trustnews.id

Komitmen GPPI Jawa Timur Meningkatkan Perekonomian Jawa Timur Lewat Perkebunan
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Diakui, Imam, Sekretaris Jenderal (Sekjen) GPPI Jawa Timur, sektor perkebunan merupakan bagian pendukung utama dalam memajukan perekonomian di wilayah Jawa Timur.

GPPI optimis perekonomian Jawa Timur akan berkembang, walaupun sekarang masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang relatif baru diangka 5,04%. Pada kuartal satu pertumbuhan perekonomian Jawa Timur ini bertengger pada angka 4-5% dan ini masih dibawah angka pertumbuhan ekonomi nasional.

“Namun demikian, DPP GPPI Jawa Timur tetap berkomitmen untuk berperan aktif guna meningkatkan perekonomian. Kami memiliki 138 anggota sebagai sektor pendukung, yang terdiri dari perkebunan swasta nasional dan BUMN. Ada PTPN XII, PTPN Nusantara XI dan X. Semuanya merupakan bagian dari gabungan perkebunan di Jawa Timur. Peran masing-masing anggota sangat membantu bagi peningkatkan perekonomian di wilayah ini, “ terang Imam kepada Trustnews belum lama ini.

Untuk sektor perkebunan swasta dan BUMN , komoditas kopi menjadi sektor unggulan mereka. Sebagaimana diketahui Jawa Timur merupakan pemasok kopi nasional sebesar 30%. Komoditas ungggulan kedua adalah perkebunan karet. Di Jawa Timur tidak terdapat perkebunan karet milik rakyat. Penghasil karet terbaik di Jawa Timur adalah di Jember pada perkebunan Renteng PTPN XII yang hasil produksinya adalah produk karet diberi label dengan merek “Renteng.”

Di sisi lain, menurut Imam, peran penting yang dilakukan GPPI adalah menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional sembilan bahan pokok. Langkah ini sudah dilakukan. Point pentingnya, adalah GPPI mampu menjaga perkebunan untuk tetap bisa eksis, terutama dalam membantu perkembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Hubungan antara perkebunan terhadap agenda ketahanan pangan di Jawa Timur nyata dilakukan, dengan adanya sektor perkebunan yang dapat membantu perkembangan ketahanan pangan nasional 9 bahan pokok. Langkah-langkahnya di antaranya Perkebunan Swasta Nasional maupun Negara sekarang tengah mengembangkan tanaman tebu untuk mencukupi kebutuhan gula dan lain sebagainya. Sedangkan dalam pengoptimalan, perkebunan ini kita tetap memperhatikan kesiapan di hulu hingga hilirnya. Sehingga kami bisa memenuhi kebutuhan dan bisa ekspor sesuai dengan kaidah-kaidah memenuhi produk-produk yang bisa diekspor,” terang Imam meyakinkan.

Seiring dengan perkembangan jaman dan modifikasi pengolahan kebun dewasa ini, kebun tidak hanya diorientasikan untuk bercocok tanam saja, tapi juga diharapkan bisa tumbuh berkembang menjadi agro bisnis dan agro wisata yang bisa menghidupi banyak orang dan memiliki keberlanjutan selain di bidang komoditi tanam. “Yang saya lihat perkebunan di Jawa Timur sudah menyajikan agro wisata dalam perkebunannya, sebanyak 30% dari anggota GPPI. Selain agro bisnis kami juga menjalankan agro wisata yang di dalamnya juga menyediakan home stay. Secara bisnis upaya ini menambah pendapatan, termasuk juga membantu pemerintah dalam pengembangan sektor pariwisata,” lanjut Imam.

Melihat strategisnya kondisi ini, Imam mengharapkan insan perkebunan dapat berperan aktif di semua bidang terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Di sisi lain, setiap kebijakan pemerintah dalam perkebunan jangan -memberatkan atau nyaris tidak bisa dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di perkebunan tersebut.

Selain itu, pemerintah bisa memberikan bantuan nyata terhadap alat produksi perkebunan yang dapat meningkatkan proses produksi ke barang jadi, misalnya kopi dari pecah kulit, dijemur sampai kering, sampai jadi bubuk dan ada kapasitas yang lebih cepat dalam pengolahan itu.

Harapan lainnya, lanjut Imam, pemerintah dapat memberikan perlindungan terhadap pelaku usaha perkebunan yang mempunyai hak guna usaha, karena sering terjadi ketidakjelasan legalitas. Pihak-pihak terkait terkesan lambannya merespon terhadap permasalahan kebun yang sudah diajukan GPPI kepada BPN, kepolisian kepada menteri dan semua pihak. Semoga ke depan, persoalan ini menjadi perhatian khusus yang muaranya mampu menggerakkan sektor perekonomian dan kesejahteraan masyarakat lebih baik lagi.