
TRUSTNEWS.ID - Di tengah gempuran ekonomi global yang kadang bikin pusing, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tetap menjadi pilar utama perekono mian Indonesia. Namun, akses terhadap pembiayaan yang terjangkau dan sesuai prinsip syariah masih menjadi tantangan besar bagi banyak pelaku UMKM.
Di sinilah BPR Syariah (BPRS) Rizky Barokah, anak perusahaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), hadir dengan solusi yang tidak hanya inklusif, tetapi juga ramah syariah.
Sejak resmi beralih dari bank konven sional menjadi bank syariah pada 5 Januari 2024, BPRS Rizky Barokah telah menunjuk kan komitmennya untuk mendukung UMKM dengan prinsip keuangan syariah.
“Kami tetap fokus pada UMKM, hanya saja sekarang kami menggunakan akad syariah seperti mudharabah dan musy arakah,” ujar Andi Irnawati Ibrahim, Dirut BPRS Rizky Barokah, kepada TrustNews.
Hal menarik diungkap Andi, meskipun mayoritas nasabahnya adalah muslim, BPRS Rizky Barokah juga melayani nasabah non-muslim. Bahkan, saat proses konversi ke syariah, beberapa nasabah non-muslim justru meningkatkan depositonya.
Sebagai bank syariah, ditegaskannya, BPRS Rizky Barokah berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah, seperti mengh indari riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maysir (spekulasi). Semua transaksi dilakukan dengan akad yang jelas, seperti mudharabah (bagi hasil) dan musyarakah (kemitraan).
Diungkapnya, keuntungan utama dari pembiayaan syariah adalah terhindarnya nasabah dari praktik riba, yang diharam kan dalam Islam. Selain itu, sistem bagi hasil yang diterapkan memastikan keadilan dalam pembagian risiko dan keuntungan antara bank dan nasabah.
"Tidak hanya memberikan kepastian bagi nasabah, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang," ungkapnya.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah, lanjutnya, BPRS Rizky Barokah aktif melaku kan kegiatan literasi dan inklusi keuangan. Kegiatan ini dilakukan setiap enam bulan sekali, menyasar pasar tradisional, sekolah, dan komunitas lokal.
Hal ini dilakukan, dikarenakan BPRS Rizky Barokah tidak hanya fokus pada pembiayaan UMKM. Tapi, juga meluncurkan sejumlah produk inovatif yang menjawab kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah pembiayaan umroh dan haji.
“Kami melihat potensi besar di sini. Banyak masyarakat yang ingin menunaikan ibadah umroh atau haji, tapi terbentur biaya. Dengan produk ini, kami ingin memudahkan mereka," tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, BPRS juga memperkenalkan produk cicilan emas, yang dirilis pertama kali pada Juli 2023. Dengan kenaikan harga emas yang signifikan, produk ini menjadi pilihan menarik bagi nasabah yang ingin berinvestasi dalam logam mulia.
"Pembiayaan emas ini tidak hanya membantu nasabah memiliki aset berharga, tetapi juga memberikan keuntungan jangka panjang," jelasnya.
Meskipun telah berhasil melakukan konversi dan meluncurkan berbagai inovasi, BPRS Rizky Barokah menyadari bahwa tantangan terbesar adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keuangan syariah.
"Masih banyak yang belum paham perbedaan antara bank syariah dan konven sional. Ini yang harus kami terus sosial isasikan,” ungkapnya.
"Kami terus memperkuat jaringan dan kolaborasi dengan asosiasi seperti Himpunan Bank Syariah Indonesia (Himbarsi) dan Perhimpunan Bank Perkred itan Rakyat Indonesia (Perbarindo)," pung kasnya. (TN)