Universal Broker Indonesia Sekuritas (UBIS), dengan kode broker TF, tengah merancang babak baru dalam perjalanan bisnisnya. Setelah diterpa badai pandemi, UBIS kini mengambil langkah besar untuk membangun kembali posisinya di dunia finansial Indonesia.
Meski sempat tersandung suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), UBIS tetap tangguh. Dalam wawancaranya dengan TrustNews, Direktur UBIS Mangachendrayani menegaskan fokus perusahaan untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan investor ritel.
“Fondasi perusahaan yang kokoh berasal dari meningkatnya jumlah investor ritel. Segmen ini mencerminkan pertumbuhan berkelanjutan, dan kami bekerja keras untuk menarik serta mempertahankan pasar ini,” jelas Mangachendrayani, yang lebih akrab disapa Ani.
Bagi perusahaan sekuritas, dua fungsi ini adalah inti bisnis yang menggerakkan operasional. Namun, UBIS tak hanya berhenti di sana. Dengan populasi Indonesia yang terus bertambah dan tingkat partisipasi pasar modal masih di angka 14.84 Juta Single Investor Identification (SID) yaitu hanya sebesar 5% pada 2024 dari total jumlah penduduk Indonesia, UBIS melihat peluang besar untuk memperluas basis investor dan meningkatkan literasi keuangan.
Selaku Direktur Equity & Marketing, Ani menjelaskan, bisnis utama perusahaan terbagi dalam dua bidang yakni Perantara Pedagang Efek dimana posisi UBIS memfasilitasi transaksi jual beli saham, sambil terus berinovasi melalui pilot project derivatif bersama Bursa Efek Indonesia. Selain itu, perusahaan membangun komunitas bagi calon investor, mengedukasi mereka tentang risiko dan keuntungan investasi.
Selain itu, UBIS juga berposisi sebagai Penjamin Emisi Efek. Dalam fungsi ini, UBIS bertindak sebagai mitra calon emiten, membantu mereka melewati proses panjang hingga tercatat di Bursa Efek Indonesia. Fokus pada efisiensi dan kepatuhan regulasi menjadi kunci keberhasilan layanan ini. Dalam perjalanannya, UBIS tidak hanya mengembangkan layanan keuangannya tetapi juga menanamkan edukasi sebagai bagian dari strategi. Perusahaan menciptakan komunitas yang tidak hanya memberikan literasi keuangan dasar tetapi juga mendampingi investor pemula memahami mekanisme pasar modal.
Selanjutnya, UBIS inisiatif akan meluncurkan akademi pasar modal, sebuah program pelatihan yang mendalam untuk calon investor dan karyawan. Akademi ini bertujuan mentransfer pengetahuan terkait teknis pasar modal, termasuk risiko, reward, dan regulasi. Langkah ini juga dirancang untuk mencetak tenaga kerja dengan sertifikasi profesional seperti WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek) dan RTA (Registered Technical Analyst).
“Tujuan kami bukan hanya memperkenalkan investasi kepada publik, tetapi memastikan mereka memahami sepenuhnya risiko dan peluang sebelum terjun ke pasar modal,” jelas Ani.
Di tengah lanskap pasar modal yang semakin kompetitif, menurutnya, UBIS memanfaatkan teknologi sebagai daya saing utama. Platform trading “EZYDEAL” menjadi pusat transformasi digital perusahaan. Dengan desain yang inklusif, platform ini diharapkan dapat menjangkau segmen yang lebih luas, mulai dari investor pemula hingga profesional. Digitalisasi juga mempermudah UBIS untuk memperluas jangkauan edukasi, memungkinkan calon investor mengakses informasi kapan saja.
“Transformasi digital adalah langkah strategis yang tak terhindarkan. Ini bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga inklusi,” ujarnya.
UBIS memandang 2025 sebagai titik penting untuk menegaskan eksistensinya sebagai pemain utama di pasar modal Indonesia. Dengan populasi besar dan literasi keuangan yang masih rendah, peluang untuk menarik investor baru sangat besar.
Namun, strategi UBIS lebih dari sekadar mengejar angka. Komitmen perusahaan untuk membangun komunitas, mengembangkan talenta, dan mendukung transformasi digital menunjukkan visi jangka panjang yang lebih ambisius: menciptakan pasar modal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Target ubis untuk ke depan menjadi perusahaan terdepan yang bisa menjadi tempat investasi terbaik untuk investor, menjadi tempat investasi yang aman juga untuk investor serta menjadi tempat belajar untuk investor dan orang-orang yang memerlukan,” pungkasnya.