Walikota Madiun menjadwalkan pagelaran kesenian daerah tiap pekan di alun-alun kota.
Seni dan budaya tak luput dari sentuhan Walikota Madiun, Maidi. Berawal dari pagelaran wayang kulit yang berlangsung di Alun-alun Kota Madiun, Jumat (3/5) malam, sebagai ucap syukur atas terlaksananya rangkaian pelantikan Walikota Maidi dan Wakil Walikota. Kejutan justru diberikan oleh Maidi seusai pagelaran dengan mengatakan, setiap malam minggu akan ada kesenian tradisional di Alun-alun.
“Mulai pagelaran wayang kulit malam ini, nanti ke depannya, setiap malam minggu akan ada kesenian tradisional di Alun-alun. Entah itu ludruk, ketoprak, wayang orang, atau band. Nanti akan dibuatkan jadwal dan digilir,” kata Walikota Maidi saat pagelaran wayang kulit.
Walikota menambahkan gelaran pesta demokrasi telah usai. Baik Pilwalkot maupun Pileg dan Pilpres yang tinggal menunggu hasil rekapitulasi. Walikota tak menampik adanya gesekan-gesekan selama pesta demokrasi berlangsung. Walikota Maidi mengajak masyarakat untuk kembali seperti sedia kala. Artinya, lupakan gesekan yang pernah terjadi dan bersama-sama menatap ke depan untuk Kota Madiun yang lebih maju. Salah satunya, dengan meningkatkan kegiatan di masyarakat.
“Pesta demokrasi telah usai. Saatnya bersatu untuk bersama-sama membangun Kota Madiun. Yang lalu biarlah berlalu. Mari menatap ke depan untuk Kota Madiun yang lebih baik,” harapnya.
Pagelaran wayang kulit kali ini dengan mengambil lakon Narayana Winishudo dengan Dalang Cahyo Kuntadi dari Karanganyar. Pagelaran dibuka dengan seni tari Retno Budoyo dari pelajar. Sajian wayang kulit kian menarik dengan bintang tamu Gareng Semarang dan Kessi. Selain itu, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun selaku leading sector kegiatan menyediakan sepuluh TV LED 28 inci sebagai door prize. Disbudparpora juga menyediakan pecel dan wedang ronde gratis bagi masyarakat.(TN)