trustnews.id

BTN Regional Office VI Dorong Zero Backlog Perumahan
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - PT Bank Tabungan Negara Regional Office VI (BTN RO 6) Jateng-DIY melaporkan total penyaluran kredit pemilikan rumah subsidi sepanjang Januari - Oktober 2023 sebesar Rp966 miliar atau 1.108 unit.

Harman Soesanto, Kepala BTN RO 6, mengatakan, sebagai Bank dengan core business di bidang penyaluran kredit perumahan, baik KPR subsidi maupun KPR non subsidi.

Adapun rumah subsidi, dijelaskannya, rumah standar bertipe minimal 27 dengan luasan 60 meter persegi. Ditambahkan, dari segi harga, pada 2023 dipatok dengan harga Rp162 juta per unit.

"Rumah subsidi menjadi salah satu program dan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk orang-orang yang sedang mencari hunian idaman yang terjangkau. Sebagai salah satu bagian dari kebutuhan hidup, rumah atau tempat tinggal menjadi prioritas untuk dimiliki," ujar Harman Soesanto kepada TrustNews.

Perumahan subsidi, lanjutnya, menawarkan solusi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.

"Dengan program perumahan subsidi, masyarakat bisa beli hunian dengan harga terjangkau karena telah mendapatkan bantuan dari pemerintah yang tidak mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) layaknya rumah komersial," ucapnya.

"Permasalahan ini membuat angka backlog atau kebutuhan perumahan di Jateng masih sulit tercapai," ungkapnya.

Secara umum backlog perumahan dapat diartikan sebagai kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat. Backlog juga bisa diartikan sebagai kebutuhan perumahan yang belum tersedia atau tidak tertangani.

“Selain ketersediaan lahan, masih ada sejumlah daerah yang belum bisa memberikan pelayanan yang cepat terkait perizinan, Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dan lain-lain," jelasnya.

Meski menghadapi tantangan, menurutnya, Bank BTN optimis proyeksi terhadap pertumbuhan kredit perseroan khususnya pada sektor perumahan tahun 2023 akan lebih tinggi dibanding tahun ini. Kebutuhan akan perumahan masih sangat besar didasari tingginya backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 12,7 Juta unit berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2021.

"BTN tetap optimis melihat peluang di sektor perumahan masih sangat besar untuk dikembangkan. Apalagi, pemerintah membidik target rasio keterhunian rumah dan rumah layak mencapai 100 persen pada 2045," ujarnya.

Ditambahkannya, dalam rangka mendukung target pemerintah memenuhi seluruh kebutuhan rumah layak bagi masyarakat Indonesia pada 2045, BTN menyiapkan enam usulan langkah strategis. Yakni skema baru KPR FLPP dengan masa tenor subsidi selama 10 tahun dan bunga 5 persen.

Skema baru SSB akan diberikan dengan tenor subsidi hanya 10 tahun dan mengalami penyesuaian seiring perbaikan ekonomi debitur dengan bunga sebesar 7 persen.

Rent to Own untuk MBR Informal, dapat menikmati fasilitas sewa selama enam bulan sebelum mendapatkan KPR.

KPR dengan skema Staircasing Shared Ownership, menawarkan skema kepemilikan secara bertahap untuk rumah subsidi, yang mana tahap pertama yaitu sewa dan KPR, lalu tahap kedua yakni KPR.

Penetapan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dan usulan mengalihkan dana subsidi bantuan uang muka (SBUM) untuk pembayaran biaya pajak pembeli (BPHTB).

"Acara Grebek Pasar beberapa waktu lalu diselenggarakan BTN untuk mempercepat penyaluran pembiayaan rumah subsidi khususnya KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT)," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, BTN terus mengembangkan inovasi layanan melalui penambahan fitur2 baru seperti Fitur Mortgage pada BTN Mobile mempermudah nasabah melakukan pencarian hunian idaman, pengajuan pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR), hingga cek status pinjaman KPR, Kemudian fitur Asuransi Kecelakaan dengan nama lifestyle di BTN Mobile. Fitur ini dapat diakses oleh semua kalangan termasuk kelompok milenial maupun gen Z. Fitur paket asuransi kecelakaan tersebut merupakan kerja sama Bank BTN dengan IFG Life, perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan. Terdapat tiga opsi paket yang bisa diakses nasabah Bank BTN yakni LifeSaver Lite, LifeSaver, dan LifeSave.

Fitur baru lainnya yakni layanan pembayaran kereta cepat langsung di halaman Home BTN Mobile. Untuk pembayaran kereta cepat, nasabah Bank BTN hanya perlu memasukan nomor virtual account di fitur Kereta Cepat Whoosh di halaman beranda BTN Mobile.

"Harapan kedepan tentunya Bank BTN selalu optimal dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah baik secara onsite maupun online dengan selalu berinovasi mengikuti perkembangan digital," pungkasnya.

Hanya saja prakteknya di lapangan, menurutnya, minimnya ketersediaan lahan dan lokasi yang ideal kerap menjadi kendala, khususnya rumah subsidi di wilayah Jawa Tengah