
TRUSTNEWS.ID,. - Di tengah wacana global yang sering kali terasa kosong, Supreme Energy berdiri sebagai pionir pengembang panas bumi sejak diterbitkannya UU Panas Bumi, UU No. 27/2003 dan PP No. 59/2007. Energi panas bumi atau Geotermal merupakan potensi dahsyat yang tersembunyi di perut bumi, sekaligus menjawab peta jalan transformasi energi Indonesia menuju net zero emissions (NZE) pada 2060.
Dalam perjalanan 16 tahun terakhir, Supreme Energy tidak hanya konsisten, tetapi juga menetapkan standar baru bagi keberlanjutan dan ketangguhan di tengah tantangan besar. Perjalanan itu dimulai pada 2008, saat mereka menyambut peluang yang terbuka berkat Undang Undang Panas Bumi (UU No. 27/2003). Melalui survei dan eksplorasi, mereka membangun fondasi kokoh untuk proyek-proyek besar yang mengubah lanskap energi terbarukan di Indonesia.
Tonggak pertama mereka berdiri di Muara Laboh, Solok Selatan, Sumatera Barat. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, berkapasitas 85 MW, menjadi bukti nyata visi Supreme Energy. Mulai beroperasi pada Desember 2019, fasilitas ini tidak hanya menyediakan listrik untuk 460.000 rumah tangga, tetapi juga memangkas emisi karbon hingga 500.000 ton CO2 (tCO2) per tahun.
Saat ini SEML sedang dalam persiapan pengembangan Unit-2 (80 MW) dengan target Commercial Operation Date (COD) pada awal tahun 2027 dan Unit-3 (60 MW) pada tahun 2033. Di sisi lain Sumatera, di tengah lembah dan bukit di Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam, PLTP Rantau Dedap berdiri kokoh.
Mulai beroperasi pada 26 Desember 2021, menyalurkan 91.2 MW energi listrik bersih melalui jaringan transmisi milik PT PLN (Persero), ini dapat menyediakan listrik bagi hampir 500.000 rumah tangga serta mengurangi emisi sekitar 550.000 tCO2 per tahun.
Di kedua lapangan PLTP Muara Laboh dan PLTP Rantau Dedap menggunakan teknologi Dual Flash dalam bentuk dual inlet pressure, untuk uap tekanan tinggi / High Pressure (HP) dan uap tekanan rendah / Low Pressure (LP).
Teknologi Dual flash memiliki efisiensi yang lebih tinggi karena brine hasil pemisahan di Separator HP masih dapat memanfaatkan uapnya untuk masuk ke turbin uap LP. Teknologi Dual Flash meskipun sudah dimanfaatkan di negara lain, namun baru diaplikasikan di Indonesia oleh Supreme Energy.
PLTP Muara Laboh juga sudah tersertifikasi ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan dan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi yang merupakan perwujudan dari komitmen kami terhadap pelestarian lingkungan dan konservasi energi.
Hal pasti, listrik yang dihasilkan dari kedua PLTP Muara Laboh dan PLTP Rantau Dedap meningkatkan bauran energi yang berasal dari energi terbarukan dan memperkuat pasokan listrik di wilayah Sumatera.