trustnews.id

KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltim Transformasi Perekonomian Kaltim
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Geliat pembangunan di Provinsi Kalimantan (Kaltim), khususnya pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek strategis nasional lainnya, akan semakin masif. Sehingga, meningkatkan kinerja sektor konstruksi di tahun mendatang. Namun, pertumbuhan lebih lanjut diperkirakan tertahan oleh lapangan usaha pertambangan seiring dengan risiko perlambatan ekonomi di beberapa negara mitra utama.

Seperti yang diketahui, hampir separuh dari pangsa produk domestik regional bruto (PDRB) Kaltim saat ini, masih didominasi sektor pertambangan dan ekspor sumber daya alam (SDA) mentah, khususnya batu bara.

Tanpa melupakan sektor batu bara, untuk terus menambahkan sektor lain, maka pengembangan kawasan ekonomi khusus atau kawasan industri, menjadi salah satu upaya untuk mengawali proses transformasi struktural perekonomian Kaltim. Sehingga, tumbuh lebih tinggi, inklusif, stabil, dan berkelanjutan. Untuk mendukung itu, KPw-BI Kaltim dan berbagai instansi yang tergabung dalam Regional Investor Relations Unit (RIRU).

Ricky P Gozali, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, mengatakan, tugas pokok dari RIRU adalah menekankan diversifikasi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkelanjutan dan inklusif. Dengan mengkoordinasikan perumusan strategi dan implementasi kebijakan ekonomi Pemerintah Provinsi Kaltim yang ramah investasi, serta menginformasikan potensi investasi, industri, perdapanpan dan pariwisata di Kaltim

"Untuk mencapai dan menyelesaikan tugas pokok tersebut, RIRU Kaltim terus melaksanakan beberapa key activities seperti melakukan penjaringan potensi investasi melalui Profiling Investasi Kalimantan Timur (PIKAT), melakukan fasilitasi one on-one meeting terhadap project owner dan potential investors, dan memberikan fasilitas business matching terhadap UMKM potensial Kaltim dengan potential buyers dari berbagai negara.

"Salah satu program tahunan yang terus dilakukan oleh RIRU Kaltim untuk menjaring potensi investasi di Kaltim adalah PIKAT," ujar Ricky P.Gozali menjawabTrustNews.

"Melalui PIKAT, RIRU Kaltim dan OPD RIRU memberikan tindak lanjut kepada 3 (tiga) proyek terbaik berupa fasilitasi pendalaman, capacity building, dan pendampingan penulisan agar proyek terkait bisa menjadi Investment Project Ready-to-offer (IPRO)," tambahnya.

Ricky mengungkap data, selama tahun 2022, RIRU Kaltim sudah melakukan beberapa aktivitas kunci seperti turut serta dalam kegiatan promosi investasi “Road to G20 Summit: Briefing Session on Indonesia Investment Opportunity for South Korean Investors and Businessmen”. Kemudian memfasilitasi kegiatan one-on one meeting antara pemilik proyek Jalan Tol Teluk Balikpapan-PPU dengan Stronghold Global Finance dari London, melakukan pelepasan ekspor produk UMKM kernel feed dari Kaltim ke China dan memfasilitasi many to many business matching antara 21 UMKM dari Kaltim dengan potential buyers dari Malaysia dan Taiwan.

"Ke depan, kami tetap optimis dengan berbagai tantangan yang ada. Sinergi yang kuat antara seluruh pihak dan penciptaan inovasi yang berkualitas tentu menjadi syarat penting untuk mewujudkan semua harapan kita terhadap perekonomian Kaltim yang Maju dan Sejahtera, terutama investasi di Kalimantan Timur," paparnya.

Adapun terkait dengan pengendalian inflasi, Ricky menerangkan, BI Kaltim bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim bersinergi dan berkoordinasi baik di level Provinsi maupun Kabupaten/ Kota guna merumuskan berbagai langkah pengendalian inflasi di daerah.

"Secara nasional, strategi pengendalian inflasi telah dirumuskan dengan kerangka 4K, yaitu menciptakan kestabilan harga, menjamin ketersediaan pasokan, memastikan kelancaran distribusi, dan melakukan komunikasi efektif untuk menjaga ekspektasi inflasi masyarakat," ujarnya.

"Selain itu, terkendalinya inflasi gabungan dua kota Kalimantan Timur jupa didorong oleh upaya pengendalian inflasi oleh TPID se-Kalimantan Timur yang semakin masif, khususnya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," tambahnya.

Dalam rangka menjaga stabilitas harga komoditas pangan strategis, menurutnya, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota terus bersinergi dan berkoordinasi dengan BI Kaltim untuk pelaksanaan program-program strategis dalam meminimalisir lonjakan harga, mengelola permintaan, program diversifikasi, dan ketahanan pangan masyarakat.

"Beberapa program yang telah dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas harga komoditas pangan strategis diantaranya gelar pasar tani, pasar pangan murah, serta operasi pasar/pasar murah," ungkapnya.

Selain keterjangkauan harga, dijelaskannya, ketersediaan pasokan menjadi bagian penting dalam upaya pengendalian inflasi di Kaltim. Hal tersebut utamanya disebabkan oleh karakteristik sebagian besar wilayah Kaltim yang bukan merupakan daerah penghasil sehingga diperlukan sinergi dan kerjasama untuk mendatangkan barang dari luar wilayah.

"Untuk mencapai ketersediaan pasokan, disusun program strategis untuk pemenuhan produksi domestik, penguatan cadangan pangan pemerintah, ketersediaan stok bahan pangan lokal, dan juga memperkuat kelembagaan," pungkasnya.