trustnews.id

BPR Karya Utama Jabar Dari Jalan Cagak Ke Seluruh Jawa Barat
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Dengan total aset mencapai Rp228,7 miliar, BPR Karya Utama Jabar menunjukkan peran signifikan BPRKU dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kinerja keuangan PT BPR Karya Utama Jabar (BPRKU) pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan total aset mencapai Rp228,7 miliar.

Dana pihak ketiga, tabungan menyumbang sebesar Rp67,2 miliar, sementara deposito mencapai Rp97 miliar. Laba setelah pajak tercatat sebesar Rp1,37 miliar, dengan rasio keuangan yang tetap berada pada kategori "sehat."

Keberhasilan ini menunjukkan peran signifikan BPRKU dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Tak hanya berfokus menghitung laba, BPRKU senantiasa mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan menghadirkan program kredit NaNaS (Nambut, Nabung, Setor), yang terinspirasi dari ikon Kabupaten Subang, yaitu nanas simadu.

Program ini menawarkan plafon kredit maksimal sebesar Rp5 juta, memberikan Solusi pembiayaan yang terjangkau bagi UMKM di daerah tersebut. Selain itu, sejalan dengan program Jabar Caang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, BPRKU juga telah bekerja sama dengan Bank BJB untuk menyalurkan kredit bagi UMKM guna memerangi rentenir, pinjaman online ilegal, dan bank emok yang marak di kalangan masyarakat. 

Adapun Program Jabar Caang merupakan upaya pemerintah untuk memberikan bantuan akses listrik kepada masyarakat miskin atau tidak mampu agar mendapatkan fasilitas listrik. Dalam aktivitas sosialnya, BPRKU juga aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR). Berbagai kegiatan CSR yang telah dilakukan antara lain penanganan bencana banjir, renovasi sekolah, edukasi dan literasi keuangan, serta perbaikan rumah tidak layak huni (RUTILAHU).

Program-program CSR ini mencerminkan komitmen BPRKU dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Sedangkan di bidang edukasi, BPRKU menunjukkan komitmen dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar melalui kerja sama dengan lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Subang. 

Dalam kerja sama ini, BPRKU mendirikan Bank Mini di setiap sekolah, yang menjadi sarana pembelajaran bagi siswa-siswi, khususnya jurusan Akuntansi dan Lembaga Keuangan. Program ini merupakan bagian dari kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh sekolah-sekolah tersebut, mempersiapkan siswa untuk siap kerja dengan pengalaman praktik langsung dalam mengelola Bank Mini.

Sebagai informasi, sejak berubah nama menjadi PT BPR Karya Utama Jabar pada 1 Juni 2015, BPRKU telah membuktikan diri sebagai salah satu motor penggerak perekonomian lokal, khususnya sektor UMKM. Berkantor pusat di Jalancagak, Kabupaten Subang, BPRKU kini memiliki lima kantor cabang dan enam kantor kas.

Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (51%), Pemerintah Kabupaten Subang (29%), dan PT Bank BJB, Tbk (20%). Dengan visi menjadi "BPR Regional Champion yang Andal dan Terpercaya," BPRKU menjalankan misi besar, di antaranya mendukung pertumbuhan UMKM, memberikan pelayanan prima, menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. Manajemen perusahaan dipimpin oleh Direktur Utama, R. Mohamad Noor Rahman, SH., MH., yang saat ini juga melanjutkan studi Magister Kenotariatan di Universitas Pasundan. Bersama dengan Direktur Operasional, Ayip Muhdiatullah, SE, dan Dewan Komisaris yang dijabat oleh Hj. Siti Hodijah, SH., Sp.1, mereka memimpin BPRKU untuk mencapai tujuan-tujuan strategisnya.

Perubahan besar lainnya yang sedang berjalan adalah proses merger antara BPRKU dengan tiga BPR lain di Jawa Barat: PT BPR Wibawa Mukti Jabar, PT BPR Artha Galuh Mandiri Jabar, dan PT BPR Majalengka Jabar.

Merger ini dilakukan setelah Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2024 ditetapkan. Proses ini diharapkan rampung pada akhir 2024, dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 70 miliar menjadi Rp 149 miliar.

Merger ini akan memperluas jaringan BPRKU yang sebelumnya hanya mencakup Kabupaten Subang, menjadi 18 kantor cabang dan 9 kantor kas di wilayah Subang, Bekasi, Majalengka, Ciamis, dan Pangandaran. Dengan peningkatan modal dan jaringan ini, BPRKU juga akan menawarkan produk perbankan yang lebih variatif untuk dana dan kredit, memperkuat layanan ke seluruh Jawa Barat.

Setelah proses merger selesai dan mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BPRKU akan bertransformasi menjadi PT BPR Jabar (PERSERODA), dengan kantor pusat baru di Kota Bandung. Transformasi ini diharapkan memperkuat peran BPRKU dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat melalui pemberdayaan UMKM dan pengembangan inovasi produk perbankan di daerah.

Dengan visi dan langkah strategis yang jelas, BPRKU siap menyongsong masa depan sebagai lembaga keuangan yang lebih kuat, luas, dan inovatif. Peranannya dalam memberdayakan UMKM serta mendukung literasi keuangan di Jawa Barat menegaskan komitmen BPRKU sebagai mitra ekonomi masyarakat lokal yang andal. (TN)