trustnews.id

BLK Surakarta Siap Hadapi Tantangan Industri 4.0
foto: Istimewa

BLK Surakarta Siap Hadapi Tantangan Industri 4.0

MAKRO Sabtu, 16 April 2022 - 13:16 WIB TN

BLK Surakarta atau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta merupakan lembaga pelatihan di bawah Direktorat Jenderal Binallatas, Kementerian Tenaga Kerja. Mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas, sertifikasi kompetensi, konsultansi serta peningkatan jejaring di bidang pelatihan vokasi dan produktivitas.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, khususnya guna melaksanakan pelatihan vokasi untuk melatih SDM yang unggul dan berdaya saing, BLK Surakarta didukung SDM dan sarana/prasarana yang bisa diandalkan. Mulai dari instruktur pelatihan yang dari sisi kualitas maupun kuantitas memenuhi persyaratan, alokasi anggaran yang cukup serta sumber daya pelatihan BLK Surakarta. seperti program pelatihan, workshop kejuruan (12 kejuruan) dan fasilitas pendukung lainnya yang tidak kalah jempolan.

“Bagi masyarakat yang mau mendapatkan keterampilan dan keahlian dapat mendaftarkan diri untuk berlatih ke BLK Surakarta agar lebih kompetitif dalam mencari kerja ataupun berwirausaha,” seru Ketua BLK Surakarta Teguh Sulistiyono, SE., M.S kepada Trustnews dalam keterangan tertulisnya.

Bagi Anda yang berminat untuk berlatih agar lebih kompetitif dalam bekerja atau berwirausaha, BLK Surakarta menawarkan 12 jenis kejuruan keahlian yang diberikan kepada seluruh peserta didik mereka. Disini Anda bisa memperoleh keterampilan teknik otomotif, bangunan, listrik, elektronika, manufaktur, refrigerasi, las/welder, Informasi dan Komunikasi (TIK), bisnis dan manajemen, garment apparel, industri kreatif dan processing (Pengolahan Hasil Pertanian/PHP).

Di masing-masing kejuruan memiliki beberapa program pelatihan/kurikulum yang dapat dilaksanakan. Total program pelatihannya kurang lebih mencapai 40 program pelatihan. Program pelatihan tersebut bersifat dinamis mengikuti kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi.

“Maka dari itu saya meyakinkan bahwa BLK Surakarta siap menghadapi tantangan industri 4.0, baik dari sisi SDM maupun sumber daya pelatihannya,” tegas Teguh Sulistiyono.

 Apalagi, lanjutnya, peningkatan kompetensi para instruktur (upgrading) di BLK Surakarta sesuai dengan kebutuhan, penguatan literasi digital. Hal itu juga ditunjang dengan pengembangan program pelatihan sesuai kebutuhan yang up to date. Di sisi lain ketersediaan peralatan dan sarana/prasarana pelatihan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan menjalin komunikasi yang baik dengan stakeholder terutama industri adalah beberapa usaha yang dilakukan.

BLK Surakarta selalu berusaha untuk menyiapkan SDM Instruktur kompeten dan siap bertugas melayani peserta pelatihan, melalui program peningkatan SDM Instruktur (upgrading instruktur) dan sertifikasi kompetensi bagi instruktur. Beberapa instruktur BLK Surakarta juga diikutkan dalam kompetisi instruktur level nasional (KKIN) dengan maksud mendorong mereka agar terpacu menjadi yang terbaik dan dapat memotivasi rekan-rekan instruktur lainya.

Selain itu, BLK Surakarta juga banyak mendorong instrukturnya untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan lanjutan (beasiswa) S2/S3. Banyak dari instruktur mereka yang juga ditugaskan untuk melatih/mengajar di tempat lain baik di lingkungan Kemnaker maupun instansi lainnya (SMK, BNN dan lain-lain).

Secara umum sarana dan infrastruktur BLK Surakarta cukup memadai untuk penyelenggaraan pelatihan yang dibutuh kan saat ini. Selain itu, BLK Surakarta juga telah menyiapkan sarana dan infrastruktur yang cukup mendukung penyandang disabilitas sehingga mereka bisa difasilitasi untuk berlatih di BLK Surakarta.

Untuk lebih menyempurnakan ini semua, BLK Surakarta juga mengembangkan kerjasama lintas sektoral, melalui kegiatan-kegiatan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri (FKLPI) dan Forum Skill Development Center (SDC). FKLPI merupakan forum yang dibentuk dalam rangka sinergi antara BLK dengan Industri, maupun lembaga pelatihan lainnya. Sedangkan SDC adalah forum yang dibentuk utamanya dalam menangani pengangguran di wilayah tertentu (dalam hal ini Kota Surakarta), dimana terdapat kolaborasi antara BLK (perwakilan dari Kemnaker) dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.

“Mudah-mudahan lembaga ini bisa berkembang dan lebih bermanfaat masyarakat luas, tidak hanya untuk masyarakat Solo Raya dan Jawa Tengah, namun untuk seluruh masyarakat Indonesia, karena dengan sistem dan fasilitas sekarang ini semua bisa diakses lebih mudah. Sehingga pada akhirnya peran BLK dalam mewujudkan Tenaga Kerja Kompeten dan Indonesia Maju dapat tercapai,” harap Teguh Sulistiyono.(TN)