TRUSTNEWS.ID - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus berusaha menjual sejumlah komoditas baru pertanian untuk ekspor dari yang selama ini sudah ada. Komoditas baru ini melengkapi ekspor komoditas pertanian unggulan meliputi: karet lempengan, kelapa bulat, palm kernel expeller, kayu olahan, kayu lapis, dan maggot (black soldier fly).
Drh. Azhar, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, mengatakan saat ini Karantina Pertanian Palembang mendorong komoditas baru untuk diekspor, yaitu nanas dan porang
“Saat ini Karantina Pertanian Palembang mendorong komoditas baru untuk diekspor, yaitu nanas dan porang. Karantina Pertanian Palembang mendampingi petani agar komoditas ini dapat diekspor,”: ujar Azhar menjawab Trustnews.
“Masih banyak potensi komoditas pertanian lain berkualitas ekspor yang harus didorong,” tambahnya.
Potensi itu seperti kopi, pinang, sarang burung wallet, porang, gula aren, maggot, nanas, duku, manggis dan beras yang dapat diupayakan dapat ekspor melalui pelabuhan Boom Baru Palembang.
Mengutip laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk pertanian Provinsi Sumatera Selatan melejit hingga 212,59 persen pada Juni 2022 jika dibandingkan bulan sebelumnya karena adanya peningkatan pengiriman cangkang kelapa sawit ke pasar internasional.
Selama Januari-Juni 2022, ekspor produk pertanian meningkat 49,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang disumbang dari meningkatnya ekspor kelapa sawit.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang sudah membuat SOP Bersama SSmQC (Single Submission Quarantine Customs) and Joint Inspection Pelabuhan Boom Baru dan telah ditandatangani oleh Karantina Pertanian Palembang, Bea dan Cukai, BKIPM dan LNSW.
Sedangkan ekspor sektor industry pengolahan naik, 2,53 persen selama Januari Juni 2022 yang terutama disumbang oleh naiknya ekspor karet lempengan, dan Rubberwood.
Ekspor nonmigas Juni 2022 mencapai 516,50 juta dolar AS atau turun 12,42 persen dibanding Mei 2022. Jika dibandingkan Juni 2021 ekspor nonmigas naik sebesar 31,96%.