Pemasaran produk UKM tidak saja di NTB Mall, melainkan e-commerce lainnya yang berskala nasional.
Gelaran beragam event internasional yang dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2022 menumbuhkan optimisme yang kuat akan membaiknya sektor perdagangan di NTB. Sinyal-sinyal ekonomi NTB bergerak positif terlihat dari keyakinan masyarakat pelaku industri terhadap kondisi ekonomi terus menguat sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat.
Hal ini didukung dengan adanya kebijakan pemerintah provinsi NTB tentang industrialisasi, dimana salah satu program unggulan yang tertuang di dalam RPJMD adalah “bela beli produk lokal” dan diterbitkannya peraturan gubernur nomor 43 tahun 2022 tentang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah melalui bela dan beli produk lokal.
Fathurrahman, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, mengatakan Pergub bela beli produk lokal dapat memberikan beberapa manfaat dalam pengembangan ikm/ukm lokal, diantaranya menjadi acuan pengembangan serta memberi kepastian pasar yang dapat mendorong produksi pelaku usaha.
"Bukan hanya terfokus pada membeli barang lokal, tetapi bagaimana kebijakan itu dapat dieksekusi juga oleh pihak swasta dalam kebijakan internal mereka, seperti perhotelan, restoran, pelaku pariwisata, sektor-sektor swasta dan lainnya dalam hal penggunaan produk lokal NTB" ujar Fathurrahman kepada TrustNews.
Menurutnya, dari segi kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM di NTB sudah cukup bagus. Hal ini terlihat dari transaksi di NTB Mall. Bahkan saat ini pemasaran produk UKM tidak saja di NTB Mall, melainkan e-commerce lainnya yang berskala nasional.
“Kita sudah kerjasama dengan Shopee, Bukalapak dan lainnya. Kita juga sudah ada penjualan langsung,” katanya.
Diharapkan, dengan sosialisasi yang sudah dilakukan masyarakat memiliki andil untuk menggunakan produk lokal. Pasalnya, produk yang dihasilkan oleh UMKM di NTB sudah ada yang diekspor keluar negeri.
Tak hanya mendorong masyarakat terlibat aktif dalam 'bela beli produk lokal', menurutnya, pihaknya juga menggenjot ekspor komoditas pertanian. Mengingat dari sektor non tambang komoditas Pertanian termasuk Jagung, Kopi, Kelapa, Manggis dan Vanili adalah adalah komoditas utama ekspor NTB ke luar negeri.
"Selama ini Dinas Perdagangan kerjasama dengan beberapa stakeholder ekspor baik di sektor hulu seperti Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk ketersediaan supply komoditi maupun sektor hilir untuk mempermudah perizinan ekspor seperti Bea Cukai dan Karantina Pertanian intens dilakukan," ujarnya.
"Selain memfasilitasi eksportir dengan pihak perbankan melalui kerjasama dengan perbankan nasional dan daerah yang ada di NTB baik BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Syariah NTB dan lembaga pembiayaan ekspor seperti LPEI terus dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak Bank Indonesia Perwakilan NTB," tambahnya.
Dirinya mengatakan, Dinas Perdagangan NTB mencatat empat jenis produk siap ekspor tahun 2022 ini. Pengiriman ini di luar dari produk yang pernah dikirimkan tahun sebelumnya.
”Kopi robusta Lombok Utara, kayu jati, bambu, dan mangkok kelapa,” ujarnya.
Dia bahkan mengungkapkan bahwa bulan April lalu ada pertemuan buyer dari Turki untuk membeli kopi robusta NTB. Pembeliannya dengan kapasitas pertama 200ton dan sedang diperjuangkan pelaku usaha.
"Kami akan terus melakukan upaya bagaimana memperluas peluang pasar bagi UMKM,” imbuhnya.
Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan NTB, lanjutnya, sangat mendukung para eksportir di daerah untuk meningkatkan nilai ekspornya dengan terus melakukan pembinaan terhadap kualitas produk.
"Melalui pelatihan teknis seperti DDS dan magang serta peningkatan kapasitas SDM Ekspor melalui pelatihan ekspor seperti ECP, membantu mencari pasar baru melalui partisipasi pada Pameran Ekspor yang refresentatif dan berkualitas baik di dalam maupun luar negeri seperti TEI, Inatrade dan Istanbul Coffex 2021 dan lain lain," ujarnya.
"Selain itu terus melakukan pendampingan terhadap eksportir yang dianggap potensial untuk melakukan ekspor melalui kerjasama dengan pihak perbankan untuk mendukung permodalan dan instansi terkait ekspor lainnya guna memperlancar proses logistik ekspor seperti Bea Cukai, Karantina, Export Center dan perusahaan logistik ekspor," paparnya.
Dirinya juga mengatakan, Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan, telah berupaya mengoptimalkan teknologi digital dalam menunjang perdagangan di NTB, salah satunya dengan meluncurkan platform ecommerce NTBMall.com untuk promosi dan pemasaran produk lokal NTB.
"NTB Mall saat ini telah melibatkan ribuan UMKM NTB dengan berbagai produk yang dihasilkan. Tak hanya itu, NTBmall.com juga akan disinergikan dengan BeLa pengadaan LKPP, sebagai e-katalog lokal dalam penyediaan barang dan jasa pemerintah daerah," pungkasnya. (NT)