Pasangan Berry Nahdian Forqan dan H. Pahrijani, Cabup-Cawabup Kabupaten HST, menjadikan pertanian sebagai gerbong utama penggerak roda perekonomian dan pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang maju, agamis, Bungas sampai KaBuncu.
Berry Nahdian Forqan tampak sumringah saat meninggalkan arena debat tahap dua Calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Studio II TVRI Kalsel, Banjarmasin, Rabu (11/11/2020).
Bersama pasangannya (calon wakil bupati) H.Pahrijani, Berry yang diusung koalisi PPP, PDIP dan PKPI, ini akan memprioritaskan pemerintahannya pada peningkatan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Peningkatan dimaksud dilakukan melalui pembenahan infrastruktur penunjang, manajemen pola tanam, pengolahan hasil dan manajemen pemasaran.
Kita ingin fokus mengangkat ekonomi kabupaten HST melalui peningkatan ekonomi pertanian. Kalau ekonomi pertanian masyarakat meningkat, otomatis ekonomi masyarakat pedesaan juga meningkat dan ini tentu sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi kabupaten," papar Berry saat berdiskusi dengan Trustnews.
Pilihannya fokus pada pertanian, dikarenakan 80% mata pencaharian rakyat HST adalah dari sektor pertanian dan secara geografis HST terbagi dalam 3 wilayah potensial pertanian, yakni lahan rawa, dataran rendah dan dataran tinggi. Perbedaan lahan ini membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Seperti lahan rawa dalam sektor pembangunan diarahkan pada bidang perikanan.
Sedangkan dataran rendah difokuskan pada tanaman hortikultura, seperti padi dan sayur-sayuran. Sedangkan dataran tinggi untuk perkebunan tanaman keras, yakni jengkol dan karet, dan lainnya.
"Saya kira potensinya sangat besar dan cukup baik, lahan pertanian dan perkebunan termasuk sumber daya manusianya. Dengan mendorong komuditas sektor pertanian, saya meyakini ekonomi HST akan meningkat. Sekaligus mengantisipasi dampak krisis ekonomi karena pandemi Covid-19," paparnya.
Sektor UMKM, perniagaan, jasa dan pariwisata, lanjutnya, akan ikut bergerak bila terjadi peningkatan di bidang pertanian. Pada bagian ujung dari pergerakan tersebut adalah pendidikan yang bisa dinikmati oleh anak-anak HST.
"Pertanian jadi lokomotifnya untuk menarik gerbong UMKM, perniagaan, jasa, pariwisata dan lainnya. Pendapatan ekonomi masyarakat meningkat dan anak-anak HST bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas," ujarnya meyakini.
Sebagai calon bupati, Berry, mengingatkan untuk tidak tergiur dengan iming-iming uang yang diberikan dalam gelaran pilkada 9 Desember 2020. Karena politik uang akan sangat merusak tatanan politik yg semestinya bersih dan jurdil dan politik uang hanya akan menghasilkan pemimpin yg korup.
HST pernah menjadi kebanggaan masyarakat dengan status daerah penyandang pangan di Kalimantan Selatan. Bahkan menjadi tuan rumah Pekan Nasional (Penas) Tani VII tahun 1980-an.
“Saya ingin mengembalikan kejayaan HST seperti dulu. Penguatan kemandirian ekonomi di sektor pertanian. Termasuk realisasi pembangunan waduk untuk pengairan dan pengembangan teknologi pertanian," pungkasnya. (TN)
Baca Juga :