Bagai meniti di seutas tali pemerintah berupaya melakukan penanganan pandemi Covid-19 yang seimbang antara persoalan kesehatan dan ekonomi
Pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian bangsa menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari keterpurukan akibat hantaman pandemi Covid-19. Hal ini tampak dari berbagai kebijakan, mulai dari sisi program bantuan, aturan pendukung hingga keberadaan lembaga yang menangani UMKM sebesar Rp123,46 triliunpada 2020. Proporsinya jauh lebih besar dari dana yang dialokasikan untuk pembiayaan korporasi senilai Rp53,57 triliun.
Adapun untuk 2021, anggaran yang disediakan bagi UMKM dan korporasi pada tahun 2021 yakni sebesar Rp171,77 Triliun. Pentingnya UMKM bagi perekonomian Indonesia, disebabkan dari segi jumlah tercatat UMKM s banyak 64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha.
Selain itu, sektor UMKM menyerap tenaga kerja sebesar 117 juta pekerja atau 97 persen dari dari daya serap tenaga kerja dunia usaha pada 2018. Bahkan sektor ini menyumbangkan hingga Rp8.573,9 triliun ke perekonomian Indonesia, lebih tinggi dari usaha besar yang sebanyak Rp5.464,7 triliun.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bangka Belitung, Darmansyah Husein, menilai, beragam program dukungan UMKM seperti bantuan insentif dan pembiayaan melalui program PEN, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), digitalisasi pemasaran UMKM, penguatan wirausaha alumni Program Kartu Prakerja melalui pembiayaan KUR, dan strategi jangka panjang menaikkan kelas UMKM melalui UU Cipta Kerja, tak ubahnya meniti jalan di seutas tali.
"Pemerintah tak ubahnya berjalan di atas seutas tali dalam pandemi Covid-19. Dimana ekonomi masyarakat bisa terselamatkan dan penanganan pandemi bisa tuntas atau terminimalisir," ujar Wakil Ketua Komite IV DPD, Darmansyah Husein kepada TrustNews.
"Ini bukan pekerjaan mudah. Perlu berpikir ekstra keras sebab tidak ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir. Tapi kita harus tetap hadapini, kita siapkan anggarannya termasuk 2022 juga kita harus siapkan alokasi anggaran untuk 2 (dua) sektor ini, penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional" tambahnya.
“Berjalan serentak, seiring sejalan tuh, gak bisa misalnya ah, kita penanganan COVID saja dulu, pemulihan ekonomi nanti kita pikirkan,” ujarnya.
Darmansyah, juga memberikan perhatian kepada pemerintah daerah untuk bergandengan tangan dengan pemerintah pusat. Dengan menukan formula yang tepat dalam menyelaraskan antara penanganan COVID-19 dengan pemulihan ekonomi, agar keduanya bisa berjalan dengan optimal.
"Dari pemerintah pusat studi dah ada beragam program, lantas bagaimana dengan pemerintah daerahnya. Jangan hanya menunggu dari pempus, tapi untuk kelokalan juga harus ada formulanya, karena yang berhubungan langsung dengan rakyat itu Pemda jadi lebih paham apa yang dibutuhkan dan bagaimana menanganinya," paparnya.
Terkait upaya pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menerbitkan peraturan gubernur (pergub) pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara terpadu.
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan, mengatakan keluarnya Pergub karena selama ini program pengembangan UMKM dan produk-produk unggulan terkesan berjalan sendiri, sehingga upaya pemerintah daerah mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah Covid-19 kurang berjalan dengan baik.
"Selama ini terkesan berjalan sendiri-sendiri. Harapannya program UMKM semakin kuat. Peraturan gubernur ini juga dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan dalam mensinergikan kebijakan pengembangan UMKM secara terpadu guna mewujudkan dan meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Hal senada juga diutarakan Bupati Belitung Timur, Burhanudin bahwa Pemkab Beltim akan terus berupaya dalam menangani pandemi COVID-19, dan di lain sisi sekaligus memberi ruang agar ekonomi bisa tetap berjalan.
Dirinya melihat peningkatan digitalisasi pemasaran produk ekonomi kreatif menjadi salah satu upaya memulihkan
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Para pelaku UMKM di Belitung Timur telah mengikuti Pelatihan UMKM Go Online yang bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), guna membantu pelaku UMKM melakukan transformasi penjualan dari metode konvensional ke penjualan elektronik.
"Peningkatan digitalisasi pemasaran produk ekonomi kreatif menjadi salah satu upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita semua harus bangkit dari keterpurukan ekonomi,” pungkasnya. (TN)