TRUSTNEWS.ID - Program KUR Alsintan membuat petani atau kelompok tani jadi bankable oleh kalangan perbankan. Sebelas tahun fokus memproduksi alat-alat mesin pengolahan, alat panen dan pasca panen. Tidaklah berlebihan, jika PT Corin Mulia Gemilang (CMG) didapuk sebagai 'pionir' Alsintan dalam mendukung mekanisasi pertanian.
Beberapa teknologi yang disediakan merupakan set komplit alsintan seperti traktor, benih padi bersertifikat, penanaman dengan rice transplanter, pestisida serta penyemprotannya dengan drone, dan akhirnya panen dengan menggunakan combine harvester.
Hari Prabowo, Direktur PT Corin Mulia Gemilang, mengatakan, Indonesia sebagai negara agraris mekanisasi pertanian bukan hal yang baru. Apalagi dalam kondisi menyusutnya luas lahan pertanian dan regenerasi petani.
"Di lain sisi, mekanisasi pertanian bagi petani dan kelompok tani terkendala mahalnya harga alat dan mesin pertanian. Ini berdasarkan pengalaman kita selama 11 tahun berinteraksi dengan para petani terkait keberadaan alsintan," ujar Hari Prabowo kepada trustnews.
"Untuk memiliki alsintan para petani atau kelompok tani membeli dengan cara kredit ke bank. Persoalannya kelompok ini dinilai belum sesuai standar bank (belum bankable) oleh dunia perbankan," tambahnya.
Pendistribusian Alsintan secara massif sudah dilakukan sejak 2014, hanya saja permintaan petani akan alsintan sangat besar. Sayangnya, dana pemerintah untuk pendistribusian alsintan ini sangat terbatas, dimana untuk tahun ini saja anggaran belanja alsintan kini tersisa Rp600 miliar.
Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada APBN, pemerintah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Alsintan.
"Dengan Taksi Alsintan, tingkat kepemilikan dan kepuasan untuk penggunaan Alsintan di kalangan petani menjadi lebih tinggi. Dan, mengurangi daftar antrian penerima bantuan Alsintan jika bersumber dari APBN," ujarnya.
"Makanya kita sangat mengapresiasi adanya program Taksi Alsintan. Sehingga petani atau kelompok tani jadi bankable dalam mengajukan pinjaman ke perbankan," ujarnya.
“Dengan program Taksi Alsintan kami merasa di-back up. Regulasi mendukung kami untuk bekerjasama dengan stakeholder ataupun dengan petani dalam menuju modernisasi alsintan,” tambahnya.
Hari mengatakan, pihaknya mendukung Program KUR Alsintan. Misalnya, dengan mengurangi resiko kerusakan alsintan. sebab, jika sampai rusak, maka alsintan tersebut tidak dapat bekerja. Dampaknya, cicilan pengguna alsintan ke bank tidak lancar, sehingga akan menghambat keberlangsungan program KUR Alsintan.
“Alsintan Corin teruji di lapangan, sudah 1.000 unit tahun ini, dari mesin panen, traktor, dan sebagainya. Spare part yang mudah didapatkan, menjamin ketersediaan spare part dan servis selama masa kredit, serta service station dan showroom sudah tersebar,” ujarnya.
Dukungan lain dari Corin adalah keberadaan showroom di sentra padi. Misalnya, di Ngawi, Kudus, Sragen dan Subang. Terdapat juga beberapa mini showroom dan kantor cabang yaitu di Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Pemalang, Sidrap.
“Kami selalu memberikan pelayanan terbaik untuk setiap unit dan menjamin ketersediaan spare part serta layanan service, stok sparepart telah kami siapkan yang merupakan bagian dari after sales service,” kata Hari.
Pabrik dan Showroom Maxxi di kantor Sidoarjo sudah sangat memadai. Dengan luas lahan 30,536 m2, luas bangunan 9,700 m2, luas RTH dan jalan 17,600 m2, dan kapasitas produksi: 5,000 unit / tahun.
Hari mengatakan, pihaknya menyiapkan program cover KUR Rp 500 juta per pemohon. Terdiri dari 70 persen cover bank Himbara /Bank Daerah, tenor maksimal 5 tahun, bunga KUR 6 persen, 30 persen uang muka oleh petani, dan tanpa jaminan tambahan.
“Jaminannya adalah alat itu dapat bekerja. Jadi kami selaku vendor harus melakukan beberapa hal terkait pengurangan resiko kerusakan alsintan,” kata Hari.
Bahkan angsuran DP bisa dibayar per tiga bulan atau bahkan per enam bulan agar tidak bersamaan jadwal dengan angsuran bank. Hal ini sudah dilakukan Bank Sumsel Babel dan Bank BNI kepada Gapoktan maupun UPJA yang mengajukan KUR.
“Tentunya kami berikan setelah proses mulai dari dokumen, kemudian BI checking dan survei baru kemudian kita proses untuk pinjaman DP-nya,” pungkasnya.
(tn/san)