Air minum yang layak menjadi kebutuhan pokok yang secara langsung ikut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan air minum yang baik dapat mendorong pengembangan industri, tempat usaha, pengembangan kawasan dan juga perumahan, sehingga hal ini dapat menjadikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Pemenuhan kebutuhan air untuk sektor industri besar ikut berperan dalam pertumbuhan investasi dan pengurangan angka pengangguran. Kami selaku penyelenggara air minum masyarakat Kabupaten Semarang ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang.” tegas Direktur Utama PDAM Kabupaten Semarang Guswakhid Hidayat, ST M.SI kepada TrustNews dalam keterangan tertulisnya belum lama ini.
Saat ini, lanjutnya, cakupan pelayanan administrasi PDAM Kabupaten Semarang atau yang dikenal Perumda Air Minum Tirta Bumi Serasi sampai dengan 2022 mencapai sebesar 13,48% atau 141.903 jiwa terlayani. Sedangkan cakupan pelayanan teknisnya sebesar 14,26% atau 156.091 jiwa terlayani.
Hal ini menandakan banyak hal yang telah dilakukan, perusahaan umum daerah ini, terutama dalam mengoptimalisasi perbaikan dan kemudahan layanan. Di antaranya, membuka layanan di kantor cabang pelayanan, mengedepankan call center untuk mempermudah akses pengaduan layanan kepada pelanggan. Di sisi lain perusahaan ini juga menerapkan sistem teknologi informasi untuk untuk menunjang kemudahan layanan, ditambah adanya kerja sama dengan pihak ketiga untuk system pembayaran rekening air pelanggan, perbaikan struktur organisasi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan optimalisasi dalam bidang operasional melalui peningkatan jam pelayanan, tekanan, jangkauan pelayanan, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan air bersih dengan baik.
“Perumda Air Minum Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang ke depan tetap berfokus pada peningkatan pelayanan pelanggan dengan peningkatan jumlah pelanggan, kualitas produksi dan layanan, peningkatan produksi melalui optimalisasi sumber air baku, peningkatan kualitas dan kinerja SDM untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan,” tandasnya.
Apalagi, kebutuhan air minum bagi masyarakat semakin bertambah seiring bertambahnya penduduk baik dari angka kelahiran maupun perpindahan penduduk, mengingat wilayah Kabupaten Semarang sebagian merupakan wilayah industri yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi perpindahan masyarakat dari luar Kabupaten Semarang. Sementara ketersedian air baku yang bersumber dari mata air semakin sedikit dan mengalami penurunan baik dari sisi volume maupun penurunan dari kualitas air. Hal tersebut menjadi tantangan kedepan untuk mendapatkan alternatif sumber air baku dari air permukaan (Sungai). Di sisi lain tingkat kehilangan air di Perumdam Kabupaten Semarang masih diatas standar tingkat kehilangan air yang diijinkan. Penambahan produksi melalui pemanfaatan air permukaan dan pengendalian tingkat kehilangan air mejadi fokus kedepan. (TN)