![Keandalan Listrik Meningkat, PLN Catat Penurunan Durasi dan Frekuensi Gangguan di 2024](https://gambar.trustnews.id/image.php?width=640&image=https://gambar.trustnews.id/gbr_artikel/IMG-20250214-WA0028.jpg)
TRUSTNEWS.ID,. - PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi seluruh pelanggan di Indonesia. Sepanjang 2024, PLN berhasil menurunkan rata-rata durasi gangguan kelistrikan hingga 18 menit per pelanggan per tahun serta mengurangi rata-rata frekuensi gangguan dari 4,27 kali menjadi 3,23 kali per pelanggan per tahun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa listrik merupakan salah satu fondasi perekonomian nasional. PLN terus berupaya meningkatkan kualitas layanan demi memastikan listrik tetap andal bagi seluruh masyarakat di tanah air.
"Indonesia sebagai negara kepulauan yang begitu luas, memastikan keandalan listrik hingga ke pelosok negeri menjadi tantangan besar. Namun, PLN berhasil mengurangi durasi dan frekuensi gangguan secara signifikan. Pencapaian luar biasa ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam menghadirkan layanan terbaik bagi pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan bahwa PLN terus bertransformasi melalui digitalisasi di semua lini, mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, hingga pelayanan pelanggan. Dengan digitalisasi ini, gangguan dapat dipetakan lebih akurat, dan pelayanan listrik menjadi lebih cepat serta terpantau _realtime_.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari penerapan berbagai strategi, termasuk digitalisasi di semua lini ketenagalistrikan. Lewat inisiatif ini kami Alhamdulillah mampu menjaga pasokan listrik tetap stabil dan andal bagi masyarakat,” tambah Darmawan.
Salah satu wujud inovasi digital yang sukses dilakukan PLN ialah aplikasi PLN Mobile. Melalui aplikasi ini, pelanggan dapat terhubung langsung dengan petugas PLN untuk layanan pelaporan gangguan. Aplikasi ini juga terhubung dengan _Virtual Command Center_ (VCC) dan Pelayanan Teknik (Yantek) _Mobile_, sehingga penanganan gangguan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
“Lima tahun lalu, keluhan terkait keterlambatan penanganan masalah listrik cukup sering kami terima. Kini, dengan PLN Mobile, pelanggan dapat melaporkan gangguan secara langsung, dan petugas kami di lapangan dapat merespons lebih cepat melalui sistem yang terintegrasi,” jelas Darmawan.
Keandalan suplai listrik ini turut dirasakan Tabroni, salah satu pelaku usaha peternakan ayam di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Ia menuturkan bahwa pasokan listrik sangat penting untuk menjaga keberlangsungan usahanya.
"Alhamdulillah selama 2024 kami jarang sekali mengalami gangguan listrik. Salah satu kunci keberhasilan bisnis di bidang ini adalah bagaimana kita dapat menjaga listrik tetap menyala untuk beragam keperluan seperti pompa air, pakan otomatis, _blower_, _heater_ untuk mengatur suhu kandang, hingga _cooling pad_ yang akan berpengaruh terhadap kualitas produksi telur," ujar Tabroni.
Sementara itu, Sardi, pemilik tambak udang vaname di Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, juga menyatakan bahwa usahanya sangat bergantung pada keandalan pasokan listrik. Sebelum menggunakan listrik PLN, ia mengaku sempat mengalami gagal panen sebanyak dua kali akibat tegangan yang kurang stabil.
"Hadirnya listrik yang andal dari PLN dapat mengoptimalkan semua peralatan yang ada, seperti kincir dan penerangan yang dinyalakan malam hari untuk menjaga kualitas udang. Saat ini layanan PLN semakin baik, begitu ada kendala langsung direspon secara cepat," kata Sardi.
Rata-rata durasi gangguan listrik per pelanggan dalam setahun, diukur melalui _System Average Interruption Duration Index_ (SAIDI), yang berhasil turun sebesar 5,29%. SAIDI turun dari 338,13 menit per pelanggan pada 2023 menjadi 320,24 menit per pelanggan pada 2024.
Selain menurunkan durasi gangguan, PLN juga berhasil menurunkan frekuensi gangguan yang dialami pelanggan sebesar 24,32% yang diukur oleh _System Average Interruption Frequency Index_ (SAIFI). Rata-rata frekuensi gangguan listrik per pelanggan, turun dari 4,27 kali per pelanggan pada 2023 menjadi 3,23 kali per pelanggan pada 2024.
“Dengan capaian ini, PLN optimistis dapat terus mempertahankan tren positif dalam keandalan listrik, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Darmawan.