TRUSTNEWS.ID,. - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Buana siap memaksimalkan potensi layanan air bersih mereka di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Komitmen ini selaras dengan program dari Pemkab Bojonegoro untuk memperluas cakupan layanan kepada masyarakat.
"Dengan adanya dukungan dari pemerintah kabupaten, kami optimis bisa memberikan layanan air bersih yang lebih baik bagi masyarakat, terutama di wilayah Bojonegoro bagian selatan," jelas Direktur Perumda Air Minum Tirta Buana Bojonegoro M. Khairul Anwar kepada Trustnews belum lama ini.
Menurut Khairul, peningkatan layanan ini juga akan memberikan angin segar bagi para tenaga kerja lokal, khususnya tukang ledeng yang menjadi bagian penting dalam pengembangan infrastruktur air minum di Bojonegoro. “Program ini menciptakan peluang baru, tidak hanya bagi pelanggan tetapi juga bagi tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Program ini dirancang untuk memberikan akses yang lebih luas ke air bersih, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
Guna menunjang peningkatan pelayanan tersebut, menurut Khairul pihaknya sejak memasuki tahun 2024, fokus memanfaatkan Waduk Gongseng sebagai sumber air baku utama. Waduk ini diharapkan dapat mempercepat cakupan layanan, dengan proyek yang dijadwalkan selesai pada tahun 2044. Khairul menjelaskan, pemanfaatan Waduk Gongseng akan mendukung proyek penyediaan air minum di berbagai kecamatan dengan target utama pada tahun 2025.
Pada tahun 2025, Tirta Buana merencanakan perluasan layanan di Kecamatan Kedungadem dengan total penduduk 83.701 jiwa. Dari jumlah tersebut, 41.535 jiwa akan mendapatkan akses air bersih melalui sambungan rumah tangga (SR) sebanyak 5.643 SR. Di Kecamatan Sugihwaras, dengan populasi 46.815 jiwa, target cakupan adalah 25.891 jiwa melalui 3.062 SR. Untuk Kecamatan Sukosewu, dengan total 48.007 jiwa, potensi pelayanan mencakup 18.955 jiwa dengan rencana 336 SR, sementara di Kecamatan Temayang yang berpenduduk 36.008 jiwa, target cakupan adalah 15.067 jiwa dengan rencana 267 SR.
Secara keseluruhan, target cakupan hingga akhir tahun 2025 adalah 9.308 SR di keempat kecamatan tersebut. Setiap tahun, cakupan ini akan diperluas secara bertahap hingga tahun 2044, sesuai dengan rencana jangka panjang pengembangan air minum di wilayah ini.
Khairul menjelaskan bahwa rencana SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) dengan memanfaatkan Bendungan Gongseng membutuhkan kapasitas produksi 295,09 liter/detik. Kapasitas ini akan dialokasikan untuk dua wilayah utama, yaitu Kecamatan Temayang dan Sukosewu, serta Kecamatan Sugihwaras dan Kedungadem.
Untuk Kecamatan Temayang dan Sukosewu, kebutuhan debit mencapai 117,37 liter/detik dengan cakupan layanan sebanyak 35.980 jiwa, setara dengan 12.057 SR domestik dan tambahan 10% SR non-domestik. Sementara itu, Kecamatan Sugihwaras dan Kedungadem membutuhkan debit sebesar 178,22 liter/detik dengan cakupan layanan untuk 71.658 jiwa, atau setara dengan 23.886 SR domestik, ditambah 10% SR non-domestik.Khairul optimis bahwa dengan rencana jangka panjang hingga tahun 2044 ini, Perumda Air Minum Tirta Buana Bojonegoro dapat mencapai target cakupan layanan air bersih di Bojonegoro.
“Kami percaya dengan perencanaan matang dan dukungan penuh dari pemerintah, akses air bersih akan semakin merata, dan masyarakat Bojonegoro akan merasakan manfaat langsung dari proyek ini,” pungkasnya.