TRUSTNEWS.ID,. - Tantangan yang dihadapi di dunia ketenagakerjaan sangat beragam. Beberapa tantangan itu diantaranya ketidaksesuaian daya serap industri dengan jumlah lulusan SMK, kurikulum yang missmatch dengan kebutuhan industri, belum tersedianya peta industri di daerah, serta ketidaksesuaian penyediaan sarana dan prasarana yang digunakan di laboratorium dan bengkel pelatihan dengan kebutuhan industri.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia harus memiliki langkah konkret untuk menjembatani para pencari kerja dengan permintaan pasar kerja.
La Ode Haji Polondu, Kepala Balai Besar BBPVP Makassar, mengatakan solusi linked and match untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan agar terus diprioritaskan.
“Perlu langkah konkret untuk menjembatani para pencari kerja dengan permintaan pasar kerja dalam sebuah proses bisnis yang terpadu, serta membangun integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan, yaitu integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja secara efektif dan efisien,” ujar La Ode Haji Polondu kepada TrustNews.
Saat ini BBPVP Makassar melaksanakan program pengembangan kemitraan pemerintah dengan dunia usaha (industri) antara pemerintah pusat dan daerah untuk peningkatan kualitas tenaga kerja sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Ketenagakerjaan nomor 12 tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2020-2024.
“Polondu menjelaskan tahun 2022 Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan mulai membangun Bala Latihan Kerja (BLK) Maritim di BBPVP Makassar. Program hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Austria ini dibiayai oleh Pemerintah Austria melalui skema soft loan dengan tujuan BBPVP Makassar sebagai Pusat Pengembangan program BLK Maritim dan Penyiapan SDM Unggul di Sektor kemaritimam yang merupakan bagian dari pengembangan Vocational Training Center (VTC).
“Program ini merupakan wujud dari implementasi kebijakan 9 Lompatan Besar Kemnaker, yaitu menjadikan BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
“Beberapa komponen dalam transformasi BLK, dilakukan melalui revitalisasi sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas SDM yang ada,” tambahnya.
Pelatihan Kejuruan yang diberikan oleh BBPVP Makassar, lanjutnya, pelatihan berbasis kompetensi yang berfokus pada penyediaan keterampilan dunia nyata, praktis dan profesional untuk bekerja di dunia industri maupun dunia usaha .
Siswa pelatihan profesional memilih untuk mengejar kualifikasi standar kompetensi melalui skema sertifikasi kompetensi sebagai jalur untuk memasuki dunia kerja sesui dengan Kebutuhan IndustriAda 12 Kejuruan yang ada di BBPVP Makassar pelatihan kejuruan yang mencakup spektrum industri termasuk teknologi informasi komputer, pelatihan bisnis manajemen, fashion teknology, pariwisata dan perhotelan, las, otomotif, kecantikan, manufaktur, listrik, refrigration, elektronika, serta konstruksi bangunan.”Saat ini BBPVP Makassar mempersiapkan Program Unggulan melalui Program kerjasama BLK Maritim dengan Pihak KIP Austria dengan harapan Program ini bisa menjawab Kebutuhan penyiapan SDM di sektor Kemaritiman,” ujarnya.
Dirinya mengungkap sepanjang tahun 2023 BBPVP Makassar telah menjalin kerjasama dengan berbagai mitra industri, Lembaga pemerintah dan swasta. Kerja sama dalam hal penempatan, pemagangan dan pengembangan program pelatihan. Sebagai Informasi BBPVP Makassar tahun 2022 – 2024 dalam hal Pengembangan Program dan Penguatan Peningkatan Kapasitas Instruktur telah bekerjasama dengan Pemerintah Austria melalui KIP Wifi Linz Austria, sebagai bentuk tindaklanjut kerjasama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan Lembaga Pelatihan Kerja Internasional di Austria dalam rangka Pembangunan BLK Maritim di BBPVP Makassar. Dalam hal penempatan tenaga kerja di luar negeri, BBPVP Makassar telah bekerjasama dengan BP2MI Makassar (Badan Perlindungan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Makassar). Kerjasama kemitraan ini dalam rangka Peserta pelatihan dibekali dengan Softskill dan Skill melalui program Pelatihan peningkatan Produktivitas sebelum ditempatkan di domestik dan luar negeri. Bentuk Kerjasama lainnya BBPVP Makassar dengan Pemerintah Gorontalo, melalui Yayasan Mandiri Disabilitas telah mengiirimkan peserta pelatihan untuk dilatih dan diberikan pelatihan Program Pelatihan Khusus Penyandang Disibiltas.
“Bentuk Kerjasama ini sebagai tanggung jawab moral BBPVP Makassar untuk memberikan ruang hak yang sama dalam mendapatkan pelatihan tanpa ada diskriminasi perlakuan kepada penyandang disabilitas. Semua program yang dilaksanakan oleh BBPVP Makassar dilaksanakan dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat akan kompetensi tenaga kerja dan diharapkan keberadaan BBPVP Makassar dapat memberi manfaat kepada masyarakat menciptakan tenaga kerja trampil, menekan angka pengangguran serta mewujudkan tenaga kerja yang produktif yang dapat berwirausaha secara mandiri di Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Gorontalo,” pungkasnya.