trustnews.id

Perumda BPR Bapas Semarang BPR Kepercayaan Masyarakat
Dok, Trustnews/Istimewa
Bank Perkreditan Rakyat

Perumda BPR Bapas Semarang BPR Kepercayaan Masyarakat

NASIONAL Jumat, 14 Oktober 2022 - 10:21 WIB Hasan

TRUSTNEWS.ID - Perumda BPR Bank Pasar Kota Semarang (BPR Bapas Semarang) terus melakukan terobosan dan inovasi dalam upayanya menjadi salah bank yang dipercaya sebagai rujukan masyarakat Semarang. Sekaligus menjadi BUMD yang bisa diandalkan untuk berkontribusi terhadap PAD.

Guna mewujudkan hal tersebut, Agus Puji Kusumanto, Direktur Utama Perumda BPR Bapas Semarang, memaparkan sejumlah langkah. Pertama, meningkatkan operasional BPR yang sehat berdasarkan pada prinsip kehati-hatian.

Kedua, meningkatkan kinerja secara berkesinambungan berbasis kompetensi pegawai dan kualitas layanan. Ketiga, aktif berkontribusi pada pembiayaan UMKM. Keempat, meningkatkan kesejahteraan stakeholder. Kelima, meningkatkan setoran Dividen/ PAD.

"Dalam waktu dua tahun (2020-2022), kita sudah mendirikan empat kantor kas di empat pasar. Dua di tahun 2020 Pasar Bulu dan Pasar Pedurungan. Sedangkan hingga Oktober 2022 ada 2 kantor kas, yaitu di Pasar Mijen dan Pasar Rasamala Banyumanik," ujar Agus Puji Kusumanto menjawab Trustnews.

Adapun untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi UMKM, menurutnya, Perumda BPR Bapas Semarang punya produk Wibawa yang nilai penyaluran kreditnya per Maret 2022 sudah mencapai Rp 17 Miliar.

Pada program ini ada dua bank yang ditunjuk. BPR Bapas Kota Semarang bertindak sebagai bank penyalur untuk kredit kepada sektor UMKM. Sedangkan Bank Jateng adalah penyalur untuk koperasi.

‘’Kredit Wibawa dengan bunga 0,25 persen per bulan atau 3 persen per tahun, tanpa jaminan untuk nilai maksimal Rp 5 juta, kalau lebih dari Rp 5 juta harus pakai jaminan, dengan kredit maksimal Rp 50 juta," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Perumda BPR Bapas Semarang Bank juga memiliki program kredit Super Mikro atau Supermi yang menyasar pedagang pasar dan pelaku usaha kecil agar tidak terjerat praktik kredit yang merugikan, misalnya lintah darat maupun bank titil.

"Kredit super mikro dengan bunga kecil, tujuannya untuk pedagang pasar yang banyak terdampak efek negatif rentenir,’’ tegasnya.

Dari sisi terobosan atau inovasi yang dilakukan, menurutnya, Perumda BPR Bapas Semarang telah memanfaatkan teknologi digital. Seperti dikembangkannya aplikasi bernama SiNori yang ditujukan untuk maksimalisasi pelayanan dalam hal kecepatan dan transparansi.

"Saat pandemi kemarin, Perumda BPR Bapas Semarang membuat aplikasi SiNori. Tujuannya mempermudah nasabah pada saat proses pengajuan kredit, tabungan dan deposito dengan kondisi mereka cukup online," ujarnya.

"Jadi nasabah tidak perlu datang ke kantor. Kami akan proses itu dengan cepat sehingga nasabah pun bisa memantau terkait dengan proses pengajuan kredit, tabungan, atau deposito yang mereka ajukan pada kami,” tambahnya.

Selain mengembangkan aplikasi, masih dalam rangka memudahkan nasabah, Perumda BPR Bapas Semarang juga melakukan kerjasama dengan bank umum dalam pemanfaatan teknologi khususnya Virtual Account untuk transaksi nasabah.

"Kami bekerja sama dengan BRI dalam hal ini BriVa. Ini mengingat tidak semua nasabah kami ada di wilayah perkotaan, tapi juga ada di desa-desa. Nasabah yang ada di pedesaan bisa memanfaatkan link yang ada di BRI untuk bertransaksi dengan tidak perlu datang jauh-jauh ke kantor kami,” urainya.

Dengan segala langkah yang dilakukan, tidaklah mengherankan jika Perumda BPR Bapas Semarang memiliki tingkat kesehatan bank pada Desember 2021 berpredikat sehat berdasarkan standar OJK.

(tn/san)