TRUSTNEWS.ID - Kepemimpinan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan terus menunjukkan trend yang positif dalam mewujudkan program yang telah dijalankan.
Pada 2022 ada lima program yang berjalan sesuai rencana. Program tersebut mencakup pembangunan sumber daya manusia yang unggul, pembangunan infrastruktur yang saling terkoneksi, membangun kota yang lestari, meningkatkan ekonomi berbasis nilai tambah tinggi di sektor ekonomi kreatif dan membangun birokrasi yang efektif dan efisien.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kota Tangerang Selatan, dalam program pembangunan sumber daya manusia yang unggul, tahun lalu menghasilkan rehabilitas gedung sekolah.
Dimana ada 48 gedung SD, 11 gedung SMP, bantuan Langsung Tunai atau BLT berupa Kompensasi BBM untuk 7.025 orang, santunan kematian untuk 750 orang, beasiswa berupa 2.500 siswa SMP, 1.333 siswa SD, dan 198 siswa Kejar paket A, B, C.
Sedang untuk BOSDA diperuntukan buat 77.852 Siswa SD dan 24.584 Siswa SMP. Ada juga Mantri keliling 54 Kelurahan guna mewujudkan layanan kesehatan berdasarkan prinsip proaktif dan mobile.
Ada pembangunan 6 Gedung SD, 2 Gedung SMP dan 2 Gedung TK Negeri Pembina. Universal Health Care (UHC) yang mencakup 98,4% masyarakat Kota Tangerang Selatan. Pemberian insentif kepada 3.600 guru swasta serta 5.800 kader posyandu.
Penurunan stunting dari 2,35% menjadi 1,15% berdasarkan perhitungan E-PPGBM, serta sosialisasi RW Mantap atau mandiri tahan pangan. Lalu pembangunan infrastruktur yang saling terkoneksi menghasilkan program penanganan banjir dengan membangun lima aliran sungai dengan konstruksi turap dan tanggul beton dengan total panjang 8.764 m. Pembangunan dan pemeliharaan jalan berupa jalan Kota 7,63 km dan jalan Lingkungan 166,20 km.
Pembangunan kolam retensi pada tiga titik dengan luas 2.609 M2. Pembebasan lahan untuk Jalan Bhayangkara dan Jalan Rawa Buntu. Program Tangsel Terang sebanyak 600 titik. Pembangunan dan Rehabilitasi Drainase Kota 106,522 km dan pembangunan jembatan sebanyak empat titik.
Sedang program membangun kota yang lestari menghasilkan kerjasama dalam pengelolaan sampah dengan Cilowong berupa 40 TPS3R terbangun. Lalu ada 255 bank sampah aktif. Pemeliharaan dan penataan taman di median koridor Jalan Rawa Buntu, terbentuknya Perwal Nomor 112 tentang RDTR wilayah Perencanaan Kota Tangerang Selatan Tahun 2022-2024, penataan kawasan kumuh seluas 9,33 hektare, pekerjaan sanitasi 33 KK, serta air bersih bagi 160 KK, pembangunan Alun-alun Pamulang, rehabilitasi rumah tak layak huni sebanyak 200 unit.
Sementara program meningkatkan ekonomi berbasis nilai tambah tinggi di sektor ekonomi kreatif menghasilkan pelatihan pengelolaan homestay dan tourguide 50 orang, pelatihan standardisasi tempat pariwisata 75 orang. Kemudian sertifikasi bagi tenaga kerja bidang pariwisata 26 orang dan profesi bidang ekraf 30 orang.
Ada juga digital entrepreurship diikuti 1074 pelaku, pelatihan digitalisasi koperasi 50 orang, pelatihan craft 100 pelaku umkm, pelatihan fashion 100 pelaku UMKM, pelatihan kuliner 100, pelaku UMKM, fasilitasi kemudahan perizinan usaha mikro 85 pelaku UMKM.
Dalam bidang tenaga kerja ada pelatihan tenaga kerja 795 orang dan penempatan tenaga kerja 3.833 orang.
Terakhir program membangun birokrasi yang efektif dan efisien menghasilkan penyediaan WIFI 850 titik, optimalisasi penggunaan teknologi informasi oleh aparatur sipil negara. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui lomba inovasi perangkat daerah.
Ada juga pembangunan gedung kantor perangkat daerah, gedung kecamatan, gedung kelurahan dan posko pemadam kebakaran 2 unit. Pengadaan aparatur sipil negara, penegakkan disiplin di kalangan ASN, pemberian pendidikan dan pelatihan bagi seluruh ASN yang sesuai dengan perkembangan era.
Ada juga insentif bagi 4.704 RT dan RW masing-masing mendapat Rp.500.000, lalu 3.403 guru ngaji sebanyak, 563 amil sebanyak Rp. 250.000 dan 698 marbot sebanyak Rp. 250.000.
Lalu bagaimana dengan program 2023? Hingga akhir Februari ini pemerintah Kota Tangerang Selatan terus menggenjot sejumlah program. Seperti menaikkan insentif kader posyandu. Walikota Benyamin Davnie mengatakan kenaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayahnya.
"Tahun ini saya naikkan insentifnya ya, insyaallah menjadi Rp 1.350.000, per tahun. Jumlah kader posyandu kita sekitar 6 ribu. Insyaallah, nanti bertahap," kata Benyamin yang dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (22/2).
Ia mengungkapkan kenaikan ini bukan tanpa alasan. Menurutnya peran kader posyandu telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting.
"Ini berkat kerja keras ibu-ibu kader posyandu. Stunting di Tangerang Selatan turun drastis, bayangkan saja dari 19,9 persen jadi 9 persen," ujarnya.
Bang Ben (sapaan walikota) meyakini keberhasilan ini melalui proses panjang yang tidak pernah berhenti dilakukan oleh para kader posyandu. Hal itu terbukti dari angka kematian ibu dan bayi yang turun.
"Mulai dari menimbang balita, mengisi kartu menuju sehat, memberikan penyuluhan dan edukasi dan banyak hal lainnya yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, dr. Allin Hendalin menjelaskan ada 719 posyandu aktif dari 846 posyandu yang ada.
"Data ini menunjukkan 85 persen tercapai di nasional, sementara kader posyandu yang sudah dijamin Jamsostek sebesar 5.454 kader," terangnya.
Para kader yang mendapat insentif ini disebut telah memenuhi syarat yang ditentukan, mulai dari melakukan kegiatan sebanyak delapan kali per tahun, melakukan tindakan promotif dan preventif kepada sasaran di wilayahnya.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan kemampuan pada kader kesehatan. Pihaknya sadar betul karena para kader inilah sebagai ujung tombak Dinas Kesehatan.
"Mereka harus dibekali ilmu yang cukup. Sehingga mereka bisa memberikan penjelasan dan informasi yang tepat kepada masyarakat," ujarnya.
Bukan hanya kenaikan insentif kader posyandu, pemkot Tangsel juga terus berupaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya memberikan bantuan pendidikan ke 1.039 siswa SD se-Tangerang Selatan.
Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menjelaskan komitmennya untuk terus melakukan berbagai upaya agar kualitas dan layanan pendidikan dapat dirasakan seluruh warga. Tujuannya agar tercipta banyak SDM Tangsel yang berprestasi dan unggul.
"Kami berupaya agar anak-anak kita semua ter-cover program tidak ada satu kekurangan karena pendidikan. Ini menjadi sektor utama program Tangsel kami berupaya semaksimal mungkin memberikan bantuan dan layanan pendidikan," ujar Pilar.
Tak hanya itu saja, Pilar menjelaskan bahwa Pemkot Tangsel juga mempunyai program beasiswa SMP swasta. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir para siswa yang tidak lolos karena zonasi.
"Jadi yang penting ini, anak-anak bisa sekolah. Jadi sekolah swasta yang telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan," ujarnya.
Dimana tahun lalu, beasiswa sekolah swasta menyasar 2.500 anak dan di tahun ini mengalami peningkatan menjadi 5.000 anak.
Bagi Pilar, pendidikan ini menjadi satu tonggak penting dalam kemajuan suatu kota. Dengan begitu Pemkot Tangsel akan berupaya menyusun program untuk terus meningkatkan layanan pendidikan.
"Siswa enggak usah khawatir, nanti bisa komunikasi dengan sekolah. Apalagi sekarang ada zonasi yang mau masuk SMP swasta silakan tanya ke Disdik mana sekolah yang telah bekerja sama dengan pemerintah kota dengan memberikan beasiswa sekolah dan nanti juga untuk yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi ada beasiswa untuk penghapal Qur'an," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni menjelaskan bantuan biaya pendidikan diberikan terhadap siswa yang tergolong dalam keluarga tidak mampu. Penerima bantuan ini di luar dari penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
"Jadi tidak double, ini tahun kemarin sebanyak 1.039 siswa SD yang dapat bantuan, dan berlanjut untuk tahun ini," jelasnya.
Program serupa akan terus berlanjut secara berjenjang. Mulai dari SD, lalu bantuan untuk siswa SMP yang juga sudah diberikan ke 2.500 siswa, dan PKBM sebanyak 59, jadi total bantuan yang sudah diberikan sebanyak 3.598 pelajar.