Sudah 3 tahun ini Virus Corona telah mengubah arah kehidupan manusia di dunia. Akibat penyakit menular yang disebarkannya, sempat memaksa banyak toko, sekolah, kantor dan aktivitas masyarakat lainnya tutup untuk waktu yang cukup panjang.
Berbagai tindakan pencegahan meluasnya virus diambil oleh negara-negara di dunia; mulai dari karantina wilayah total dan kampanye pembatasan sosial, sampai kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diambil pemerintah Indonesia. Tindakan-tindakan tersebut telah mengubah cara hidup banyak orang karena mengharuskan penduduknya membatasi mobilitas dan kontak fisik dengan sesama.
Para pemimpin banyak mendiskusikan dan mengatur kembali roda perekonomian agar kita bisa kembali ‘hidup normal.’ Oleh karenanya, era new normal ‘memaksa’ perusahaan maupun organisasi melakukan beberapa adaptasi khusus demi dapat mempertahankan eksistensinya. Pandemi telah mengajarkan banyak hal bagi masyarakat di belahan dunia ini, terutama tentang pentingnya kesiapan mengatasi risiko yang bakal terjadi. Tidak hanya siap untuk hari ini, tapi untuk berapa tahun ke depan.
PT BPR Majalengka (BMJ) dalam upaya mempertahankan eksistensinya di masa pandemi tetap mengedepankan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah ditetapkan. Realisasinya berpedoman pada ketentuan regulator tentang layanan di tengah pandemi. “Dalam RBB kebijakan dan strategi yang diterapkan BMJ di tengah pandemi adalah melakukan pola market share, mendorong pembiayaan model klaster dalam satu ekosistem,” ungkap Direktur Utama PT BPR Majalengka, Oci Sanusi kepada Trustnews.
Meskipun begitu, lembaga yang menyediakan Jasa Simpan Pinjam ini, juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dan berorientasi pada pendapatan maksimal. “Semua ini kami lakukan semata-mata untuk memberikan kemudahan layanan kepada pelanggan. Upaya ini akan terus kami kedepankan sebagai langkah konsistensi kami dalam memberikan yang terbaik ,” tandas Oci Sanusi.
Salah satu upaya untuk mempermudah layanan itu dengan mengandalkan produk Tabungan SIKOMAS (Simpanan Kotak Masyarakat), yang masih eksis hingga sekarang. SiKOMAS merupakan produk layanan sederhana yang terbuat dari material kayu, tetapi memiliki keunggulan untuk layanan, yakni pick up service. Pick up service ini dilengkapi dengan sarana Aplikasi IBS Branchless yang tujuannya untuk mempermudah layanan, mengedepankan efektifitas dan efisiensi kerja.
Segmen pasar (untuk kredit) BMJ adalah pertanian, perdagangan, industri, jasa dan bukan lapangan usaha lainya yang ada di kabupaten khususnya dan Jawa Barat umumnya. Untuk mengimbangi segmen pasar tersebut, BMJ juga menyiapkan berbagai macam program unggulan, seperti halnya layanan simpan pinjam. Untuk layanan simpanan, perusahaan menyediakan beberapa produk antara lain Tabungan Simanja, Tabungan Takomas, TabunganKu, Tabungan Siadik dan Deposito Berjangka.
Sedangkan untuk layanan pinjaman BPR Majalengka Jabar menyediakan Produk Kredit Umum, Kredit Sertifikasi dan Kredit Tunjangan Kinerja (Remunerasi). “Apapun kami lakukan agar selalu bisa memberikan layanan terbaik untuk Masyarakat. Dengan langkah yang kami lakukan mudah-mudahan BMJ tetap eksis dan Jaya dalam menghadapi tantangan dan persaingan yang ada,” ujar Oci Sanusi.
BMJ sampai saat ini tetap berorientasi pada pola program kesejahteraan masyarakat. Hal itu tertuang melalui motto yang dikedepankan BMJ, yakni “Mitra Usaha Anda Selamanya”. Motto ini merupakan bagian dari penjabaran misi dan visi BMJ sendiri, yang salah satunya merupakan mitra strategis masyarakat untuk mengembangkan usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.
Upaya untuk meningkatkan program tersebut tergambar dalam sejumlah program BMJ, di antaranya Kredit Tani Karya. Kredit ini dikhususkan bagi masyarakat di wilayah bagian Selatan Majalengka karena sebagian besar sumber mata pencahariannya sebagai petani palawija dan padi. “Kredit ini merupakan kredit khusus untuk pertanian. Bunga ringan dan persyaratan yang diminta pun sangat mudah,” ujar Oci Sanusi. (TN)