trustnews.id

Laris Manis Ekspor Indonesia Surplus
Dok, Trustnews/Istimewa

Laris Manis Ekspor Indonesia Surplus

NASIONAL Senin, 10 Oktober 2022 - 16:01 WIB Hasan

TRUSTNEWS.ID - Laris manis tanjung kimpul, ekspor laris manis uang pun kumpul. Begitulah kondisi neraca perdagangan yang surplus selama 28 bulan berturut-turut. Trend surplus yang terjadi sejak Mei 2020 ini dipuncaki dengan capaian nilai ekspor mencapai USD27,91 miliar. Ini sekaligus memecahkan rekor ekspor tertinggi April 2022 yang mencapai USD27,3 miliar. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan di Agustus surplus USD5,76 miliar. 

"Kinerja ekspor tahun ini terus melanjutkan kinerja yang sangat baik, bahkan sejak Covid-19. Kita betul betul, dari sektor perdagangan menunjukkan kinerja positif. Semoga sampai akhir tahun bisa mencatat rekor baru di atas USD200 saat ini sekitar 180an USD," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Didi Sumedi kepada TRUSTNEWS

"Ini adalah momen yang harus kita pertahankan terus. Walaupun para ekonomis memprediksi trend ekonomi dunia menurun di tahun 2023 di level 2 sampai 3%, kita prediksinya justru masih diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Dari sisi ketahanan kita, kita mumpuni. Dan kekuatan itu semoga tetap eksis dan lebih baik terutama di sisi ekspor," tegasnya. 

Neraca perdagangan Januari hingga Agustus mengalami surplus USD34,92 miliar secara kumulatif. Angka ini melebihi capaian surplus pada tahun 2021 sebesar USD 20,71 miliar. Surplus perdagangan selama Januari–Agustus ditopang surplus non migas USD 51,67 miliar serta defisit migas sebesar USD 6,76 miliar. 

“Surplus perdagangan Agustus 2022 melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020. Indonesia masih berhasil mempertahankan surplus perdagangan selama 28 bulan berturut-turut,” jelasnya. 

Secara rinci, ekspor Agustus 2022 meningkat sebesar 9,17 persen (MoM). Total ekspor pada Agustus 2022 meningkat 30,15 persen (YoY). Berdasarkan sumbernya, ekspor nonmigas Agustus 2022 mencapai USD 26,19 miliar. Naik 8,24 persen dibanding Juli 2022, dan naik 28,39 persen dibanding ekspor nonmigas Agustus 2021.

Di sisi lain nilai ekspor migas pada Agustus 2022 hanya USD 1,72 miliar. Angka ini meningkat 25,59 persen (mtm) dan 64,46 persen (yoy). Porsi kinerja ekspor ditunjang oleh sektor pertanian sebesar 0,45 persen, pertambangan (5,95 persen), dan industri (19,79 persen).

Bahkan bila dibedah lebih jauh, sumbangan kinerja ekspor terbesar adalah dari subsektor lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USS 904,7 juta (25,40 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD 368,5 juta (6,68 persen). 

"Kalau dari pertanian juga seiring dengan komoditas lain, menunjukkan trend positif, di agustus sendiri meningkat signifikan hampir 17%. Dan selama rentang januari sampai agustus itu mencapai 17,1%. Ini menujukkan bahwa sektor pertanian kita memiliki performa yang signifikan," ucapnya. 

Berdasarkan negara tujuannya, ekspor nonmigas pada Agustus 2022 terbesar ke China dengan nilai ekspor USD 6,16 miliar. Disusul ke Amerika Serikat sebesar USD 2,59 miliar dan India sebesar USD 2,47 miliar. 
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD 4,77 miliar dan USD 2,30 miliar. 

"Tiongkok, Amerika Serikat dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia selama Agustus 2022. Nilai ekspor nonmigas pasar utama tersebut mencapai USD11,22 miliar dengan kontribusi sebesar 58,65 persen terhadap ekspor nonmigas nasional," jelasnya. 

Hal itu selaras dengan data BPS yang mengungkapkan tujuan ekspor nonmigas Agustus 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$6,16 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,59 miliar dan India US$2,47 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,84 persen. 

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,77 miliar dan US$2,30 miliar. Sementara menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Agustus 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD26,02 miliar (13,37 persen), diikuti Kalimantan Timur USD23,41 miliar (12,03 persen) dan Jawa Timur USD16,96 miliar (8,71 persen). 

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mengatakan tingginya kontribusi serta peningkatan ekspor sektor industri merupakan wujud dari kualitas ekspor Indonesia yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing. 

"Kementerian Perdagangan akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekspor sektor industri tersebut dalam mendorong kinerja ekspor nasional tahun 2022,” ujar Zulkifli Hasan. 

Di lain sisi, menurutnya, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) akan meluncurkan aplikasi Inaexport, untuk mengembangkan potensi sektor usaha ekspor di Indonesia. 
Aplikasi Inaexport merupakan platform bisnis ke bisnis (business to business/B2B) resmi dari pemerintah Indonesia. 

"Pemanfaatan aplikasi Inaexport, diharapkan akan mampu mendorong peningkatan ekspor nasional, khususnya dari sektor nonmigas. Dengan semakin bertambahnya usaha kecil dan menengah (UKM) diharapkan juga akan bisa memperluas pasar hingga ke luar negeri,” ujarnya. 

Inaexport, lanjutnya, merupakan hasil pengembangan dari layanan keanggotaan (membership) Ditjen PEN, yang awalnya dibangun dengan tujuan menjadi sebuah platform layanan dalam jaringan terintegrasi bagi para pelaku usaha, untuk mendapatkan informasi peluang ekspor. 

Saat ini, telah terdaftar sebanyak 1.441 pelaku ekspor yang terverifikasi dengan jumlah produk mencapai 5.609 produk. Pada aplikasi tersebut juga, tersedia 521 informasi pasar dan 30 acara promosi dagang maupun pelatihan. 
Inaexport juga sudah mendapatkan dukungan dari 48 perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri. Didi menilai, salah satu keunikan dari platform ini adalah pengguna dapat memilih jenis keanggotaan yang dikehendaki sesuai kebutuhan, bisa sebagai eksportir maupun sebagai buyer. 

“Sebagai eksportir, selain mendapatkan berbagai macam informasi peluang ekspor secara umum, dapat pula terhubung secara daring dengan berbagai calon pembeli dari mancanegara. Para eksportir juga dapat memperoleh informasi terkait pelatihan ekspor maupun informasi pameran,” tuturnya. 

Sementara itu sebagai buyer, sambungnya, manfaat yang dapat diperoleh yaitu tersedianya informasi profil eksportir dan produknya, buyer juga dapat menyampaikan permintaan (inquiry) kepada eksportir yang dikehendaki. Selanjutnya mereka juga dapat melakukan kontak dagang secara langsung melalui fitur obrolan daring (chat) yang tersedia. 

“Dengan terverifikasinya data dan informasi yang tersedia dalam Inaexport, tentu juga akan memberikan kepastian bagi eksportir dan buyer guna meningkatkan kontak dagang menjadi sebuah kontrak dagang,” pungkasnya. (tn/san)