
TRUSTNEWS.ID - Seiring tekad pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen, penguatan sumber daya manusia kini menjadi agenda strategis. Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bantaeng berperan sebagai motor penggerak dalam mencetak tenaga kerja siap pakai melalui program vokasi yang diselaraskan dengan kebutuhan pasar dan prioritas industri.
Program pelatihan BPVP Bantaeng menargetkan sektor-sektor vital—mulai dari manufaktur, teknologi, pariwisata, pertanian, hingga ekonomi kreatif. Lulusan tidak hanya dibekali keterampilan teknis, melainkan juga kompetensi untuk bersaing di pasar kerja global. Selain pelatihan intensif, peserta mendapatkan akses ke program magang, penempatan kerja, serta sertifikasi kompetensi yang menjadi tiket emas memasuki dunia industri.
“Kami merancang pelatihan vokasi yang terintegrasi dengan kebutuhan riil industri, terutama di sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah,” ujar Ashari Arifuddin, Kepala BPVP Bantaeng, kepada TrustNews.
Dia menambahkan bahwa lembaga yang dipimpinnya tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga pada pengembangan produktivitas melalui dukungan kewirausahaan bagi alumni dan pelaku UMKM.
“Kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak industri untuk membuka peluang magang dan penempatan kerja, sehingga lulusan kami memiliki akses yang lebih mudah ke dunia kerja,” jelasnya.
Sejak tahun 2021, BPVP Bantaeng telah menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah Bantaeng, menyadari bahwa sektor wirausaha merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi kabupaten.
Melalui inisiatif tersebut, Pemda Bantaeng memberikan bantuan peralatan usaha kepada masyarakat kurang mampu, menciptakan peluang bagi kelompok ini untuk berkembang.
Di sisi lain, lembaga ini mengukuhkan sinergi dengan dunia industri melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang mencakup pelatihan vokasi, fasilitasi penempatan magang, serta pemberian wawasan langsung mengenai dinamika industri. Inisiatif ini bertujuan menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan pasar, sehingga lulusan tidak hanya siap secara teknis tetapi juga memahami praktik industri secara mendalam.
Menurut Ashari, keberhasilan program pelatihan BPVP Bantaeng bergantung pada kolaborasi yang solid dengan berbagai pihak.
“Dengan membangun sinergi lintas sektor, kami yakin dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan sumber daya manusia berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya. Mengantisipasi perkembangan
kecerdasan buatan (AI), BPVP Bantaeng telah merumuskan strategi komprehensif untuk memodernisasi program pelatihannya. Lembaga ini kini mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam setiap aspek kurikulum guna meningkatkan keterampilan digital peserta didik serta mengasah soft skills yang esensial dan sulit digantikan oleh mesin.
“AI pada dasarnya adalah alat bantu yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, namun tetap membutuhkan sentuhan manusia untuk menjalankannya secara optimal,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, kami tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga mengembangkan kemampuan interpersonal dan adaptabilitas yang menjadi nilai tambah di pasar kerja global," tambahnya.
Pendekatan holistik inilah yang mencerminkan respons strategis BPVP Bantaeng terhadap dinamika pasar kerja yang kian dipengaruhi oleh teknologi digital.
“Dengan menggabungkan pelatihan digital dengan pengembangan soft skills, BPVP Bantaeng menegaskan komitmennya untuk mencetak tenaga kerja yang tidak
hanya kompeten secara teknis tetapi juga mampu bersaing dan berinovasi di era transformasi digital,” paparnya.
Langkah inovatif ini diyakini akan membuat tenaga kerja Indonesia lebih siap menghadapi tantangan global dengan keseimbangan antara kecanggihan teknologi dan kecerdasan emosional yang esensial dalam lingkungan kerja modern.
“BPVP Bantaeng memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia siap menghadapi era AI dan tetap kompetitif di pasar global,” pungkasnya. (TN)