trustnews.id

BPR Lingga Sejahtera UMKM & 8 Strategi Pertumbuhan 2024
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. — Lingga Sejahtera mencatatkan diri sebagai bank yang dengan nilai aset terbesar di Kalimantan untuk kategori Bank Perkreditan Rakyat. Pengakuan ini datang dari lembaga independen, Otoritas Jasa Keuangan.

Ditilik dari sisi kinerja keuangan, BPR yang berkantor pusat di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, ini dalam 3 tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dengan rata rata pertumbuhan asset diatas 20% setiap tahun.

Tak hanya itu saja, BPR yang memiliki aset kurang lebih Rp2 triliun, ini juga tercatat sebagai BPR yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan UMKM khususnya di Kalimantan Tengah.

I Ketut Yadnyana, Direktur Utama BPR Lingga Sejahtera, mengatakan BPR Lingga Sejahtera berkomitmen dalam mendukung UMKM dan wirausaha baru. Dukungan in diwujudkan melalui beberapa inisiatif.

Pertama, Penyediaan Kredit Mikro, yaitu menawarkan produk kredit dengan bunga kompetitif dan persyaratan yang lebih fleksibel untuk membantu UMKM dan wirausaha baru mendapatkan modal kerja yang diperlukan untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka.

Kedua, Menyediakan Skema Pembiayaan Khusus, yaitu mengembangkan skema pembiayaan khusus yang sesuai dengan kebutuhan sektor UMKM dan wirausaha baru, seperti pembiayaan kepada kebun plasma petani atau pinjaman dengan tenor fleksibel.

Ketiga, Melakukan Kemitraan dengan Lembaga Pemerintah dan Perusahaan Swasta, yaitu bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan perusahaan swasta untuk menyediakan akses ke sumber daya tambahan, seperti pendanaan, dan jaringan bisnis.

Keempat, Layanan Konsultasi Bisnis, yaitu menyediakan layanan konsultasi bisnis gratis untuk membantu UMKM dan wirausaha baru merencanakan dan mengelola bisnis mereka secara efektif.

"Dukungan untuk UMKM, yaitu memperkuat dukungan terhadap UMKM dan wirausaha baru melalui program pembiayaan, pendampingan, dan pelatihan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Ketut Yadnyana kepada TrustNews.

"BPR Lingga Sejahtera berdiri kurang lebih 30 tahun berupaya menghadirkan kemudahan layanan dalam bertransaksi. Terutama bagi UMKM yang seringkali tidak ingin ribet, namun tidak terlepas dari aturan," tambahnya.

Dilanjutkannya, untuk membidik pertumbuhan di tahun 2024, BPR Lingga Sejahtera menerapkan beberapa strategi.

Pertama, Diversifikasi Produk, yaitu menyediakan produk dan layanan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar, seperti kredit kepada UMKM, kredit pemilikan rumah, Kredit Tanpa Agunan (Konsumtif) bagi karyawan dan produk tabungan yang lebih variatif.

Kedua, Pemasaran dan Branding, yaitu meningkatkan upaya pemasaran melalui media sosial dan partisipasi dalam acara komunitas untuk memperkuat brand awareness.

Ketiga, Kerjasama dengan UMKM, yaitu menjalin kemitraan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memberikan akses kredit yang lebih mudah dan mendukung pertumbuhan bisnis lokal.

Keempat, Peningkatan Kualitas Layanan, yaitu melatih staf untuk memberikan layanan yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan nasabah. Mengadopsi pendekatan customer-centric untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah.

Kelima, Peningkatan Infrastruktur Teknologi, yaitu Investasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keamanan data, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan digital.

Keenam Peningkatan Layanan Digital, yaitu mengembangkan aplikasi mobile banking dan layanan digital lainnya untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi dan mengakses informasi perbankan.

Ketujuh, Penetrasi Pasar yang Lebih Luas, yaitu membuka cabang baru di daerah yang belum terjangkau atau memiliki potensi pasar yang tinggi untuk meningkatkan basis nasabah.

Kedelapan, Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik, yaitu menerapkan sistem pengelolaan risiko yang lebih canggih untuk meminimalkan risiko kredit dan operasional, serta memastikan stabilitas keuangan.

"Harapannya kami dapat mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dengan penyaluran kredit yang tepat bagi masyarakat dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) sekitar,” pungkasnya.