TRUSTNEWS.ID,. - Salah satu cucu Perusahaan milik negara ini tengah menyematkan harapan untuk bisa menjadi perusahaan penjaminan syariah yang terbaik dan terbesar di Indonesia. Harapan ini tertanam dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi nasional sesuai dengan visi yang dikedepankan perusahaan.
Untuk menjadikannya sebagai kenyataan, tentu kuncinya adalah kerja keras dan terus meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan inovasi seluruh jajarannya dalam menjawab tantangan yang begitu kompleks dan dinamis.
Askrindo Syariah juga mempersiapkan cara khusus untuk bisa menggapai harapan tersebut, yakni dengan mempersiapkan dan mengedepankan pilar-pilar strategis berupa penguatan kapabilitas organisasi melalui penguatan budaya kerja AKHLAK & tata kelola perusahaan yang baik. Selain itu juga dilakukan peningkatan efektivitas & efisiensi proses melalui peningkatan financing guarantee originating system dan prudent underwriting serta pengelolaan investasi yang efektif, diversifikasi portofolio & jumlah mitra bisnis melalui pengembangan distribution channel & optimalisasi sinergi antar Perusahaan BUMN.
Bahkan, langkah yang tidak kalah penting untuk dikedepankan Askrindo Syariah dengan penggunaan TI sebagai enabler dan driver bisnis serta peningkatan kapasitas penjaminan. Harus diakui, untuk mewujudkan harapan tersebut bukan perkara yang mudah, tapi bukan juga tidak mungkin untuk direalisasikan.
Apalagi dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2019-2023), Askrindo Syariah mampu membuktikan pertumbuhan bisnis melalui CAGR (Compound Annual Growth Rate), yang mencapai 34,26% (diatas CAGR pertumbuhan bisnis industri penjaminan syariah lima tahun terakhir sebesar 6,94%).
Di sisi lain, Askrindo Syariah juga mampu menjadikan dirinya sebagai market leader dalam penjaminan KUR Syariah pada tahun 2023. Ini ditunjukkan oleh realisasi kafalah KUR Syariah yang dijamin oleh perusahaan sebesar Rp12,77 triliun terhadap total KUR Syariah Nasional sebesar Rp20,99 triliun atau market share KUR Syariah sebesar 62,49% (di atas 50%).
Tidak hanya itu, Askrindo Syariah juga mampu menunjukkan kegemilangan kinerja keuangan lainnya berupa penerimaan recoveries yang meningkat dalam lima tahun terakhir hal ini ditunjukkan oleh CAGR sebesar 41,13% dan juga pendapatan nisbah (bagi hasil) investasi lima tahun terakhir yang konsisten meningkat ditunjukkan oleh CAGR sebesar 40,74%.
Dari sini bisa disimpulkan hampir seluruh aspek bisnis mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari aspek bisnis, Askrindo Syariah juga tengah mempersiapkan beragam jurus agar laju kinerja perusahaan tetap eksis dan mampu mencapai harapan tadi, diantaranya dengan melakukan intensifikasi bisnis dan ekstensifikasi bisnis.
Intensifikasi bisnis disini adalah melakukan maintenance terhadap produk eksisting dan mengembangkan produk-produk potensial lainnya dengan mitra eksisting. Sedangkan ekstensifikasi bisnis yaitu melakukan penambahan mitra baru seperti bekerjasama dengan bank daerah penyalur KUR Syariah. Untuk mewujudkan harapan tadi, tentunya harus didukung dengan penyelarasan sumber daya manusia yang optimal.
Untuk hal tersebut, Askrindo Syariah melakukan strategi melalui peningkatkan produktivitas kerja pegawai secara individu maupun dalam organisasi unit kerja sehingga mendukung keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Peningkatan yang dilakukan tersebut antara lain, peningkatan kompetensi pegawai dan manajemen sesuai standar industri keuangan di industri penjaminan dan risiko melalui sertifikasi standar nasional (BNSP) bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi seperti Analis Penjaminan, Tenaga Ahli Penjaminan, CRMO, CRMP, CRGP. Selain itu juga dilakukan standarisasi kamus kompetensi Askrindo Syariah yang penyelarasannya mengacu kepada standar kecakapan BUMN Nomor PER-04/ MBU/10/2019 serta industri penjaminan.
Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi kinerja secara online, hal ini diimplementasikan secara berkala dengan 360 degree feedback dengan membagi menjadi 2 kategori, Key Performance Index (80%), mencakup kinerja korporat (30%) sebesar cascading sampai dengan kinerja unit kerja dan individu pegawai (50%) ditambah Key Behaviour Index (20%), mencakup nilai perilaku dalam aktivitas kerja berbasis Core Value AKHLAK.
Ada juga assesment dan peta potensi pegawai secara berkala sebagai inisiasi Talent Pool menggunakan framework 9 Box sejak tahun 2020 sebagai referensi dalam manajemen suksesi dan profil pegawai. Optimalisasi pengelolaan sistem HRIS secara terpadu serta harmonisasi kebijakan/ prosedur SDM sesuai standar Induk dan Holding (IFG) termasuk perubahan sistem kompensasi benefit dan jenjang karir pegawai berbasis kinerja.
Tidak kalah penting dilakukan, yakni dengan berperan aktif dalam program Rekrutmen Bersama BUMN sejak tahun 2022 untuk mendapatkan kandidat pegawai fresh graduate yang kompeten. Selain itu, pada tahun 2023 juga sudah mulai terbentuk Serikat Pekerja sebagai pihak Bipartit untuk menampung aspirasi karyawan. Perusahaan juga turut serta mendukung pegawai untuk ikut dalam forum asosiasi penjaminan standar internasional sejak tahun 2022 ke negara Korea dan Mongolia sebagai bentuk peningkatan kapasitas korporasi dan individu di forum internasional.