TRUSTNEWS.ID,. JAKARTA - Sebagai wujud dari sinergi dan kolaborasi unit Kementerian Keuangan di DKI Jakarta, Kanwil Ditjen Perbendaharaan, Kanwil Ditjen Pajak, Kanwil Ditjen Bea dan Cukai, serta Kanwil Ditjen Kekayaan Negara lingkup DKI Jakarta kembali menyelenggarakan konferensi pers Kinerja APBN Wilayah DKI Jakarta periode s.d. 30 September 2022.
Dalam konferensi pers tersebut, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Alfiker Siringoringo, Kepala Seksi Data dan Potensi Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar Merry Lidya, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta Muhammad Hilal Nur Sholihin, serta Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta Didik Hariyanto, memberikan keterangan terkait kinerja APBN di Provinsi DKI Jakarta.
Ekonomi pada wilayah DKI Jakarta makin menguat dengan realisasi pendapatan dan hibah APBN Regional sampai dengan 30 September 2022 mencapai Rp1.238,52 triliun (107,14% dari target), sedangkan pagu belanja terealisasi sebesar Rp428,11 triliun (59,68% dari pagu) yang berdampak pada surplus regional sebesar Rp810,40 triliun (184,75% dari target). Surplus tersebut meningkat 124,00% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Adapun Inflasi pada September 2022 sebesar 1,21% (m-to-m), 4,61% (yoy) dan 3,64% (ytd).
Saat ini penerimaan perpajakan banyak didukung oleh pemulihan ekonomi juga naiknya harga-harga komoditas, terutama di bidang pertambangan, pertanian, perikanan serta industri pengolahan dan pertanian yang didominasi oleh usaha perkebunan kelapa sawit dan turunannya. Untuk Jenis pajak yang mengalami peningkatan adalah dari kegiatan impor, hal ini menunjukan adanya pemulihan ekonomi. Kasus COVID-19 di DKI Jakarta makin terkendali.
Pada September 2022, kasus terkonfirmasi COVID-19 DKI Jakarta adalah sebanyak 1.425.878 orang. Pasien yang harus melakukan perawatan sebanyak 9.217 orang atau turun 32,07% dibandingkan 31 Agustus 2022, dengan tingkat kesembuhan sebesar 98,26% atau sebanyak 1.401.123 orang.
Sementara itu, kasus yang terkonfirmasi meninggal dunia mencapai 15.538 orang atau naik 0,52% dibandingkan periode bulan sebelumnya. Menurunnya jumlah pasien dirawat yang cukup signifikan pada September 2022, mengindikasikan semakin terkendalinya COVID-19 di wilayah DKI Jakarta. Perkembangan Ekonomi Regional Pemerintah melalui belanja APBN terus mendorong peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,90 poin, menjadi sebesar 105,03 poin, dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 1,44 poin, menjadi sebesar 103,75 poin pada periode September 2022. Kondisi Fiskal Regional: Kinerja Penerimaan positif melebihi target. Penerimaan Dalam Negeri DKI Jakarta s.d. 30 September 2022 berhasil mencapai Rp1.238,52 triliun (107,14% dari target), naik 48,39% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Peningkatan tersebut ditopang kenaikan realisasi Perpajakan sebesar 58,77% karena adanya tren peningkatan harga migas dan komoditas, kenaikan realisasi Bea dan Cukai sebesar 34,83% karena impor yang cukup tinggi atas bahan-bahan pendukung untuk proses produksi, dan kenaikan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar 20,81% karena adanya pengenaan tarif bea lelang penjual dan pembeli sampai dengan 0% untuk lelang produk UMKM.
Kinerja Belanja melambat, belanja APBN Wilayah DKI Jakarta sampai dengan 30 September 2022 terealisasi sebesar Rp428,11 triliun atau 59,68% dari pagu, mengalami penurunan sebesar 9,47% tetapi mengalami peningkatan pada Belanja Pegawai, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial secara berturut-turut sebesar 10,10%, 7,10% dan 0,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pengalihan subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat, menjadi faktor pendorong yang meningkatkan Belanja Bantuan Sosial di wilayah DKI Jakarta pada September 2022.