(Bandung 28/12) Bio Farma, kembali mendapatkan Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), untuk Kategori Emas.
Penghargaan keenam kalinya yang diraih oleh Bio Farma ini, diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, K.H Ma'ruf Amin, kepada Senior Executive Vice President (SEVP) Human Capital and Compliance, Disril Revolin Putra, dan disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya pada tanggal (28/12) di Istana Wakil Presiden Jakarta.
Proper Emas merupakan tingkat penganugerahan tertinggi yang memiliki arti bahwa perusahaan telah melakukan pengelolaan terhadap lingkungan melebihi dari yang disyaratkan (Beyond Compliance). Makna lingkungan dalam kategori ini, tidak hanya pengendalian pencemaran lingkungan melalui penghematan penggunaan Sumber Daya Alam, tetapi juga membantu masyarakat yang berada disekitar perusahaan untuk menjadi mandiri secara sosial dan ekonomi.
Disril Revolin Putra mengatakan bagi Bio Farma sendiri, memiliki hubungan yang baik dengan segenap pemangku kepentingan, merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan operasional perusahaan. Dan masyarakat, merupakan pemangku kepentingan terdekat dengan perusahaan, yang bisa merasakan langsung dampak dari kegiatan operasional perusahaan.
“Bio Farma memiliki keahlian & pengetahuan dalam bidang Life Science yang kami terapkan melalui konsep Creating Share Value (CSV) sehingga mampu diadopsi & diimplementasikan oleh masyarakat. Kemudian menciptakan empowerment dan capacity building sehingga tercipta kemandirian masyarakat yang berkelanjutan”, ungkap Disril.
Program yang diusung oleh Bio Farma dalam penilaian Proper emas pada tahun 2021 ini adalah berupa Program Re-Grass & Sustainability Village, bertujuan untuk menciptakan kemandirian pakan ternak dengan penanaman rumput odot yang memiliki kandungan nutrisi tinggi.
Kepala Divisi Pengelolaan dan Lingkungan Sosial (PLS) Herry mengatakan program pengembangan Community development ini, dilaksanakan di dua wilayah Kab Bandung Barat, yaitu Kecamatan Cikalong Wetan, dan Kecamatan Cisarua, Provinsi Jawa Barat. Hasil yang sudah dirasakan oleh masyarakat diantaranya adalah perluasan lahan rumput odot untuk keperluan pakan ternak, dari semula 4 hektar pada tahun 2019, menjadi 12 hektar, pada tahun 2021
Perluasan lahan yang mencapai 300% ini, menghasilkan inovasi diversifikasi produk pakan hijauan ternak, berupa silase dan complete feedyang melimpah dengan nilai gizi yang sangat baik bagi hewan ternak.
“Hasil inovasi tersebut, semakin mematangkan konsep kemandirian dan keberlanjutan, yang melahirkan dampak positif bagi masyarakat CIkalong Wetan, berupa substitusi waktu, yang bisa dimanfaatkan untuk untuk mengembangkan potensi lokal dan kegiatan ekonomi lainnya, dan yang terpenting adalah bagaimana kelompok tani yang telah berhasil mengaplikasikan program re-grass dan ecovillage, kemudian melakukan sharing knowledge kepada masyarakat yang lebih luas, termasuk melibatkan generasi millenial dan gen-z”, Ungkap Herry.