trustnews.id

Kontribusi Bank Jateng Bagi Perekonomian Daerah
Dok, Istimewa

Kontribusi Bank Jateng Bagi Perekonomian Daerah

NASIONAL Minggu, 18 Agustus 2024 - 14:45 WIB Hasan

TRUSTNEWS.ID,. — Sebagai Bank Pembangunan Daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota se-Jawa Tengah, Bank Jateng terus berupaya berperan dalam Pembangunan perekonomian Jawa Tengah.

Hal ini dituangkan dalam arah kebijakan dan Langkah strategis Bank Jateng tahun 2024 yaitu “Menjadi Bank Sehat dan Berkontribusi Tinggi bagi Perekonomian Daerah”.

Irianto Harko Saputro, Plt. Direktur Utama Bank Jateng, mengatakan bentuk kontribusi Bank Jateng dalam percepatan perekonomian Jawa Tengah antara lain penyaluran berbagai produk kredit dengan bunga rendah kepada pelaku usaha UMKM. Hingga triwulan II 2024 penyaluran kredit Bank Jateng kepada segmen ritel dan UMKM mencapai Rp16,24 triliun atau mencapai 26,3% dari total portofolio kredit dengan pertumbuhan mencapai 15,8% YoY.

Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM Bank Jateng juga turut memberikan pelatihan seperti green finance compass dan farmers business game bekerjasama dengan Lembaga dari Jerman yaitu Sparkassenstiftung.

"Bank Jateng memberikan perhatian pada penyaluran kredit sektor UMKM. Hal ini dibuktikan portofolio kredit segmen ritel dan UMKM di Bank Jateng yang mencapai 26,3% dari total kredit," ujar Irianto Harko Saputro kepada TrustNews.

Diurainya, beberapa produk unggulan pada pembiayaan sektor UMKM seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Usaha Produktif (KUP) hingga kredit dengan suku bunga murah seperti Kredit Lapak Digital.

"Berbagai produk kredit tersebut di harapkan mampu membantu menyelesaikan masalah permodalan yang dihadapi UMKM," ujarnya.

Irianto melanjutkan, selain memberikan berbagai produk kredit dengan suku bunga rendah, Bank Jateng juga turut memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM. Salah satu pelatihan yang diberikan adalah farmers business game bekerjasama dengan lembaga dari Jerman yaitu Sparkassenstiftung.

Farmers business game adalah serangkaian pelatihan interaktif kepada Masyarakat khususnya yang bergerak dalam sektor pertanian untuk dapat melakukan pengelolaan pertanian yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung pelaksanaan program pembiayaan hijau/green finance.

"Untuk bidang penyaluran kredit, fokus utama Bank Jateng tahun 2024 antara lain penyaluran kredit pada segmen ritel dan UMKM dengan optimalisasi kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR), produk Kredit Usaha Produktif (KUP), dan produk kredit lapak digital," ujarnya.

Dengan beberapa produk tersebut, lanjutnya, segmen ritel dan UMKM diharapkan mampu tumbuh signifikan dan menopang pertumbuhan kredit Bank Jateng secara konsolidasi. Untuk penyaluran kredit segmen konsumer, Bank Jateng terus berupaya mengoptimalkan captive market ASN, PPPK dan Anggota DPR.

Bank Jateng, ditegaskannya turut mendukung digitalisasi keuangan pemerintah daerah di Provinsi Jawa Tengah dengan berbagai inovasi seperti Cash Management System (CMS), Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) hingga Samsat Budiman yaitu dukungan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui BUMDes.

"Inovasi-inovasi tersebut mendukung digitalisasi pengelolaan keuangan daerah yang sebelumnya telah diluncurkan Bank Jateng seperti Host to host E-Retribusi Pasar, E-Parkir, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan lainnya," urainya.

"Dukungan teknologi dan inovasi tersebut diharapkan mampu mendorong transparansi dan akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah sehingga mendukung pembangunan perekonomian Jawa Tengah," tambahnya. Hingga triwulan II tahun 2024 Bank Jateng telah memiliki 43 Kantor Cabang, 142 Kantor Cabang Pembantu, 199 Kantor Fungsional, 222 payment point, dan 1.131 ATM dan CRM yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jakarta. Selain itu Bank Jateng juga memiliki 3.700 agen laku pandai, 156 layanan syariah dan 127 unit layanan mikro.

"Optimalisasi kinerja kantor cabang dilakukan dengan monitoring kinerja secara berkala dan real time. Monitoring tersebut mencakup penyaluran kredit, penghimpunan DPK, fee-based income, penarikan pokok kredit hapus buku, efisiensi biaya, dan lain-lain. Berbagai indikator keuangan tersebut membentuk sistem ranking sehingga dapat mendorong kinerja kantor cabang," pungkasnya.