Diduga Ada Sabotase, IDM Pastikan Ada Pihak Ketiga dalam Tragedi Kanjuruhan
Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring ( IDM) Fahmi Hafel mengatakan, tidak ada pihak manapun yang menginginkan terjadinya Tragedi Kanjuruhan,baik itu PSSI, Polisi, TNI , Pihak Penyelenggara pertandingan sepak bola di Kanjuruhan, juga Para Aremania.
"Biar semua pihak yang berkepentingan melakukan tugas masing masing untuk mengungkap tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa ratusan," kata Fahmi dalam keterangan tertulis,Jumat (7/10/2022).
Fahmi menilai apakah memang tragedi kanjuruhan itu akibat sebuah sabotase dari pihak ketiga yang sengaja masuk dalam stadion Kanjuruhan dan menciptakan keributan sejalan dengan keadaan situasi nasional saat ini dimana harga BBM naik, Kurs Rupiah melemah yang tujuannya agar menciptakan tragedi Kanjuruhan yang bisa menarik perhatian internasional,
"Tujuannya jelas untuk melakukan serangan pada pemerintahan Jokowi , agar dimata internasional sistim keamanan nasional sangat lemah, apalagi jelang penyelenggaraan G20 yang akan dihadiri oleh pimpinan pimpinan negara G20 ," ujar Fahmi.
Menurut dia, tragedi Kanjuruhan bisa juga akibat penanganan keamanan yang diluar standar yang dilakukan oleh pihak keamanan yang bertugas
Namun demikian Indonesia Development Monitoring menegaskan bahwa Tragedi Kanjuruhan lebih pada sabotase pihak ketiga dengan agenda menciptakan kekacauan.
"Karena itu IDM menekankan pada TNI, Polri dan BIN serta BSSN agar memberikan pengamanan superketat dalam pertemuan G20 nanti. karena jangan sampai ada aksi aksi yang menganggu keamanan disaat G20 ,"ucapnya.