TRUSTNEWS.ID,. - Pandemi Covid-19 menjadi momentum holding BUMN farmasi yang terdiri dari PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma (Tbk), PT Indofarma (Tbk), dan yang terbaru PT Industri Nuklir Indonesia atau Inuki (Tbk), dalam membangun ketahanan kesehatan nasional.
Salah satu inovasi digital yang dimiliki Bio Farma adalah Medtrack. Melalui digitalisasi Medtrack, Bio Farma berhasil mendistribusikan 420 juta lebih dosis vaksin termasuk vaksin Covid-19, ke 17 ribu pulau di Indonesia secara realtime, by name, by address hingga kapan vaksin tersebut disuntikkan ke penerima.
"Saat ini kami sedang mengembangkan beberapa aplikasi yang bisa memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan seperti Medevo (telemedicine), Medwell (suatu platform virtual personal monitoring kesehatan, yang dibuat sesuai kebutuhan individu,), Medbiz (suatu platform business virtual kesehatan, yang dibuat sesuai kebutuhan individu) dan Mediverse, (Platform digital yang diharapkan menjadi asisten kesehatan pribadi dalam mengakses sebagian besar layanan kesehatan yang ada)," papar Shadiq Akasya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) menjawab TrustNews.
Ditambahkannya, Bio Farma sebagai perusahaan life science, Bio Farma terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional guna meningkatkan ketahanan farmasi nasional.
"Dalam menghadapi tantangan dan isu kesehatan nasional dan global saat ini, penting bagi Bio Farma untuk tetap fokus menyediakan produk-produk kesehatan berkualitas tinggi dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Melalui pengembangan portofolio produk yang lebih luas dalam bidang Kesehatan mencakup vaksin, diagnostik kit dan produk-produk terkait kesehatan lainnya," ujar Shadiq Akasya.
Shadiq menambahkan, Bio Farma saat ini sedang mengembangankan ekosistem kesehatan end to end dengan mengembangkan teknologi digital yang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Bio Farma juga sedang mengintegrasikan layanan dari mulai hulu hingga hilirnya yang semuanya akan berujung pada pembentukan ekosistem healthcare yang terintegrasi. Penyatuan ekosistem kesehatan tersebut diperlukan untuk memperkuat lini ketahanan dan kemandirian kesehatan di Indonesia," ungkapnya.
"Kami menetapkan intensifikasi pelaksanaan 10 pilar inisiatif strategis utama demi segera terwujudnya aspirasi jangka panjang Holding BUMN Farmasi," tambahnya.
10 pilar inisiatif strategis utama itu, yakni Penataan portofolio sesuai fokus area,Pengembangan produk sektor farmasi dan alat kesehatan, Digitalisasi penjualan, Menambah fokus distribusi alat kesehatan, Mengembangkan produk API/BBO, Peningkatan portofolio, Peningkatan pangsa pasar alat kesehatan, Mengembangkan ekosistem industri kesehatan, Mengembangkan penguasaan teknologi produk herbal dan Mengembangkan bisnis kosmetika dan healthy food.
"Holding BUMN Farmasi dapat memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi. Selain itu dapat menciptakan efisiensi bahan baku, sehingga akan dihasilkan harga produk kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.
Untuk diketahui, Bio Farma adalah holding BUMN farmasi terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan dengan layanan end-to-end, mulai dari penelitian dan pengembangan farmasi, manufaktur, dan distribusi, hingga operasi apotek ritel, klinik, dan laboratorium klinis. Untuk mendukung kegiatan usahanya, Bio Farma memiliki kantor pusat dan pabrik seluas 91.058meter persegi di Bandung.
Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis vaksin per tahun, perusahaan telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Bio Farma merupakan perusahaan induk dari tiga emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF).
Menurut Shadiq, Bio Farma Group sebagai Holding BUMN Farmasi yang bergerak di bidang Kesehatan bersama dalam satu tujuan berkolaborasi menjadi Healthcare Ecosystem yang terintegrasi.
"Biofarma Group bersatu dalam satu tujuan berkolaborasi menjadikan Holding BUMN Farmasi sebagai Healthcare Ecosystem yang terintegrasi dengan menciptakan ketersediaan (Availability) layanan Kesehatan, kemudahan mendapatkan akses Kesehatan (Accessibility), pelayanan Kesehatan yang mudah diterima masyarakat (Acceptability), dan layanan Kesehatan dengan harga yang terjangkau (Affordable) dan yang terpenting layanan Kesehatan yang berkesinambungan (Sustainability)," jelasnya.
"Bio Farma adalah The Dancing Giant, raksasa besar yang memiliki pengalaman tinggi. Alih-alih termakan oleh waktu, kita akan bertransformasi menjadi perusahaan life science yang terkemuka baik di tingkat lokal maupun global," tegasnya.