Trustnews.Id - Mengelola Grand Maerakaca sebagai Taman Mini Jawa Tengah seluas 20 hektar, tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perhatian khusus dan tentunya biaya yang tidak sedikit. Eksistensinya sempat meredup di era Pandemi Covid-19.
Namun demikian Perseroan Daerah ini tetap mampu menjaga irama aktvitas perusahannya dengan baik. Meskipun selama 3 bulan pegawainya sempat dirumahkan dan sekali gajinya dipotong hingga 50%, tapi Covid tak mampu memporak porandakan PRPP.
Direktur PT PRPP Jateng Dra. Titah Listiorini, MM, sangat mensyukuri keadaan ini. Fase kritis sudah lewat, saatnya mengembangkan beragam rencana 5 tahun ke depan yang sudah dirancang khusus jauh-jauh hari. Di antaranya, menjadikan PRPP sebagai Venue Mice Internasional.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah pengelolaan Grand Maerakaca sebagai salah satu daya tarik wisata baru yang menampilkan anjungan dengan miniatur bangunan khas dari 35 kabupaten-kota di Jawa Tengah.
“Etalase budaya yang jadi destinasi wisata Jateng itu harus punya program acara yang menarik sehingga pengunjung, terutama kalangan milenial terus datang untuk ikut mencintai dan melestarikan budaya bangsanya,” ujar Dra. Titah Listiorini, MM kepada Trustnews.
Untuk itu Titah harus bisa memimpin dan mengelola tempat pameran produk itu agar memberikan pemasukan bagi Pemkot Semarang dan Jawa Tengah secara optimal. Mengelola Grand Maerakaca sebagai Taman Mini Jawa Tengah seluas 20 hektar, tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perhatian khusus dan tentunya biaya yang tidak sedikit.
Masih ada satu hal yang tidak boleh diabaikan yaitu mengelola sarana umum ini menjadi media pendidikan untuk lebih mengenal dan cinta tanah air. Atas kepiawaian Titah menyelenggarakan pameran, PRPP juga ditugasi untuk mengelola kegiatan Pameran baik Pemprov Jawa Tengah dan Kabupaten, terutama di luar wilayah plus menyediakan warehousing-nya.
“Beruntung kita masih memiliki lahan untuk membuat warehousing bagi kebutuhan pameran lainnya,” tandasnya.
Di sisi lain, PRPP juga diamanati untuk mengelola lembaga latihan kerja di bidang pariwisata secara maksimal. Disini akan dicetak tenaga-tenaga terampil untuk mampu mengembangkan berbagai potensi wisata di daerah. Untuk mewujudkan itu semua, PRPP berkoordinasi langsung dengan pemerintah provinsi dan daerah, termasuk dalam pengelolaan aset wisata yang dimilikinya.
“Kalau sebelumnya dikelola oleh Unit Pelayanan Terpadu (UPT) terbatas, maka dengan pengelolaan yang dilakukan PRPP jadi lebih luwes dan dinamis. Harapan kami idealnya seperti itu,” tambahnya meyakinkan. (tn/san)