trustnews.id

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 2019 Makin Moncer
M. Jamil, Direktur Pemasaran PT Semen Batu Raja

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menempatkan diri sebagai market leader di Lampung dan Sumatera Selatan. Mereka juga siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan menuju perusahaan kelas dunia.

Tidak terlalu berlebihan bila PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memancang target penjualan sebanyak 2,75 juta ton untuk tahun 2019. Apalagi melihat kian terbukanya pembangunan di sejumlah provinsi seperti Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung dengan beroperasinya jalan tol Trans Sumatra dari Bakauheni sampai Palembang yang dijadwalkan mulai diaktifkan April 2019.
Masifnya pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah di tahun 2018 mengakibatkan pertumbuhan demand nasional di segmen proyek meningkat sebesar 12% menjadi 18,9 Juta ton. Pembangunan-pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah seperti  tol Trans Sumatra kemudian menyusul sejumlah proyek jalan tol Palembang-Bengkulu dan Palembang-Jambi memberikan multiplier effect dengan tumbuhnya sentra ekonomi baru.
“Sentra-sentra ekonomi baru secara otomatis akan terbangun di sepanjang Trans Sumatra atau kedepannya tol Palembang-Bengkulu dan Palembang-Jambi serta diharapkan ikut memicu naiknya konsumsi semen,” ujar Direktur Pamasaran, M Jamil, PT Semen Baturaja saat ditemui TrustNews di ruang kerjanya pertengahan Februari lalu.
Sebagaimana diketahui, semen sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan volume penjualan sebesar 2.178.188 ton. Angka tersebut tumbuh 24% jika dikomparasikan dengan periode yang sama di 2017 lalu, yakni sebesar 1.762.137 ton.
Untuk volume penjualan pada Desember 2018, Semen Baturaja mencatat angka sebesar 220.737 ton atau naik 22% jika dibandingkan Desember 2017. Hingga sampai dengan 12 bulan terakhir, volume penjualan SMBR mampu tumbuh double digit.
Bahkan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat, sampai dengan November 2018, market share Semen Baturaja mengalami peningkatan di seluruh wilayah pemasaran perseroan. Baturaja masih menjadi pemimpin pangsa pasar di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung dengan persentase masing-masing 54% dan 26%.
Tak hanya dua wilayah yang disebutkan sebelumnya, di wilayah pemasaran lain juga mengalami peningkatan market share. Diantaranya, Jambi yang sudah mencapai 14%, Bengkulu sebesar 8%, dan Bangka Belitung sebesar 5%.
"Proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang memakai 95% dari Semen Baturaja, di tol yang dibangun di dua provinsi ini juga banyak menyerap produk kami," ujar Jamil.
Dengan sejumlah proyek tersebut, lanjutnya, Semen Baturaja telah mendominasi pasar di Sumsel dengan pangsa pasar 52,9% atau tumbuh 8,1% dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data ASI, total permintaan semen di wilayah Sumatera bagian Selatan pada semester I 2018 mencapai 2.619.172 ton. Sedangkan di Sumatera mencapai 6.481.428 ton atau meningkat 7,2% dibandingkan semester I 2017 yang hanya 6.028.820 ton. Tak hanya itu, di Lampung, sejak 2018, produk Semen Baturaja juga mampu menjadi market leader.
Selain itu, menurut Jamil, Semen Baturaja telah mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terdepan berbasis System Application and Product In Data Processing (SAP). Langkah ini diharapkan setiap lini dapat terhubung dari hulu ke hilir mulai dari proses penambangan bahan baku sampai ke produk jadi yang hadir ditengah-tengah pelanggan.
“Pengimplementasian ERP dan SAP menandakan Semen Baturaja siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan menuju perusahaan kelas dunia," paparnya.  
Proyek implementasi ERP berbasis SAP di Semen Baturaja, dijelaskannya, diberi nama GADING Project, yang merupakan singkatan dari "Great Achievement, Absolute Team Work and Respect, Do Your Best, Integration All, Never Give Up, Go Success". ERP Berbasis SAP ini diterapkan agar manajemen data atau informasi menjadi lebih terintegrasi dan teratur.(TN)