Berawal dari memproduksi trafo distribusi pada sistem tenaga listrik yang menurunkan tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah untuk disalurkan dan digunakan oleh pelanggan. Di dalam gardu distribusi terdapat beberapa peralatan listrik seperti panel hubung bagi (PHB) TM, panel hubung bagi (PHB) TR, dan transformator distribusi (20 kV/ 380 V). Adapun kompartemen utama pada Gardu Induk meliputi transformator, pemutus tenaga (PMT), pemisah (PMS), lightning arrester, trafo arus, relay proteksi dan trafo pemakaian sendiri (PS).
PT Sintra Sinarindo Elektrik bertrans[1]formasi menjadi perusahaan yang memproduksi trafo tegangan tinggi untuk di gardu induk (tegangan tinggi 150 KV). "Kita masuk di dua jalur distribusi PT PLN, yakni gardu induk (stasiun transmisi) tegangan tinggi 150 KV dan gardu distribusi yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah untuk disalurkan dan digunakan oleh pelanggan," ujar Yohanes Purnawan Widjaja, Direktur PT Sintra Sinarindo Elektrik kepada TrustNews.
Bermain di jalur setrum, tentu mudah di tebak kalau pelanggan utama produk Sintra adalah PT PLN (Persero) dan perusahaan-perusahaan pembangkit listrik. Serta sektor industri lainnya seperti pertambangan, batubara, kertas, dan pabrik logam. "Secara market kita ada dua yakni PLN market terbesar market yang terbesar yang kedua itu kita sebut non PLN," ungkapnya.
“Untuk non PLN juga terbagi dua yakni BUMN dan swasta murni. Untuk BUMN yang membangun bendungan sekaligus bangun pembangkit listrik tenaga minihidro. Pembangkit ini perlu trafo dan belinya dari kita," ujarnya. Adapun non BUMN, menurutnya, konsumennya mulai dari pertambangan, pabrik-pabrik, apartemen, Mall, Hotel, Sekolah hingga rumah sakit. "PLN hanya menyediakan listik, tidak menyediakan peralatan yang dibutuhkan seperti trafo. Konsumen menyediakan sendiri trafonya dan biasanya belinya di pabrik trafo," ungkapnya.
Sebagai informasi, PT. Sintra Sinarindo Elektrik didirikan pada bulan Oktober di Indonesia oleh Shen Chang Electric Co., Ltd (Taiwan) dan merupakan pemimpin pasar dalam desain, inovasi, pembuatan, dan pengujian trafo distribusi jenis minyak 1 Phasa dan 3 Phasa hingga 20MVA dan 33kV. Keahlian teknis PT Sintra Sinarindo Elektrik dan kapasitas produksi yang mumpuni telah memungkinkan PT Sintra Sinarindo Elektrik menjadi salah satu pemasok utama trafo untuk PT. PLN (Persero), perusahaan listrik milik negara Indonesia, dan untuk berbagai bisnis sektor swasta di Indonesia.
Setelah puluhan tahun sukses berkontribusi pada sistem distribusi kelistrikan di Indonesia, PT. Sintra Sinarindo Elektrik didirikan pada Juli 2013 sebagai perusahaan ekspansi PT. Sinarindo Elektrik mengkhususkan diri dalam desain, manufaktur, dan pengujian transformator daya tegangan tinggi hingga 20kV dan 150kV. Kedua lokasi produksi Sintra berlokasi strategis di pusat industri Lippo Cikarang, Jawa Barat. Sebagai perusahaan bergerak di bidang kelistrikan, menurutnya, pandemi membuat manajemen harus pintar-pintar menyiasati keadaan dengan melakukan efisiensi demi kelangsungan hidup perusahaan. "Kondisi 2022 sampai awal 2023 meski belum sepenuhnya normal, namun kondisinya jauh lebih membaik dibandingkan 2020-2021 saat puncak pandemi. Saat itu kita hanya berpikir bagaimana mempertahankan kas perusahaan, karena bagaimana pun kita membutuhkan dana cash untuk biaya bulanannya di tengah menurunnya order," ujarnya.
"Efisiensi yang diambil bukan pada tenaga kerja, tapi lebih kepada produk tanpa mengurangi kualitas barang yang kita jual. Pada saat yang bersamaan kita mempeluas pangsa pasar agar perusahaan bisa tetap berjalan," pungkasnya.