserta jajarannya berhasil meraih laba sebelum pajak senilai Rp 10,799 miliar.
Apresiasi juga disampaikan Bupati Demak dr Hj Eisti’anah. Sebagai BUMD yang banyak memberikan dividen bagi daerah, menurutnya PT BPR BKK Demak bisa menjadi acuan BUMD lainnya dalam upaya mendukung program pembangunan daerah, yakni mewujudkan Kabupaten Demak yang maju, bertambat dan sejahtera. “Kepada masyarakat yang telah mempercayakan keuangannya ke PT BPR BKK Demak Kami sampaikan terimakasih, karena hasilnya untuk dikembalikan pada masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah,” katanya.
Sunoto pun menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya atas kepercayaan masyarakat menginvestasikan dananya dalam bentuk tabungan Tamades, Tabunganku, Simpel maupun Deposito. Sehingga pada akhir Oktober 2021 terkumpul dana masyarakat sebesar Rp 227,536 miliar atau naik sebesar Rp 23,478 miliar, dari semula Rp 294,058 miliar pada Oktober 2020.
Sampai dengan akhir Oktober 2021, total dana tabungan pada lembaga keuangan yang memiliki sembilan kantor cabang itu senilai Rp 199,704 miliar dari nasabah sejumlah 27.914 orang. Ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa. (TN)