Perusahan Daerah Air Minum juga punya peran penting untuk mengelola dan menyalurkan air bersih kepada masyarakat. Namun demikian, sebaliknya masyarakat juga perlu mendukung upaya ini dengan turut menjaga sumber air bersih di sekitarnya agar tidak terkena cemaran akibat pencemaran lingkungan.
Upaya saling mengisi ini menjadi sangat penting, mengingat berdasarkan studi UNICEF, sebanyak 70% dari 20.000 sumber air yang ada di Indonesia tercemar limbah tinja. Pencemaran ini dapat menimbulkan penyakit diare pada orang dewasa dan menjadi penyebab utama kematian pada balita.
“Sehingga saya berharap PDAM menjamin konsistensi sebagai BUMD penyedia air untuk masyarakat sehingga air tidak tercemar dan membahayakan konsumen. Walau di Sleman sudah bagus, tetapi harus konsisten untuk melindungi warga Sleman supaya air yang diminum selalu bersih,” ungkap Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman, Dwi Nurwata,SE,. MM kepada TrustNews belum lama ini.
PDAM Sleman atau yang dikenal dengan sebutan Tirta Sembada, saat ini memiliki 42.000 sambungan dengan tingkat cakupan 15%. Walau masih rendah, jumlah menurutnya meningkat signifikan. “Namun yang uga patut menjadi perhatian adalah soal kebocoran, yang saat ini angkanya masih bertengger pada 24,67 persen, di bawah rata-rata standar nasional dan mudah-mudahan masih bisa diturunkan lagi,” ujarnya.
Ia berharap kebocoran ini dapat diturunkan. Selain itu, PDAM Tirta Sembada juga diharapkan dapat responsif menindaklanjuti kebocoran atau keluhan dari pelanggan. “Saya harapkan PDAM secara dinamis meningkatkan layanan di masyarakat sehingga meminimalkan keluhan masyarakat. Kebocoran sedikit langsung ditindaklanjuti, masyarakat mengeluh air bau langsung dilayani,” ungkapnya.
Untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya, pihaknya telah melakukan bergam upaya. Dari aspek pelayanan, menitikberatkkan pada upaya kerjasama dengan pengembang, tujuannya untuk memperluas cakupan layanan. Selain itu melakukan interkoneksi system di unit-unit pelayanan, terutama menyempurnakan sistem IT. Sedangkan dari aspek keuangan kai melakukan effektifitas dalam penggunaan dana, Meningkatkan dan memperkuat equitas dan liquiditas serta melakukan relaksasi golongan pelanggan. Semoga langkah ini bisa berjalan efektif,” tegasnya. (TN)