TRUSTNEWS.ID,. - Dia menyoroti bahwa salah satu pilar utama untuk mewujudkan visi yang kuat tersebut adalah memastikan ketahanan pangan hewani seperti daging sapi dan ayam yang tangguh dan berkelanjutan di DKI Jakarta. Beginya, ini merupakan langkah dan terobosan penting untuk menjadikan kota ini sebagai pusat dinamika ekonomi dan kehidupan modern di kancah internasional.
“Insya Allah, Jakarta saat ini sedang dalam proses untuk menjadi global city. Salah satu kriteria pentingnya tentu saja adalah adanya ketahanan pangan. Jakarta ke depan akan menjadi kota bisnis yang dinamis, mirip seperti di Australia, di mana ibukotanya Canberra tetapi pusat bisnisnya Sydney,” ujar Raditya kepada Trustnews meyakinkan.
Dharma Jaya berperan strategis dalam mendukung Jakarta sebagai pusat bisnis global. Meski Jakarta bukan daerah penghasil bahan pangan, kebutuhan konsumsi yang tinggi menjadikannya hub distribusi pangan yang sangat penting. Dharma Jaya bertugas memastikan ketersediaan stok pangan, terutama protein hewani seperti daging sapi, ayam, dan ikan.
“Jakarta itu daerah konsumsi, bukan daerah penghasil. Oleh karena itu, kami sangat bergantung pada kerja sama dengan daerah penghasil untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Selain itu, kami juga masih melakukan impor, dan kami berharap akses impor bagi Dharma Jaya dapat dipermudah,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan hewani masyarakat DKI Jakarta, Dharma Jaya juga melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), yang bertugas mengkoordinasikan seluruh pemangku kepentingan di DKI Jakarta, baik dari sektor swasta maupun pemerintah.
“Ketersediaan stok pangan hewani tidak bisa hanya mengandalkan Dharma Jaya. Dibutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak, terutama di bawah arahan Dinas KPKP, untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, terutama pada saat-saat kritis,” tambah Raditya.
Untuk memperkuat ketahanan pangan tersebut, Dharma Jaya telah merencanakan pembangunan infra struktur yang lebih modern dan efisien. Dharma Jaya memiliki gudang yang sangat memadai dengan daya tampung 1.000 ton. Gudang penyimpanan ini sangat efektif untuk menjaga ketersediaan bahan baku pangan hewani terutama menjelang hari-hari besar seperti hari raya Idul Fitri dan Natal dan Tahun baru (Nataru).
“Stok kebutuhan daging sampai Januari 2025 akhir, aman. Kami telah mempersiapkan dari enam bulan yang lalu,” katanya.
Untuk ke depannya, Dharma Jaya kapasitas ini akan ditingkatkan dengan membangun gudang baru berkapasitas 5.000 ton. Selain itu, Dharma Jaya juga tengah mengembangkan hub kecil di berbagai wilayah Jakarta, seperti di Jakarta Selatan. Hub-hub ini berfungsi sebagai pusat penyimpanan mini untuk mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan, terutama bagi mereka yang membeli secara daring.
“Kalau masyarakat tinggal di Jakarta Selatan tetapi pesan barang dari Cakung, biaya ongkos kirimnya saja bisa mahal. Dengan adanya hub-hub kecil ini, pengiriman menjadi lebih efisien dan murah. Kami ingin masyarakat mendapatkan akses pangan berkualitas tanpa terkendala biaya distribusi,” terang Raditya.
Dharma Jaya juga bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya melalui jaringan Jakmart untuk memastikan distribusi pangan yang lebih luas dan mudah dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Raditya menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mendukung visi Dharma Jaya. Dengan tenaga muda yang kreatif dan inovatif, Dharma Jaya terus menghadirkan solusi baru untuk memastikan distribusi protein hewani dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Inovasi adalah kunci. Kami ingin memastikan bahwa daging, ayam, dan ikan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Dengan melibatkan tenaga muda, kami berharap dapat menghadirkan terobosan-terobosan yang lebih efektif dan efisien,” ujarnya.
Selain itu, Dharma Jaya juga berfokus pada kerja sama yang lebih erat dengan daerah penghasil. Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan Jakarta, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi daerah penghasil pangan. “Kami ingin teman-teman di daerah juga terbantu. Melalui kerja sama ini, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan Jakarta, tetapi juga membantu memperkuat pasar lokal di daerah penghasil. Ini adalah langkah kolaboratif yang saling menguntungkan,” kata Raditya.
Di sisi lain, pria yang dikenal ramah tersebut, juga memaparkan data kebutuhan pangan di Jakarta. Menurutnya, kebutuhan ayam dan daging sapi hampir sama setiap bulannya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dharma Jaya untuk memastikan stok pangan selalu memadai. “Ketersediaan stok menjadi prioritas utama kami. Dengan gudang baru, hub kecil, dan koordinasi yang baik, kami optimis kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” tegasnya.
Melalui visi yang jelas dan langkah konkret, Dharma Jaya berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional. “Jakarta sebagai global city harus memiliki sistem pangan yang kokoh. Dharma Jaya siap menjadi bagian dari transformasi ini, dengan terus berinovasi, membangun infrastruktur, dan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak. Semoga langkah kami dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Jakarta dan Indonesia,” pungkas Raditya. (TN)